Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Berbincang-bincang dengan Seorang Umat Agama Buddha

29 Des. 2015 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Tiongkok


(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 2010. Kemudian, saya bertemu beberapa orang yang teracuni sangat dalam oleh kebohongan Partai Komunis. Mereka sering bersikap tidak ramah ketika saya menyebut Falun Dafa.

Tidaklah mudah berbicara kepada orang-orang ini, tetapi pernah sekali saya berhasil dengan berbicara hal-hal yang menarik bagi orang itu terlebih dahulu.

Mengambil Jalan Memutar

Salah seorang teman saya adalah umat agama Buddha awam. Dia memiliki seorang guru Buddhis dan sering membaca kitab agama Buddha. Saya tahu akan sulit untuk membuatnya memahami fakta kebenaran Dafa.

Tujuan awal saya adalah membantu dia mundur diri dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan organisasi afiliasinya. Tetapi, ia menjadi tertarik untuk belajar Dafa setelah perbincangan kami. Dia mengatakan akan menghentikan saya jika saya tidak menyampaikan masalah itu dari sisi lain.

Saya mengundangnya untuk mendengarkan musik Buddhis yang memiliki energi positif, karena saya tahu dia tertarik pada topik ini. Saya mempersiapkan dengan baik sebelum dia tiba dan mengatur segalanya dalam daftar lagu yang akan diputar. Saya memberitahu dia bahwa musik dan energi adalah topik kami pada hari itu.

Saya memperlihatkan dia lima menit video “Mencengangkan Dunia - Shen Yun Performing Arts.” Lalu, saya menjelaskan bahwa Shen Yun sangat dipuji oleh orang-orang dari berbagai profesi, termasuk, pemusik, penari, profesor, pengusaha, dan lain-lain. Teman saya terus menyaksikan video itu dengan cermat.

Berikutnya, saya memutar keseluruhan video dari “The Music of Shen Yun.” Di akhir 18 menit video itu ketika dia menyadari hubungan antara musik Shen Yun dan Falun Dafa. Dia mengatakan kepada saya kemudian bahwa dia berpikir untuk menghentikan video itu sebentar, tetapi akhirnya terus menyaksikannya.

Video Latihan Dafa

Video berikutnya di daftar putar adalah video berdurasi dua menit dari konferensi berbagi pengalaman Falun Dafa. Video tersebut adalah konferensi yang dihadiri 8.000 praktisi dari berbagai ras dari seluruh dunia. Dia terkejut dengan konferensi berskala besar ini.

Kemudian dilanjutkan dengan video berdurasi 25 menit mengenai Hari Falun Dafa Sedunia. Dia bahkan lebih terkejut lagi ketika melihat Raja Swedia memberikan penghargaan kepada seorang pengusaha yang berlatih Falun Dafa. Dia tahu bahwa penghargaan ini diberikan kepada penerima penghargaan oleh Raja Swedia sendiri.

Lalu, saya memberitahu dia mengenai 70% yang berlatih Falun Dafa di luar daratan paling tidak memiliki ijazah S1 dan para praktisi sangat di hormati di luar negeri.

Diktator Benci Pada Orang Baik dan Berkeyakinan

Teman saya terlihat kaget dan bingung. Dia mengajukan banyak pertanyaan, termasuk mengenai “pengepungan Komplek Zhongnanhai” dan kebohongan-kebohongan yang dipublikasikan oleh PKT. Dia bertanya kenapa pemerintah menganiaya latihan kultivasi ini jika latihan ini bagus.

Maka dari itu, saya menceritakan kepada dia bagaimana Raja Nero mengobarkan api, dan menggunakannya sebagai alasan untuk melancarkan penganiayaan terhadap umat Kristiani. Para diktator tidak suka orang baik dan berkeyakinan. Sejarah ini terulang kembali di Tiongkok ketika Jiang Zemin melancarkan penganiayaan terhadap Falun Dafa dan memerintah rekayasa bakar diri di Lapangan Tiananmen.

Pengikut Mengingatkan Orang-orang Terhadap Bencana

Saya juga memberitahu dia tentang Legenda Singa Mata Merah. Dikatakan saat mata singa batu menjadi merah ini mengingatkan orang-orang terhadap bencana. Kisah ini bisa ditemukan di buku “Tujuh Pendeta Tao.”

Lalu saya bertanya kepadanya apakah seorang Sang Sadar datang ke dunia untuk menyelamatkan orang, bisakah dia mengirim pengikutnya, seperti pengikut Falun Dafa, untuk mengingatkan orang-orang? Dia setuju itu bisa terjadi.

Untuk menegaskan tujuan saya, saya menceritakan sebuah kisah tentang legenda kuno dokter Bian Que. Bian Que berulang kali menasihati Raja Cai Huan Gong bahwa penyakitnya akan semakin parah kecuali dia mau minum obat-obat tertentu. Tetapi, raja tidak mau mendengarnya. Sang raja akhirnya meninggal dunia karena penyakit itu.

Saya tekankan bahwa pengetahuan seseorang terbatas pada apa yang mereka ketahui sebelumnya. Maka dari itu, tidak boleh berkeras kepala dan melihat segala sesuatu lebih jauh sebelum menolaknya.

Saatnya membicarakan ribuan orang mengundurkan diri dari PKT. Dia berkata sudah mengundurkan diri dari Liga Pemuda, tetapi tidak merasa ada makna apa pun. Saya menasihatinya agar jangan seperti Kaisar Cai Huan Gong. Ia terlihat lebih memahami tentang pentingnya mengundurkan diri dari PKT.

Akhirnya dia menjadi tertarik untuk belajar Dafa setelah memberitahu dia mengenai ramalan kiamat di Kitab Suci dan bunga Udumbara yang didiskusikan di kitab suci Agama Buddha.

Bunga Udumbara

Sebuah artikel di situs web Minghui berkata,” Menurut kitab suci Agama Buddha, ‘Udumbara’ adalah kata dari bahasa Sanskerta, yang berarti ‘bunga pembawa keberuntungan dari surga.’  Interpretasi dan Fonetik Huilin Jilid 8, sebuah kitab Agama Buddha, berkata “Udumbara adalah manifestasi dari fenomena supernatural; ia adalah bunga surga yang tidak ada di dunia manusia. Jika seorang Tathagatha atau Raja dari Roda Emas muncul di dunia manusia, bunga ini akan termanifestasi karena keagungan De dan berkahnya.” (“Bunga Udumbara Ditemukan di California”)

Chinese version click here
English version click here