(Minghui.org) Saat merenungkan jalur kultivasi saya, ada banyak sekali yang bisa saya ceritakan karena Guru Li telah memberikan saya kehidupan yang kedua yang penuh dengan kebijakan dan harapan. Pikiran dan tubuh saya telah dimurnikan, dan Dafa telah memberikan saya begitu banyak.

Mimpi Meramalkan Masa Depan yang Mungkin Terjadi

Guru membuka mata dan telinga langit saya saat pertama kali membaca Zhuan Falun. Saya melihat Falun dan Fashen Guru. Mereka sangat sakral dan menakjubkan. Saya memutuskan saat itu untuk berkultivasi Falun Dafa hingga mencapai kesempurnaan.

Selama bermeditasi suatu kali, saya melihat seseorang dengan rambut berantakan di dimensi lain. Ia terlihat lemah, sakit dan menderita. Saya tidak tahu dia siapa.

Pada malam yang sama, saya bermimpi saya melihat direktur dan banyak rekan-rekan kerja saya dari perusahaan tempat saya kerja dulu. Mereka sangat sibuk dengan pekerjaan dan kehidupan, mencari nama dan kepentingan pribadi. Saat saya melihat lebih dekat, mereka terlihat kurus. Mereka tidak punya makanan atau minuman. Ketika mereka melihat saya, mereka mengelilingi saya dan memberi tahu bahwa saya sangat beruntung. Saya merasa sedih dan bangun.

Saya menyadari mimpi itu adalah petunjuk dari Guru tentang betapa beruntungnya saya menjadi praktisi, dan bahwa saya harus memberi tahu mereka tentang Falun Dafa jadi mereka bisa diselamatkan.

Hari berikutnya, saya mengunjungi perusahaan mereka dan membawa beberapa buku Zhuan Falun. Akuntannya sangat senang bertemu saya. Saya memberi tahu dia tentang mimpi saya, apa yang saya lihat saat bermeditasi, dan bagaimana saya mendapat manfaat dari berlatih. Lalu sebuah suara memberi tahu saya bahwa orang yang saya lihat saat meditasi adalah direktur perusahaan. Saya terkejut dan sedih.

Akuntan itu bertanya apa yang salah, dan saya jelaskan. Saya meminjamkan kepadanya buku itu dan menyuruhnya membaca dan mengingatkannya jangan kehilangan kesempatan takdir ini.

Saya kemudian mengunjungi direktur di rumahnya. Saya memberinya buku, dan ia bergumam “Zhuan Falun” dua kali. Ia duduk di lantai dan duduk bersila ganda. Saya memuji ia bisa melakukan itu, tetapi ia tidak membaca buku itu. Ia berkata tidak punya waktu, tetapi akan membacanya saat ia pensiun.

Saya merasa menyesal untuknya. Kita harus menghargai kesempatan untuk belajar Fa. Siapa yang tahu takdir seseorang saat ia pensiun? Saya tidak mendengar kabarnya untuk beberapa waktu, jadi saya berbicara pada salah satu rekannya yang memberi tahu saya istri direktur dan anaknya telah meninggal, dan keberadaannya tidak diketahui.

Manusia tidak pernah akan tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Ia mempunyai takdir pertemuan dengan Dafa, dan apa yang saya lihat selama meditasi adalah masa depannya tanpa itu. Guru kita yang belas kasih ingin menyelamatkannya.

Marilah kita menghargai kesempatan untuk berlatih Falun Dafa dan menyingkirkan keterikatan. Kita harus melepaskan pengejaran terhadap kepentingan pribadi, rajin berkultivasi dan mengikuti Guru pulang.

Membuktikan Falun Dafa di Pusat Penahanan

Setelah penindasan dimulai pada 20 Juli 1999, saya memberi tahu suami saya bahwa saya akan pergi ke Beijing untuk memohon keadilan bagi Falun Dafa dan Guru. Ia ketakutan. Terkelabui oleh kebohongan tentang Dafa yang didengar dari Partai Komunis Tiongkok, ia melaporkan saya ke polisi untuk mencegah saya pergi, dan saya ditahan.

Di pusat penahanan, saya menolak untuk mengikuti permintaan penjaga. Pada Januari 2001, saya meminta sebuah pena dan kertas untuk menulis surat. Saya tidak berpendidikan tinggi dan tidak tahu banyak huruf. Saya meminta penjaga lagi dan lagi. Akhirnya ia setuju dan meminta praktisi lain untuk membantu saya. Saya menulis surat enam halaman dalam dua hari. Narapidana di sel saya memuji kualitas surat saya yang bagus dan heran bagaimana saya bisa menulisnya.

“Guru saya membuka kebijakan saya. Ia memberi tahu saya untuk mempertimbangkan orang lain terlebih dulu, mengklarifikasi fakta kepada orang lain, dan menjadi orang yang tanpa ego,” kata saya.

Saya menolak untuk bekerja dan tidak bekerja sama. Saya hanya berbicara dengan para narapidana dan penjaga mengenai Dafa. Saya memberi tahu mereka bagaimana Dafa mengajarkan orang untuk menjadi orang baik. Beberapa dari mereka berkata bahwa mereka akan berlatih setelah dibebaskan.

Suatu hari, seorang narapidana memberi tahu saya mengenai seorang mantan praktisi Dafa yang ditahan di sana yang telah tercuci otaknya untuk melepaskan latihan. Saya menemukan kesempatan untuk berbicara kepadanya.

“Apakah kamu telah ‘diubah’?” Saya bertanya kepadanya. “Tidakkah kamu mau menjadi Murid Guru? Apakah kamu benar-benar mau mendengarkan Jiang Zemin? Apakah kamu hidup untuknya? Dapatkah dia membantu kamu mencapai kesempurnaan?” Praktisi itu kembali mendapatkan pencerahan dan merobek surat yang menyatakan ia telah melepaskan kepercayaan spiritualnya di depan lebih dari 20 narapidana.

Ketika seorang penjaga mengetahui apa yang telah saya lakukan, ia memerintahkan kepala tahanan di sel kami untuk menyiksa saya.

Saya menolak untuk bekerja sama, dan terus melafalkan Fa, dan melakukan lima perangkat latihan. Selama latihan perangkat kedua, kepala narapidana menuangkan sebaskom besar air ke kepala saya. Awalnya saya terkejut, tetapi segera tenang kembali dan melanjutkan latihan. Ia mencabut rambut saya dan mendorong saya ke lantai. Lalu, ia menuangkan sebaskom air lagi ke saya. Saat itu musim dingin, tetapi saya tidak merasa dingin. Narapidana ketakutan. Saya berdiri dan mengganti pakaian saya yang basah. Saat itu, saya melihat banyak Falun berwarna-warni di sekitar saya.

Saya tersentuh. Guru sedang melindungi dan mendorong saya. Saya menangis dan berulang kali berterima kasih kepada Guru di dalam hati saya.

Malam itu, saya melihat di dalam mimpi saya, karena penjaga itu kehilangan begitu banyak De, ia jatuh dari dimensi tingkat tinggi hingga lenyap. Hari berikutnya, saat saya sedang mengerjakan kegiatan rutin saya, kepala tahanan tiba-tiba berteriak dan berlari keluar dari sel. Ia menolak untuk berada di dekat saya. Guru melindungi saya, dan orang-orang yang menganiaya saya diperingati bahwa mereka akan harus membayar utang-utang mereka.

Kebohongan dan Alasan yang Menyimpang Tidak Akan Mengubah Praktisi

Selama penahanan saya, keluarga saya berusaha membebaskan saya. Penjaga memberi tahu mereka bahwa saya tidak akan dibebaskan hingga saya “berubah.” Jadi, mereka berusaha membujuk saya untuk melepaskan latihan saya. Salah satu putri saya mengancam akan bunuh diri di depan saya, tetapi saya memberi tahu ia hal itu tidak akan mengubah pendirian saya. Ia mengangkat sebuah bangku dan memukulkannya ke dirinya sendiri, dan penjaga membawanya pergi.

Saya ditangkap lagi pada 29 Maret 2002. Saya diborgol dan dimasukkan ke mobil polisi di depan suami, putra dan putri saya. Putra tertua saya berlari mengejar mobil polisi menangis dan berteriak “Ibu, ayo pulang!”

Penindasan itu telah menghancurkan banyak keluarga. Sayangnya, orang-orang yang telah tercuci otaknya oleh PKT menyalahkan Falun Dafa dan praktisi.

“Kalian orang-orang Falun Gong sangat egois. Kamu tidak peduli dengan suami atau anak-anakmu. Kamu hanya peduli dengan pencerahan kamu sendiri,” seorang penjaga berkata.

“Kamu yang menahan saya di sini,” saya berkata kepadanya. “Kami menjaga keluarga kami dan anak-anak kami dengan baik sebelum kalian menangkap kami. Kalianlah menahan kami. Bagaimana kamu bisa menyatakan bahwa kami tidak peduli dengan keluarga kami?” Ia tidak dapat berkata-kata lagi dan pergi.

Ketika orang-orang berlatih Dafa, mereka memperoleh manfaat dari latihan itu. Keluarga mereka menjadi harmonis. Di pekerjaan mereka, mereka bekerja keras dan tidak berebut kepentingan pribadi. Manajer dan rekan-rekan kerja mereka sangat menghargai mereka. Ini adalah fenomena yang umum.

Penyiksaan Merajalela di Masanjia

Kamp Kerja Paksa Masanjia memulai babak baru dalam menganiaya dengan kejam pada bulan Desember 2002. Praktisi tidak diperbolehkan tidur sama sekali. Empat mantan praktisi mengawasi satu praktisi dan bergiliran menghujat latihan itu. Praktisi yang gigih dipukuli dan disiksa.

Seorang praktisi berusia 67 tahun diseret dari selnya ke ruang makan dan kemudian ke sebuah kurungan terpencil. Pakaiannya robek-robek. Ia menjadi buta karena berada di kurungan terpencil dalam jangka lama.

Seorang praktisi muda tidak dapat berjalan setelah disiksa berhari-hari. Ia menjadi kurus, dan tiga orang harus membantunya berjalan.

Seorang praktisi berusia 45 tahun diikat ke pipa pemanas untuk waktu yang lama karena ia menolak untuk “diubah.” Pergelangan tangannya luka berdarah dan membentuk gangren.

Tiga orang praktisi di sel disiksa hingga meninggal. Penyiksaan itu sangat kejam dan kasar. Sungguh sangat menyakitkan untuk mengingat apa yang terjadi pada mereka.

Saya ditahan di kurungan terpencil dua kali selama sepuluh hari setiap kalinya. Saya diborgol ke pipa hingga tangan saya membengkak. Saya tidak diizinkan tidur. Saya tidak diizinkan untuk pergi ke toilet dan tidak punya pilihan lagi selain buang air di celana. Tidak air yang diberikan kepada saya. Mereka menyiarkan propaganda memfitnah Guru dan Dafa sepanjang hari. Makanan yang diberikan hanyalah roti jagung dan sayur asin yang luar biasa asin. Mulut saya sangat kering hingga berdarah. Saya kehilangan 15 kg setelah dua kali dikurung di kurungan terpencil.

Praktisi yang mengalami penyiksaan seperti itu menguburnya di pikiran mereka dan menolak untuk mengingatnya. Sungguh tidak tertahankan. Contohnya, banyak kali borgol diketatkan hingga membelah daging sampai terlihat tulangnya. Sakitnya sangat mengerikan. Praktisi sering pingsan. Saya juga pernah mengalami penyiksaan semacam itu dan menderit a tekanan darah yang sangat tinggi, yang menyebabkan sakit kepala dan muntah. Saya pingsan suatu hari dan dibawa keluar dari kurungan terpencil itu.

Putra saya datang berkunjung, tetapi penjaga mengatakan kepadanya ia tidak bisa bertemu saya karena saya tidak berkelakuan baik. Ia dipaksa untuk berjanji kepada penjaga bahwa ia akan berusaha “mengubah” saya. Akhirnya, ia diizinkan bertemu dengan saya dengan syarat penjaga itu dan narapidana satu sel ikut hadir.

Putra saya bertanya mengapa saya menolak untuk melepaskan latihan itu. “Falun Dafa adalah Fa yang lurus,” saya berkata. “Ia mengajarkan orang untuk menjadi orang baik. Kamu ingin saya berubah menjadi orang seperti apa?” Saya memperlihatkan ia pergelangan tangan saya yang membengkak. Ia tidak bisa berkata apa-apa lagi dan terlihat patah hati. Seorang penjaga segera mengakhiri kunjungannya.

Saya ditahan tiga kali dan dikirim ke kamp kerja paksa selama tiga tahun. Ibu saya yang telah 85 tahun tidak dapat menahan ini dan meninggal dunia sebelum saya dibebaskan.

Ketika saya mengingat tahun-tahun itu, saya tidak bisa mengekspresikan perasaan saya yang sebenarnya. Saya tidak akan bisa selamat dari kesulitan ini jika Guru tidak membantu saya. Pelurusan Fa sudah berjalan hingga sejauh ini. Saya harus menuruti Guru, mengultivasi diri sendiri dengan baik, menyelamatkan makhluk hidup, dan berjalan dengan baik di langkah terakhir di jalur kultivasi saya.

Menggunakan Setiap Kesempatan untuk Berbicara Tentang Dafa

Sekarang, saya menggunakan setiap kesempatan dan menggunakan dengan baik waktu saya untuk berbicara kepada orang-orang tentang Dafa, memberikan mereka materi informasi, dan meminta mereka untuk mundur dari PKT dan organisasi mudanya.

Dua orang praktisi dan saya membagikan 9 Komentar Mengenai Partai Komunis. Kami naik taxi, dan saya memutuskan untuk memberi tahu sopir taxi dan penumpang lain mengenai Falun Dafa.

Saya berkata bahwa saya adalah seorang praktisi dan Guru kami mengajarkan kami untuk hidup dengan standar tinggi, untuk memikirkan orang lain dan menjadi tidak egois. Saya juga menjelaskan fakta-fakta yang membuktikan kejadian pembakaran diri di Lapangan Tiananmen adalah kebohongan PKT.

Mereka berdua setuju untuk mundur dari Partai.

Hari itu, kami membujuk 45 orang untuk mundur PKT dan membagikan banyak buklet 9 Komentar.

Kami sibuk melakukan tiga hal setiap hari, saya adalah praktisi yang rajin, dan tidak pernah sekali pun berpikir untuk melepaskan Dafa.

Chinese version click here

English version click here