Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Fahui Tiongkok| Mengkultivasi Baik dan Sabar Saat Mengajarkan Teknologi Baru kepada Orang Lain

14 Feb. 2015 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Tiongkok


(Minghui.org) Pelurusan Fa berlangsung meskipun ada rintangan dan halangan, dan Guru telah memberi perpanjangan waktu yang berharga kepada kita. Dengan hormat yang paling tinggi, saya ingin menceritakan pengalaman kultivasi selama setahun terakhir.

1. Mulai Belajar ketika Menghadapi Kesulitan

Saya adalah praktisi lanjut usia dan tidak memiliki banyak pengalaman dalam memasang sistem operasi komputer. Ketika baru saja dapat memasang Windows XP, kemudian saya harus memperbaharui ke Windows 7. Praktisi yang biasanya membantu saya dengan masalah teknis dalam proses pemasangan tiba-tiba mendapat gangguan dari keluarga, dan tidak mendapat bantuan lagi untuk memperbaharui sistem. Karena saya tidak memiliki latar belakang teknis yang kuat, maka hal ini membuat semuanya jadi rumit.

Pada saat itu, banyak rekan praktisi ingin membeli komputer dan terpasang sistem operasi di dalamnya. Karena saya tidak memiliki kemampuan teknik yang cukup, sementara praktisi membutuhkan sistem operasi yang tepat, saya hampir merasa kewalahan.

Suatu hari, saya sudah mencoba segalanya, namun tetap saja tidak dapat memasang driver di komputer seorang praktisi. Saya menjadi kelelahan secara fisik maupun mental. Tidak tahu harus berbuat apalagi, dan akhirnya saya pulang ke rumah. Setelah sampai di rumah, tiba-tiba saya merasa pusing. Saya tidak dapat mengangkat kepala dan membuka mata, dan terus menerus muntah. Teman-teman praktisi membantu dengan memancarkan pikiran lurus, dan gejalanya berhenti.

Pengalaman ini sangat menyentuh hati saya. Praktisi yang bertanggung jawab untuk memasang sistem operasi komputer tidak dapat membantu karena gangguan dari keluarga. Seorang praktisi lain yang bertanggung jawab untuk perawatan printer mengalami kecelakaan lalu lintas hingga muntah darah dan pingsan. Dengan bantuan rekan-rekan praktisi, dia terhindar dari bahaya namun kondisi fisiknya masih lemah. Dia perlu melihat ke dalam untuk mencari sebab mengapa peristiwa ini terjadi, tetapi tidak diragukan, kejahatan sedang mencoba untuk mengganggu. Untuk menyangkal penganiayaan, saya menyadari bahwa kita harus mengajar lebih banyak praktisi mengenai kemampuan teknis ini.

Merasa cemas dan khawatir tidak dapat menyelesaikan masalah ini. Kita harus menjadi proaktif dan mempelajari keahlian-keahlian yang dibutuhkan.

Pada akhir tahun 2013, saya berinisiatif untuk mengatasi kesulitan ini. Saya mulai membaca panduan sistem Windows 7 agar saya dapat memasangnya. Saya juga memberikan panduan Windows 7 ini kepada praktisi lain. Saya menyemangati mereka untuk mengatasi ketakutan mereka terhadap kesulitan dan bersiap-siap untuk menggunakan Windows 7. Kami berbagi pandangan dan menemukan beberapa praktisi dengan latar belakang teknis ingin mempelajari keahlian ini. Dengan bantuan semua orang, praktisi-praktisi setempat dapat menyelenggarakan beberapa diskusi mengenai pembelajaran Windows 7.

Ketika kami sedang belajar cara mengoperasikan sistem Windows 7, saya bertemu dengan praktisi yang pernah mengajar saya cara menggunakan komputer. Awalnya, saya tidak mengetahui apapun tentang komputer. Dia mengajarkan saya cara menggunakan komputer dan cara mengunjungi situs web Minghui. Pasang surut dalam mempelajari teknologi dan ketekunannya dalam menyemangati saya selama bertahun-tahun.

Kelompok praktisi pertama yang mempelajari teknologi telah meningkatkan keterampilan komputer mereka. Hal ini menguatkan kemampuan teknis keseluruhan kelompok.

2. Mengajar Orang Lain

Pada April 2014, kami mulai memasang sistem operasi komputer dalam jumlah besar. Namun demikian, proses perbaharuan sistem tidak berjalan dengan mulus. Hal itu membuat saya kelelahan, menguras energi rekan-rekan praktisi, dan mengganggu proyek-proyek lain untuk menyelamatkan manusia. Melalui belajar Fa kelonpok dan diskusi mengenai situasi saat itu, kami meluruskan diri kami sendiri. Setiap orang mulai menyemangati satu sama lain untuk belajar cara memasang sistem operasi komputer agar dapat mempermudah mereka untuk menggunakan dan merawat komputer di kemudian hari. Banyak rekan praktisi mempelajarinya – praktisi tertua berusia 72 tahun dan yang termuda 57 tahun.

Proses mengajar rekan praktisi juga proses mengkultivasi diri sendiri, melepaskan keterikatan hati, dan bekerja sama satu sama lain. Hal itu juga sebagai ujian untuk melihat apakah kita bertanggung jawab terhadap Fa dan satu sama lain.

Kebanyakan praktisi ini tidak mengetahui apapun tentang sistem operasi komputer. Mereka hanya mengetahui cara mengunjungi situs web, mengunduh dan mencetak dokumen. Kami menghadapai segala macam situasi.

Beberapa praktisi, ketika mengikuti langkah-langkah panduan, beralih dari baris pertama instruksi ke baris ke 3 dan ke 4. Untuk mempelajari setiap langkah, adalah penting untuk mempraktekkannya berulang-ulang. Ketika baru saja selesai mengajarkan satu langkah, sebelum mereka mulai melakukannya sendiri, mereka sudah lupa apa yang harus dilakukan.

Ada banyak orang di beberapa kelompok daripada kelompok lain. Ada yang belajar lebih cepat dari yang lain. Yang cepat belajar telah meningkat ke langkah berikutnya, namun yang lambat belajar masih jauh tertinggal. Beberapa praktisi dengan latar belakang komputer tidak mengikuti langkah-langkah yang telah saya ajarkan – mereka mengikuti cara mereka sendiri untuk belajar, di mana mengganggu cara saya mengajar.

Saya menjadi sangat frustrasi dan kesabaran saya benar-benar diuji sampai batas. Saya mulai menyalahkan dan menyudutkan rekan-rekan praktisi, dan mereka yang saya salahkan bahkan menjadi makin tidak bersemangat. Sering kali saya berfikir untuk menyerah, tetapi saya tetap menguatkan pikiran lurus saya.

Guru berkata:

“Banyak pengikut Dafa mengatakan “membantu Shifu meluruskan Fa”, “Shifu menginginkan apa kita lakukan menurut permintaan”, diucapkan dengan penuh keteguhan; begitu saatnya Shifu benar-benar menghendaki Anda melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan keinginan Anda, atau ada sedikit tingkat kesulitan, maka Anda sedikitpun tidak terpikir lagi akan pikiran lurus untuk membantu Shifu meluruskan Fa. Dengan membawa emosi pikiran, niat yang dipancarkan berperan menghalangi.” (“Pengikut Dafa Harus Belajar Fa - Ceramah Fa pada Konferensi Fa Washington DC tahun 2011”)

Pada suatu hari di bulan Mei, saya kembali ke rumah setelah mengunjungi beberapa rekan praktisi. Tiba tiba turun hujan, angin bertiup kencang, dan suhu udara menurun. Karena saya belum belajar Fa dan tidak berkultivasi dengan baik pada waktu itu, kaki saya menjadi sakit dan saya merasa sangat tidak enak badan. Ketika berjalan, saya diterjang hujan dan angin, saya berpikir dalam-dalam mengenai apa yang sedang terjadi, dan saya menemukan banyak keterikatan hati. Setelah itu, kaki saya menjadi lebih baik. Sudah cukup lama, saya hanya mampu melakukan duduk meditasi selama 20 menit lebih sedikit. Namun sejak saat itu, saya dapat melakukannya hampir satu jam.

Beberapa bulan telah berlalu. Melalui upaya kami, dengan kesabaran dan saling memahami, serta belas kasih Guru, kami dapat melewati masa yang paling sulit. Rekan-rekan praktisi memperoleh tingkat pemahaman dan pengetahuan yang berbeda terhadap sistem operasi, dan mereka secara dasar berhenti mengandalkan orang lain untuk menyelesaikan masalah komputer mereka.

Beberapa praktisi mulai membantu orang lain untuk belajar cara menggunakan sistem baru. Ada yang mencoba untuk memasang sistem bagi praktisi lain, dan ada yang mempelajari teknologi yang lebih baru. Semua ini mengurangi beban praktisi yang bertanggung jawab di bidang teknis.

Baru-baru ini, seorang praktisi mengirim surat kepada saya dan mengatakan bahwa dia sudah  mengajarkan praktisi lain cara menggunakan kotak surat Minghui. Praktisi lain menulis surat kepada saya dan meminta untuk mempelajar teknologi yang lebih baru. Beberapa praktisi lain menulis surat dan mengatakan bahwa beberapa dari mereka telah bekerja bersama dan memasang sistem komputer untuk praktisi lain. Saya merasa sangat gembira. Saya dengan tulus berterima kasih kepada Guru yang telah menciptakan kesempatan bagi saya untuk berkultivasi dan meningkatkan diri, serta berterima kasih kepada rekan-rekan praktisi atas upaya dan kesabaran mereka.

Tujuan dari mengajarkan teknologi kepada orang lain tidak hanya membuat semua orang mampu memasang sistem operasi komputer. Malahan, semua orang akan memahami teknologi dan berhenti berpikir bahwa masalah teknis hanya dapat diselesaikan oleh dukungan praktisi di bidang teknis. Jika setiap orang berupaya untuk memahami teknologi baru dan mengajarkan yang diketahuinya kepada orang lain, upaya kejahatan untuk mengganggu kita dengan mengganggu praktisi yang memberi dukungan teknis akan gagal.

3. Melihat Ke Dalam untuk Mencari Penyebab

Ketika pertama kali memperlihatkan sistem operasi kepada praktisi, saya memberi perhatian kepada praktisi muda berpendidikan yang memiliki latar belakang pengetahuan teknologi. Setelah beberapa waktu, saya menyadari bahwa para praktisi ini cenderung menjadi impulsif, dan ada yang bahkan menyerah. Saya merasa kecewa, dan memikirkan situasi tersebut dan menyadari bahwa konsep manusia apapun adalah penghalang. Dalam proyek pelurusan Fa, apakah seseorang dapat melakukan atau tidak adalah tergantung dari kondisi kultivasi seseorang. Tidak menjadi soal apa kemampuan dangkal seorang manusia biasa.

Ketika seorang praktisi ingin mulai belajar, kemauannya besar dan terlalu percaya diri. Bahkan sebelum dia sendiri mengerti sistem, dia mulai memasang sistem untuk praktisi lain. Namun demikian, dia cepat berubah, dan setiap kali datang dia dapat menemukan celah kekosongan dalam kultivasinya dan kemudian memperbaiki diri. Dia menjadi lebih tenang, lebih bertanggung jawab, dan lebih rendah hati. Dari perubahannya, saya juga menemukan keterikatan saya dalam melakukan sesuatu hanya demi melakukan sesuatu, dan ketidaksabaran serta kesombongan saya.

Ada beberapa praktisi tidak berpendidikan tinggi. Namun, ketika saya mengkritik mereka atau ketika mereka mengalami kesulitan, mereka tetap tersenyum dan melanjutkan belajar sampai mereka memahaminya. Ketika membandingkan dengan kesabaran, pemahaman, dan ketekunan saya dengan mereka, saya merasa sangat malu. Saya mengajarkan teknologi kepada mereka, dan mereka mengajarkan kesabaran kepada saya. Apakah seseorang hanya melakukan sesuatu atau sungguh-sungguh berkultivasi dapat jelas terlihat oleh semua orang. Kesenjangan terletak pada seberapa gigih seseorang berkultivasi.

Guru berkata,

“Ada banyak praktisi awalnya mendekap sebuah pemikiran sementara, berjuang sekuat tenaga sesaat kemudian semangatnya berlalu, sekarang mereka menemukan hal tersebut bukanlah demikian. Pengikut Dafa melakukan hal apapun haruslah sungguh-sungguh, letakkan hati pada hal tersebut untuk dilakukan, jangan pedulikan waktu, jangan berpikir begitu banyak. Anda harus berupaya maksimal melakukan dengan baik hal-hal yang harus Anda lakukan, maka keseluruhan hal itu akan dapat dilakukan dengan baik. Banyak orang di bawah tekanan penganiayaan selalu ingin agar penganiayaan ini secepatnya berakhir, melakukan sesuatu dengan semangat dahsyat sesaat. Bukan demikian persoalannya.” (“Ceramah Fa pada Hari Falun Dafa Sedunia”)

Pada awalnya, keinginan saya sangat kuat, dan saya sangat ingin berhasil. Saya selalu berpikir tentang seberapa banyak komputer yang dipasang sistem operasi, kapan praktisi lain dapat mencapai tingkat kesuksesan tertentu, dan kapan daerah kami dapat mencapai perubahan pada tingkat tertentu. Perlahan-lahan saya memahami bahwa Guru mengendalikan kemajuan dari keseluruhan proses dan kondisi rekan-rekan praktisi adalah hasil dari kultivasi mereka sendiri. Saya, sebagai salah satu praktisi, hanya dapat melihat ke dalam ketika kami tidak melakukan dengan baik dan memperbaiki diri saya sendiri. Mentalitas untuk mengejar suatu hasil adalah tidak tepat. Melalui belajar Fa dan mengkultivasi diri sendiri, saya menyingkirkan ketidaksabaran saya sedikit demi sedikit dan perlahan-lahan meningkat.

Dengan tulus saya mengucapkan terima kasih kepada Guru karena telah memberikan kesempatan ini kepada saya untuk mengkultivasi diri. Saya percaya bahwa di bawah bimbingan Fa, “Keakuan” saya akan menjadi semakin kecil dan lebih kecil lagi.

Terima kasih, Guru yang terhormat!

Heshi!

Chinese version click here
English version click here