Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Praktisi muda: Waspada Terhadap Film dan TV Manusia Biasa

12 Maret 2015 |   Oleh Praktisi daratan Tiongkok

(Minghui.org) Manusia sekarang ini, jika tidak berkultivasi Dafa, semua akan secara serius terbawa arus tren merosot ke bawah. Film dan TV di buat produsen adalah demi kebutuhan hobi para penonton yang berkembang setiap hari, nafsu keinginan, dalam produknya secara skala besar memasuki acara buka-bukaan, konsep iblis, tontonan yang merangsang dll. Oleh karena itu, unsur yang merusak itu juga secara serius mengganggu kultivasi kita.

Sebelum saya masuk ke dalam jalur kultivasi, saya hobi menonton film manusia biasa yang berhubungan dengan pahlawan, acara tv, karena itu terbentuk banyak sekali khayalan dan konsep, Guru di dalam “Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Eropa” mengatakan: “Wahai manusia, setelah menonton banyak film, setelah membaca banyak kisah khayal, dipengaruhi oleh banyak hal dalam masyarakat, telah terbentuk semacam pikiran metamorfosa yang hanyut ke alam fantasi.” Saat itu saya berpikir karena Guru tidak mengatakan sama sekali tidak boleh melihat, maka tidak masalah jika saya hanya mengurangi porsi menontonnya. Dikarenakan sedikit kelalaian itu, dalam kultivasi di kemudian hari, sudah tidak terhitung saya terjungkal beberapa kali.

Ketika saya di SMP, sebelum kultivasi saya terbentuk kebiasaan melihat situs web porno, ketika itu mengakibatkan kondisi fisik saya sangat lemah. Kemudian Guru yang belas kasih demi saya menyelaraskan kondisi tubuh saya, akhirnya saya terbebas dari kondisi yang setiap hari merasa lelah. Dalam proses kultivasi, saya menghilangkan kebiasaan bicara kasar, dan kata-kata jorok, tetapi berselang beberapa waktu saya tidak tahan membuka lagi situs web itu. Saya merasa sangat malu, merasa tidak bertanggung jawab terhadap Guru, dan makhluk hidup, tetapi acap kali hanya tenang beberapa hari, kemudian khayalan di dalam otak mulai bergolak hebat lagi.

Pada awalnya saya merasa dengan memperteguh pikiran sedikit, sudah bisa menghilangkannya, tetapi, hasilnya sering kali tidak sesuai keinginan, Guru melihat saya sangat payah, sekali lagi dengan belas kasih memberi isyarat kepada saya. Karena itu saya secara perlahan-lahan, baru memahami, sepertinya semua khayalan itu yang di dalam otak, kebanyakan terbentuk dari unsur menonton film dan TV. Adalah semua benda itu, selalu di aspek nafsu sex menyeret saya merosot ke bawah jurang. Setelah memahami ini, saya berusaha menghilang kebiasaan menonton film pahlawan manusia biasa.

Dalam proses itu juga jatuh bangun: Acap kali ketika saya memutuskan, atau setelah berjanji kepada Guru akan sama sekali menghilangkan kebiasaan yang tidak baik itu, dalam beberapa hari merasa tenang (Guru demi murid menghilangkan sebagian unsur tidak baik); tetapi, di SMA, dikarenakan saya kesepian, dengan dalih bosan, tidak memerhatikan kontrol diri, lalu mencari lagi film pahlawan di internet. Setiap kali saya selesai menonton film itu, kepala merasa bebal kemudian di ikuti munculnya pikiran jorok yang hebat. Sebab utama ini juga yang membuat saya dalam jangka panjang tidak bisa sama sekali menghilangkan kebiasaan buruk melihat internet yang negatif.

Di sisi lain, ketika mengingat kembali, sebenarnya saya mempunyai kebiasaan yang suka menonton film pahlawan, sesungguhnya sangat besar berhubungan dengan keterikatan terhadap nama dan keuntungan. Karena nafsu keinginan sex belum dihilangkan, karma agak besar, di dalam pekerjaan manusia biasa, saya selalu terbentur banyak sekali kesulitan, oleh karena itu juga terbentuk sedikit perasaan minder. Waktu itu, saya tidak berkultivasi di atas Fa, melainkan mengalihkan konsentrasi kepada dunia khayalan, berkhayal diri sendiri sebagai pahlawan yang mana, dan mendapatkan nama serta keuntungan dan cinta kasih manusia biasa. Sedangkan film dan TV, kebetulan merupakan sumber berkhayal.

Setelah terjungkal banyak kali, saya baru secara perlahan-lahan memahami, oleh karena itu ketika Guru berceramah Fa sangat sedikit melarang beberapa hal, sebenarnya adalah di sisakan kesempatan untuk murid bisa memahami Tao. Saya berhasil memahami, kadang-kadang, mengapa praktisi Dafa bisa melihat film manusia biasa, TV, karena di dalam acara itu ada unsur merangsang atau cocok dengan keterikatannya. Selaku praktisi Dafa, jika bukan dikarenakan pekerjaan yang berhubungan, sebenarnya seharusnya berusaha sedikit mungkin melihat barang manusia biasa itu. Ketika jam istirahat, kita sebaiknya melihat beberapa yang berhubungan dengan tradisi, buku yang agak positif, atau, melihat produk praktisi Dafa, dan tidak terpikat hiburan manusia biasa yang bersifat iblis. Sebenarnya, jika banyak waktu luang, belajar Fa secara skala besar bukankan lebih baik.

Di atas adalah pemahaman diri sendiri, berbagai dengan rekan praktisi biasa; jika ada yang kurang, berharap secara belas kasih ditunjukkan yang benar.


Chinese version click here