(Minghui.org) Praktisi Falun Gong di Tiongkok telah melawan penganiayaan dengan cara-cara damai selama 16 tahun terakhir.

Mereka mempertaruhkan keselamatan mereka sendiri untuk membantu orang memahami fakta tentang Falun Gong dan penganiayaan dan menarik hati nurani rakyat. Banyak orang, termasuk polisi dan karyawan sistem peradilan, kini memilih untuk mendukung praktisi.

Polisi Melepaskan Para Praktisi

Ketika seorang praktisi usia lanjut sedang membagikan materi informasi tentang penganiayaan, dia ditangkap. Namun, polisi yang lain menemukan kesempatan untuk membebaskannya dan menyuruhnya berhati-hati terhadap keselamatan dirinya.

Praktisi lain ditangkap saat membagikan materi di sebuah kompleks apartemen. Seorang polisi mengunjunginya di pusat penahanan sebelum ia dikirim ke kamp kerja paksa dan memberinya tip. "Minta pemeriksaan mata ketika anda sampai kamp kerja paksa," katanya.

Praktisi melakukan seperti yang dikatakan, dan kamp kerja paksa menolak menerimanya karena masalah mata. Ia dibebaskan empat hari kemudian.

Tips Kejaksaan Terhadap Praktisi Falun Gong

Kejaksaan dulu menganiaya banyak praktisi dengan mengirim mereka ke pengadilan ilegal. Beberapa praktisi mengekspos perbuatan buruk dan mengungkapkan informasi kontak secara online. Praktisi lain melakukan panggilan atau menulis surat kepadanya, yang memberinya kesempatan untuk memahami kebenaran di balik penganiayaan.

Setelah ia mengerti kebenaran, dia mengatakan kepada seorang praktisi bahwa ia menerima lebih dari 20 panggilan telepon setiap hari. "Saya tidak akan berpartisipasi dalam penganiayaan terhadap Falun Gong lagi," katanya. "Saya akan mencari cara untuk membantu para praktisi." Dia pernah memberitahu praktisi lain segera setelah seorang praktisi ditangkap, memungkinkan mereka untuk memulai upaya penyelamatan. Praktisi dibebaskan satu jam kemudian.

Polisi Berhenti Berperilaku Buruk

Dua polisi sering memukul dan mengekang praktisi. Praktisi setempat menemukan alamat mereka, foto, jati-diri, dan informasi tentang anggota keluarga mereka. Perbuatan buruk mereka dengan demikian terungkap secara online dan lingkungan mereka. Atasan mereka, rekan kerja, teman sekelas, tetangga, dan teman-teman semua menerima informasi tentang kejahatan mereka.

Dua polisi berhenti menganiaya praktisi Falun Gong setelah perbuatannya dibongkar. Polisi lain yang tahu tentang hal ini juga berhenti bekerja sama dalam penganiayaan.

Petugas 610 Menyuguhkan Makan Siang untuk Praktisi

Mantan Kepala Keamanan Domestik di daerah saya menangkap lebih dari 10 praktisi. Tapi hatinya berubah ketika mengetahui kebenaran di balik penganiayaan, dan dia berhenti melibatkan diri dengan pindah ke divisi lain. Dia juga membuat beberapa permintaan agar namanya dihapus dari daftar pelaku kejahatan.

Pada kesempatan lain, beberapa praktisi Falun Gong pergi ke kantor 610 lokal untuk meminta pembebasan seorang praktisi yang ditahan. Para anggota staf di sana mengatakan bahwa ia telah membaca banyak pamflet Falun Gong dan tahu yang sebenarnya.

"Beritahulah para praktisi untuk memperhatikan keselamatan dirinya," katanya. "Jika dia dikirim ke saya, saya bisa membiarkan dia pergi. Tapi jika dia dikirim ke tempat lain, tidak ada yang bisa saya lakukan." Dia juga menyuguhkan praktisi makan siang.

Kecamatan Mengembalikan Uang Hasil Pemerasan

Seorang praktisi ditangkap pada tahun 1999. Polisi memeras 5.000 yuan dari keluarganya sebelum dibebaskan, dan selama 10 tahun, ia mencoba untuk mendapatkan uang itu kembali. Pada tahun 2010, kepala Kecamatan mengembalikan 5.000 yuan kepadanya. Pada gilirannya, praktisi menyumbangkan uang untuk memperbaiki beberapa ruas jalan di desanya.

Chinese version click here

English version click here