Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Penganiayaan Falun Gong Menjadi Sulit Dipertahankan dalam Sistem Hukum Tiongkok

25 Maret 2015 |   Oleh Xi Chen

(Minghui.org) Seiring praktisi Falun Gong terus-menerus mengklarifikasi tentang penganiayaan, rakyat Tiongkok termasuk para profesional hukum, lambat laun dapat melihat bahwa hal itu tidak rasional dan di luar perikemanusiaan. Sekarang ini Partai Komunis Tiongkok menjadi makin sulit untuk mempertahankan penganiayaan ini.

Berikut ini adalah kutipan dari laporan Minghui pada 10 Februari 2015.

Tuntutan kepada Kepala Divisi Keamanan Domestik

Sesuai dengan laporan Minghui “Pengadilan Hebei dan Kejaksaan Bekerja Sama dengan Kepolisian dalam Menganiaya Praktisi Falun Gong,” tiga orang pria dan seorang wanita dari Sanshe, Provinsi Hebei, ditahan pada akhir April karena mengirimkan berita singkat ke pengguna telepon genggam yang mengekspos penganiayaan Falun Gong. Enam orang kuasa hukum bersama-sama mendaftarkan gugatan terhadap kepala Divisi Keamanan Domestik, Wang Lianshi pada akhir November karena memenjarakan dengan tidak sah. Wang harus membebaskan para praktisi Falun Gong, tetapi dia malah mengirim mereka ke kelas pencucian otak.

Divisi Keamanan Domestik (pasukan kepolisian lokal) seluruh negara adalah salah satu pasukan utama yang melakukan kebijakan penganiayaan di tingkat lokal. Meski tuntutan kepada divisi itu adalah tindakan yang biasa, namun hal ini dapat membantu mengekspos kejahatan dari penganiayaan terhadap publik dan membuat para pelaku duduk di kursi tergugat.

Jaksa Mengakui Sepasang Praktisi Falun Gong Tak Bersalah

Menurut laporan Minghui: “Jaksa Mengakui Pasangan Suami-Isteri Falun Gong Tidak Bersalah,” yaitu sepasang suami-isteri yang berusia lanjut dari Kota Daqing, Provinsi Heilongjiang, yang di adili pada bulan Februari ini. Selama dalam pengadilan penuntut umum mendakwa mereka “menggunakan organisasi aliran sesat merongrong penegakan hukum,” dan merekomendasikan agar mereka dijatuhi tiga setengah tahun penjara. (Catatan Editor: Menjadi praktisi Falun Gong bukan pelanggaran hukum di Tiongkok, walaupun kebijakan resmi Partai boleh menganiaya mereka. Tuduhan resmi yang paling sering diterapkan terhadap para praktisi Falun Gong adalah “menggunakan organisasi aliran sesat merongrong penegakan hukum,” tetapi Falun Gong bukan aliran sesat, dan dalam undang-undang Tiongkok yang memuat daftar dan definisi aliran sesat juga tidak disebutkan Falun Gong. Ini adalah tuduhan yang paling umum, suatu kelicikan agar Partai dapat mengabadikan penganiayaan Falun Gong di luar konstitusi. Tetapi gelombang pasang sedang surut, setidaknya sebagian, seperti kasus yang dijelaskan di sini.

Suami, Zhao Chengxiao, menyewa kuasa hukum, dia membela kliennya bahwa menurut konstitusi adalah legal melakukan latihan Falun Gong dan menyebar-luaskan informasi tentang latihan tersebut. Istri yang tidak menyewa kuasa hukum, membuktikan bahwa Falun Gong telah memberikan kepadanya kesehatan baik batin maupun lahir, dan berpendapat dia tidak layak dituntut karena memegang teguh kepercayaan yang telah mengajari dia menjadi seorang yang baik

Pada akhirnya jaksa mengakui, tak berkeberatan lagi bahwa keduanya tidak bersalah. Hakim juga mengakui bahwa dia bisa mengerti argumen pembelaan bahwa Falun Gong bukan aliran sesat. Dia menunda sidang pengadilan tanpa mengeluarkan keputusan.

Pengakuan jaksa itu sama dengan mengumumkan bahwa tuduhan Partai Komunis Tiongkok terhadap Falun Gong itu tidak sah. Bukan kemauan pribadi jaksa untuk menuduh para praktisi Falun Gong.

Hakim Secara Perorangan Mengakui Bahwa Praktisi Falun Gong Tidak Bersalah

Dalam laporan Minghui: “Praktisi Falun Gong Zheng Shuyun Divonis Hukuman Penjara Tiga Tahun,” yang berisi tentang persidangan Zheng [wanita] di Pengadilan Distrik Lianshan, Kota Huludao, pada 5 Desember 2014, menceritakan sebelumnya dia ditangkap di rumahnya dan dituduh memiliki materi Falun Gong. Pengacara hukumnya melakukan pembelaan bahwa dia tidak bersalah. Ibu Zheng merasa bahwa anaknya dipersalahkan, dan menangis dengan keras selama persidangan.

Hakim mencoba menenangkan mereka. Dia menepuk-nepuk pundak Zheng dan mempersilakan dia istirahat makan siang, sambil mengatakan secara pribadi bahwa dia tidak bersalah. Namun kemudian dia mengumumkan keputusannya memvonis Zheng tiga tahun penjara.

Hakim itu dipaksa bekerja atas tekanan dari PKT dan dipaksa melemparkan para praktisi yang tidak bersalah ke dalam penjara. Itu semua bertentangan dengan kemauannya dan melawan hukum.

Dengan makin banyak orang melihat dengan jelas sifat hakiki PKT, segera penganiayaan ini akan tidak bisa dilanjutkan lagi.

Chinese version click here

English version click here