Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Melbourne, Australia: Orang-orang Mengecam Pengambilan Organ Setelah Menonton Film Dokumenter

17 April 2015 |   Oleh koresponden Minghui, Xia Chunqing


(Minghui.org) Empat hari setelah jaringan TV Australia, SBS menyiarkan “Human Harvest: China’s Organ Trafficking,” sebuah film dokumenter berdurasi 25 menit mengenai praktek pembunuhan narapidana tak bersalah demi organ mereka oleh Tiongkok, praktisi Melbourne mengadakan kegiatan di Perpusatakaan Negara di Victoria pada 11-12 April 2015, untuk memberitahu orang-orang tentang Falun Gong dan penganiayaan di Tiongkok.

Praktisi memperagakan latihan Falun Gong di Perpustakaan Negara

Banyak orang telah menonton acara tersebut dan menyatakan keprihatinan mereka atas pelanggaran HAM berat ini. Steven Dykun, seorang ahli gizi dan pemilik usaha kecil, mengatakan acara TV itu sangat bagus karena “memperlihatkan bukti – dokter memberitahu kita tentang apa yang terjadi, dan sungguh-sungguh meyakinkan.”

Ia menganggap “salah” jika pemerintah Australia berusaha membangun hubungan bagus dengan Tiongkok karena “Tiongkok sedang berusaha untuk mengekspor kediktatoran mereka ke dunia.”

“Setelah menonton acara tersebut, saya ingin memboikot barang-barang Tiongkok,” kata Dykun. Ia akan memberitahu teman-temannya tentang film dokumenter itu dan memberikan tautan berita tersebut kepada mereka.

Manajemen pendidikan profesional, Anna de Amicis menandatangani petisi untuk mendukung praktisi. Membicarakan tentang pengambilan organ secara hidup-hidup, “Seseorang seharusnya tidak melakukannya [membunuh orang] demi uang. Itu hanya terjadi di Holocaust ketika Hitler melakukannya terhadap orang Yahudi dan itu sangat mengerikan,” katanya.

Meskipun de Amicis beberapa kali telah bertemu praktisi, ini adalah pertama kalinya ia mendengar tentang pengambilan organ secara hidup-hidup. “Terima kasih telah memberitahu kami tentang apa yang terjadi.”

Para pendukung menandatangani petisi

Sam Lekamge, seorang mahasiswa bergelar Ph.D dari Sri Lanka, kuliah di RMIT University, merasa heran dengan gambar-gambar di poster praktisi. “Mengejutkan.” Ia berterima kasih kepada praktisi karena memberitahu dia tentang hal ini dan berkata, “Untuk setiap kejahatan yang terjadi di dunia seperti ini, sebagai sebuah pemerintahan, kita harus bersama-sama menentangnya.”

Jeff Smith bekerja di bidang industri konstruksi. Ia pernah bertemu praktisi di Sydney sebelumnya dan mengetahui tentang penganiayaan di Tiongkok. Ia mengatakan orang-orang harus memiliki hak untuk menjalankan keyakinannya. “Saya percaya pada HAM dan tidak seorang pun berhak untuk menghentikan apa yang Anda percaya.” Ia mengatakan akan menyebarkan informasi ini kepada teman-temannya.

Samantha Nowell, seorang pakar komunikasi mode dari Inggris, sependapat dengannya. Ia berkata bahwa lebih banyak orang perlu menyadari tragedi semacam ini dan ia akan menyebarkan informasi tersebut di media sosial.

Turis dan warga setempat membaca poster-poster

Chinese version click here
English version click here