(Minghui.org) Mahnaz dan Mohammad Esmaeili, pasangan dari Iran sekarang tinggal di Vancouver, Kanada, saling bertemu pada kegiatan Falun Dafa. “Mohammad berkata kepada saya, ’Saya tidak akan menikah dalam kehidupan ini.’ Saya menjawab, ’Tidak ada seorangpun mau menikahi kamu, jangan kuatir.’” Mahnaz mengenang dengan tersenyum, ”Namun kami jatuh cinta dan menikah dua tahun kemudian.”

Cendekiawan Iran: Mahnaz dan Mohammad Esmaeili

Dua Jalan Berujung pada Keyakinan yang Sama

Jalan berbeda mengarahkan dua cendekiawan ini untuk berkultivasi Falun Dafa.

Mahnaz mengajar di Universitas Semnan di Iran setelah menyelesaikan gelar Ph.D di bidang psikologi. Tetapi kesuksesan akademis tidak membuatnya bahagia. “Saya tidak bisa menyelesaikan masalah psikologis saya sendiri meski itu bidang saya,” kenang Mahnaz. “Saya selalu merasa kuatir. Kekuatiran itu menimbulkan masalah perut dan ginjal saya. Kecelakaan mobil 2o tahun yang lalu menyebabkan sakit punggung sehingga menambah daftar masalah saya. Saya sering merasa tidak bahagia.”

“Saya berharap sesuatu akan menyelamatkan saya pada suatu hari.”

Mahnaz mengenal Falun Dafa melalui seorang teman. Mereka pergi menonton video 9 hari ceramah Falun Dafa pada tahun 2003. Praktisi dari Swedia mengunjungi Iran beberapa kali selama tahun 2002 dan 2003 untuk memperkenalkan Falun Dafa.

Video ceramah itu berbahasa Inggris. Mahnaz waktu itu tidak mengerti Inggris. Tetapi, ia terkesan dengan medan energi yang kuat dan nyaman. Sakit punggungnya berkurang banyak. Ia menyadari latihan ini amat bagus. Ia segera mendapatkan buku Zhuan Falun versi bahasa Persia, buku utama Falun Dafa, lalu mulai berkultivasi.

Mohammad adalah cendekiawan di bidang manajemen proses. Ia berkata, ”Orang-orang berpikir saya sudah sukses, tetapi saya tidak bahagia.” Ia juga menderita masalah perut dan sakit bahu, beralih merokok dan minum bir untuk mengurangi penderitaannya. Ia pergi ke Turki dan berharap bisa menemukan jalan untuk pergi ke Eropa tetapi tidak berhasil.

Setelah kembali dari Turki, Mohammad menjadi tidak bersemangat. Koleganya memberi dia buku Falun Gong versi bahasa Persia, buku pengenalan Falun Dafa. Falun Gong adalah nama lain dari Falun Dafa. Ia selesai membacanya dalam sehari dan merasa gembira telah menemukan Falun Dafa, terutama prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar.

“Saya memperoleh banyak jawaban pertanyaan tentang kehidupan,” kata Mohammad.

Ia berhenti merokok dan minum bir dalam seminggu. “Saya bahkan tidak tahu kapan rasa sakit dan penyakit saya hilang! Satu hari, saya tiba-tiba menyadari terbebas dari rasa sakit! Saya juga menjadi periang.”

Mahnaz Esmaeili memperkenalkan Falun Dafa di sebuah konferensi internasional


Mohammad Esmaeili melakukan meditasi Falun Dafa di luar ruangan

Hubungan yang Lebih Baik dengan Orang Lain

Mahnaz menghubungkan perubahan kondisi hatinya dengan kultivasi Falun Dafa, ”Saya menjadi damai dan dapat memaafkan mereka yang merugikan saya. Saya tidak marah lalgi terhadap mereka. Saya sungguh-sungguh berharap untuk menolong mereka karena saya merasakan penderitaan mereka.”

Menerapkan prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar mulanya terasa sulit. Mahnaz bekerja di lingkungan yang amat kompetitif. Para profesor bersaing untuk topik penelitian dan mahasiswa. Mereka sering berdebat saat mengevaluasi tesis.

“Banyak mahasiswa ingin belajar dengan saya. Profesor lain merasa tidak senang. Beberapa bahkan mengabaikan saya ketika saya menyapa mereka. Hubungan kami amat tegang,” kenang Mahnaz.

“Saya sering berpikir untuk menyalahkan orang lain atas masalah saya. Saya pikir saya benar. Setelah berlatih Falun Dafa, saya mulai mencari ke dalam dan menyadari banyak yang harus ditingkatkan. Saya masih menyapa kolega saya dengan hangat, memuji mereka dengan tulus dan mampu meningkatkan hubungan kerja saya. Seorang kolega yang biasanya bersikap ‘perang dingin’ terhadap saya akhirnya menjadi teman baik.”

Mohammad juga mengalami pengalaman yang sama, ”Saya biasa berpikir lebih baik dari orang lain karena kecerdasan saya. Saya terikat pada keahlian saya. Tetapi, saya memahami prinsip mencari ke dalam dan mengevaluasi ulang kesuksesan saya yang dulu. Saya belajar lebih merendahkan hati dan memperoleh lebih banyak kepercayaan dari teman-teman dan kolega.”

Menyampaikan Kebenaran

Sejak mengetahui penganiayaan di Tiongkok, Mohammad telah menjadikan klarifikasi fakta sebagai misinya. Ia membangkitkan kesadaran orang-orang terhadap propaganda Komunis Tiongkok yang membohongi rakyat Tiongkok dan orang-orang di seluruh dunia serta mencegah mereka mengetahui apa itu Falun Dafa. Karena hubungan ekonomi antara Iran dan Tiongkok, banyak orang Iran tidak mengetahui parahnya pelanggaran HAM di Tiongkok, atau penganiayaan terhadap praktisi Falun Dafa.

Mohammad memberitahu teman-teman, kolega dan media setempat tentang penganiayaan, terutama tentang bagaimana praktisi Falun Dafa yang ditahan di Tiongkok diambil organnya oleh negara.

Mahnaz, dengan bantuan praktisi lain, menerjemahkan buku Bloody Harvest, buku yang dikarang oleh pengacara HAM Kanada David Matas dan mantan Sekretaris Negara Kanada David Kilgour mengenai pengambilan organ, ke bahasa Persia. Cetakan pertama diterbitkan pada tahun 2012 dan terjual habis.

Mahnaz membuat presentasi tentang pengambilan organ paksa di konferensi HAM internasional di Tehran pada November 2012. Masalah ini telah dilaporkan oleh media setempat dan berdampak cukup besar pada publik.

Pindah ke Kanada

Berlatih Falun Dafa juga membangkitkan ketertarikan Esmaeili terhadap kebudayaan Tionghoa. Mereka merasa dekat dengan orang-orang Tionghoa dan kebudayaannya, jadi mereka mempunyai ide untuk pindah ke tempat di mana mereka bisa berlatih dengan bebas dan berhubungan dengan banyak orang Tionghoa. Akhirnya mereka memilih Kanada.

Mereka tiba di Vancouver pada Januari 2015. Mereka merasa gembira bisa melihat begitu banyak orang Tionghoa. “Saya sangat ingin memberitahu teman-teman Tionghoa baru saya agar mereka sendiri bisa mengenal Falun Dafa, terbebas dari propaganda komunis. Jangan ditipu oleh Partai Komunis Tiongkok yang menganiaya orang-orang tidak bersalah demi keuntungan politiknya,” kata Mohammad.

Esmaeili merasa yakin bahwa takdir pertemuanlah yang membawa mereka untuk berlatih dan bersama dalam perjalanan, kepindahan mereka ke Vancouver akan memfasilitasi lebih banyak orang Tionghoa yang memiliki takdir pertemuan untuk mengetahui fakta kebenaran Falun Dafa.

Chinese version click here
English version click here