Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Pelajaran yang Tidak Bisa Dihapuskan: Anak-anak sebagai Cermin dari Kultivasi Orang Tua Mereka (Bagian 2)

2 April 2015 |   Oleh Tong Xin


(Minghui.org)

Lanjutan dari Bagian 1

Berkultivasi “Sejati”

Guru berkata, “Bagi saya perkataan yang tidak ingin saya ucapkan, tidak akan saya ucapkan, tetapi yang telah saya ucapkan pasti adalah perkataan yang benar.” (Zhuan Falun)

Setiap orang kelihatan bisa memahami arti kalimat ini dari permukaan, tetapi gagal dalam menjalankan prinsip ini. Mereka mengatakan sesuatu dengan mudah dan membuat janji kosong. Sebagian malah terpaksa membohong dengan mengemukakan alasan sewaktu tertangkap.

Konsekuensinya, anak-anak mereka juga tidak akan benar, dan mereka tidak berpikir dua kali dalam hal menipu orang lain.

Perangkap dari memanjakan Anak-anak

Sebagian praktisi mengatakan anak-anak mereka di sini untuk berasimilasi dengan Fa, maka merasa mereka tidak perlu menahan penderitaan. Mereka memanjakan setiap keinginan anak-anak. Sewaktu anak-anak itu tumbuh dewasa, mereka akan menjadi manusia biasa dengan kelakuan yang kurang bermoral.

Banyak orang tua yang keras dengan anak-anak mereka terkejut sewaktu mengetahui anak mereka sebenarnya bisa menahan penderitaan! Anak-anak bisa belajar menghadapi “penderitaan” dengan sukacita dan penuh perhatian terhadap orang lain. Kadang-kadang mereka malah lebih baik dari orang dewasa. Ini menunjukkan sifat bawaan mereka, karena, sesungguhnya, mereka datang dari tingkat tinggi, mengetahui Dafa akan disebarkan di sini. Mereka datang untuk berasimilasi dengan Fa.

Guru berkata:

“Waktu dia kecil, anda tidak keras mendisiplinkannya, memanjakannya, setelah dewasa dia niscaya merosot, saya pikir sangat sukar untuk mendisiplinkannya lagi.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Eropa”)

Kesimpulannya, orang tua harus mendisiplinkan praktisi muda. Kalau tidak, mereka akan menjadi orang dewasa yang bermoral rendah.

Bersikap Ketat itu Penting

Guru berkata:

“Tetapi di antara mereka yang berkultivasi Dafa, sering ada banyak keluarga yang memiliki anak-anak, dan sangat mungkin bahwa mereka bukan anak-anak biasa. Sebelum reinkarnasi dia tahu bahwa keluarga ini akan belajar Dafa di masa mendatang, saya ingin bereinkarnasi pada keluarga ini, maka sangat mungkin dia memiliki asal-usul yang luar biasa. Bagi anak semacam ini, bila orang tuanya berlatih Gong, berarti sudah mewakili anak tersebut berlatih, terus sampai mereka dapat melakukan latihan sendiri.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Australia” 1999)

Beberapa praktisi juga salah menafsir apa yang dikatakan Guru. Mereka memahami mereka sedang berlatih untuk anak mereka dan karena itu mereka lalai mendorong anak-anak mereka berlatih.

Saya telah mengamati anak-anak di bawah lima tahun yang berlatih berdampingan dengan orang dewasa, akan suka berlatih sewaktu mereka tumbuh dewasa.

Anak-anak yang kadang latihan dan kadang tidak latihan akan menjadi malas dan menjadi terikat pada kesenangan sewaktu ia tumbuh dewasa. Mereka akan menghadapi banyak masalah dalam belajar karena kearifan mereka tidak terbuka.

Apabila anak-anak tidak membiasakan untuk berlatih sewaktu masih muda, mereka tidak akan tertarik dalam latihan di masa dewasa.

Untuk langkah selanjutnya, apabila seorang anak tidak tekun belajar Fa, tingkat kultivasinya akan menurun dan menjadi manusia biasa.

Kegagalan Orang Tua Bekerja Sama Membuat Celah Kekosongan

Ada perkataan Tiongkok bahwa apabila seorang ayah keras, ibunya pasti sebaliknya. Di zaman moderen, orang-orang salah menanggapi perkataan ini dan berpikir ayah harus keras dan ibu harus memanjakan anak.

Akibatnya, sebagian anak-anak berprilaku beda di depan ayah dan di depan ibu. Mereka sudah biasa berbuat sesuai dengan kehendak mereka sewaktu ibunya ada di sana dan akhirnya menjadi manja dan mencari kesenangan. Anak demikian tidak bisa menahan penderitaan di kemudian hari.

Di depan ayah, anak ini berpura-pura menurut, hal ini akan memberikan efek yang tidak baik dalam kultivasi.

Bagi orang tuanya yang merupakan praktisi, ini adalah masalah yang disebabkan tidak bekerja sama dengan baik. Meskipun jika orang tuanya bukan seorang praktisi, mereka masih bisa bekerja sama, mencapai mufakat, dan bersikap ketat terhadap anak-anak mereka.

Seorang anak tidak bisa berkultivasi terus seperti seorang dewasa apabila orang tuanya tidak bisa bekerja sama, dan bertindak sebagai satu kesatuan dalam pembinaan anaknya.

Jangan Terus Berbuat Kesalahan

Sangat sulit bagi seorang dewasa kembali berlatih Dafa apabila ia berhenti setelah dimanjakan sewaktu ia seorang anak kecil. Ini sangat serius. Bisa lebih merusak dari pada seorang anak yang dipaksa untuk meninggalkan latihan karena penganiayaan.

Guru berkata:

“Saya beri tahu anda, saya melihat di antara anak-anak yang berlatih Gong, banyak yang memiliki latar belakang yang istimewa. Anda jangan menghancurkan mereka. Anda tidak mampu meningkat dalam kultivasi, juga telah menghancurkan mereka, dosa akan sangatlah besar.” (“Tanya Jawab Ceramah Fa di Jinan" dalam Zhuan Falun Fajie (versi draft))

Apabila anak-anak tidak mempunyai pengalaman suka cita dalam belajar Fa, berlatih dan kultivasi yang benar, sewaktu mereka tumbuh dewasa, mereka di kemudian hari mungkin hanya tertarik pada kesenangan duniawi dalam kehidupannya.

Mereka mungkin akan didorong lebih jauh dari jalan kultivasi oleh manusia biasa dan menjadi sungguh jauh dari hubungannya dengan Dafa yang telah ditakdirkan. Saya telah melihat banyak praktisi muda tumbuh dewasa dan berhenti berkultivasi.

Sebagian praktisi berpikir, “Sewaktu saya mempunyai cucu, saya harus lebih keras terhadap mereka dan mengubah mereka menjadi praktisi muda yang tekun. Saya harus mengejar kesalahan yang saya buat sewaktu membesarkan anak saya.”

Apabila praktisi ini tidak menggali dalam-dalam sampai keterikatan mereka dan menyadari bahwa mereka telah membuat kesalahan, mereka mungkin akan membuat kesalahan yang sama pada generasi berikutnya

Bersambung ke Bagian 3

Chinese version clcik here
English version click here