(Minghui.org) Dalam dua minggu antara akhir Mei hingga11 Juni 2015, 3987 penggugat telah mengajukan tuntutan pidana di pengadilan tinggi Tiongkok terhadap Jiang Zemin, mantan ketua Partai Komunis Tiongkok (PKT), yang memberlakukan kehendak pribadinya pada organisasi negara untuk memulai penganiayaan terhadap Falun Gong pada bulan Juli 1999.

Penggugat ini termasuk praktisi Falun Gong di Tiongkok, anggota keluarga mereka, dan praktisi di luar Tiongkok. Hukum Tiongkok memungkinkan bagi warga negara untuk menjadi penggugat dalam kasus pidana.

Banyak praktisi Falun Gong sekarang menggunakan hak hukum mereka untuk meminta tanggung jawab Jiang atas penganiayaan, setelah kebijakan baru mulai berlaku pada tanggal 1 Mei 2015, di mana Pengadilan Rakyat Agung mengklaim bahwa akan menjamin pendaftaran dan pemprosesan semua tuntutan.

Minghui.org telah menerima 3.245 salinan tuntutan pidana terhadap Jiang Zemin. Mereka berasal dari 25 provinsi dan daerah otonomi, dan empat dari kota pemerintahan langsung: Beijing, Tianjin, Shanghai, dan Chongqing.

Beberapa praktisi Tiongkok di Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan Australia juga telah membawa kasus mereka ke Kejaksaan Agung Rakyat untuk melawan Jiang.

Tiga belas penggugat mengajukan kasus mereka dari luar Tiongkok.

Penggugat terdiri dari berbagai profesi, termasuk para hakim, pegawai pemerintah, tentara, polisi, profesor, seniman, insinyur, dokter, buruh, dan petani.

Keluarga yang tak terhitung jumlahnya telah terkoyak oleh penganiayaan. Misalnya, Yu Baozhen 66-tahun dari Provinsi Jiangxi menggugat Jiang pada 31 Mei. Dia menuduh Jiang memerintahkan kampanye brutal di mana anak satu-satunya disiksa sampai mati. Putrinya berusia tiga tahun ketika ia meninggal.

Gai Xiuqin dari Fushun, Provinsi Liaoning dan suaminya Lu Guanglin secara ilegal dihukum 13 dan 8 tahun, karena mereka semua berlatih Falun Gong. Lu (pria) disiksa sampai mati di Penjara Panjin. Gai (wanita) juga disiksa di Penjara Wanita Liaoning, dan hampir kehilangan  semua kemampuannya untuk bekerja.

Walau gelombang praktisi Falun Gong di Tiongkok yang mencari ganti rugi melalui sistem hukum Tiongkok terus berkembang, pihak berwenang yang masih berpartisipasi dalam penganiayaan telah berusaha untuk menyerang kembali.

Polisi di Jinchang, Provinsi Gansu, menangkap lima praktisi Falun Gong di sebuah kantor pos pada tanggal 30 Mei 2015, sewaktu mereka mengirimkan tuntutan mereka.

Polisi di Deyang, Provinsi Sichuan menangkap praktisi di kantor pos setempat pada tanggal 4 Juni 2015.

Pada tanggal 13 Juni, polisi di Lianyungang, Provinsi Jiangsu, menangkap beberapa praktisi di rumah mereka. Para praktisi ini telah dilaporkan mengajukan tuntutan hukum terhadap Jiang. Polisi juga menggeledah rumah mereka.

Meskipun ada halangan dan gangguan, jumlah kasus di daerah setempat yang disebutkan di atas tetap meningkat: 24 untuk Jinchang, Provinsi Gansu; 38 untuk Deyang, Provinsi Sichuan; dan 26 untuk Lianyungang, Provinsi Jiangsu.

Chinese version click here

English version click here