Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Mengklarifikasi Fakta adalah Suatu Kehormatan bagi Pengikut Dafa

27 Juni 2015 |   Oleh seorang praktisi dari luar negeri


(Minghui.org) Seiring dengan mendekatnya akhir pelurusan Fa, saya ingin membagikan pengalaman saya tentang klarifikasi fakta kepada makhluk hidup (teristimewa orang-orang Tionghoa) di tempat wisata, berkultivasi seperti yang pernah saya lakukan ketika pertama kali memperoleh Fa, dan tetap mengikuti laju pelurusan Fa.

Satu Tubuh

Saya mulai menjadi praktisi Falun Dafa pada 1997. Sejak penganiayaan dimulai, saya telah mengambil kesempatan dalam berbagai macam situasi untuk membantu orang agar mengerti tentang Falun Dafa. Caranya dengan menggunakan telepon, lewat internet, dengan surat, membagi-bagikan materi klarifikasi di Pecinan, dan berbicara langsung dengan orang-orang Tionghoa.

Pada awalnya saya melakukannya sendirian. Baru kemudian terpikir, bila saya dan beberapa orang teman praktisi dapat bekerja sama, kami akan mendapat hasil yang lebih bagus.

Guru mengatakan di “Ceramah Fa pada Konferensi Fa Internasional di Amerika Serikat Barat Tahun 2013”:

“Dewasa ini pengikut Dafa memang harus menyelamatkan manusia, maka saya senantiasa mengamati keadaan klarifikasi fakta di berbagai tempat. Ada sebagian tempat klarifikasi fakta dilakukan sangat baik. Sekarang rombongan wisata dari daratan Tiongkok semakin banyak, ini justru adalah sebuah pengaturan agar orang-orang mendengar fakta kebenaran dengan berganti lingkungan. Sesungguhnya tempat klarifikasi fakta itu barulah merupakan garis depan, garis depan untuk mengklarifikasi fakta. Kita di sejumlah daerah telah menelantarkan hal ini, sibuk dengan proyek lainnya. Tentu saja itu juga efektif, juga harus dikerjakan, menyangkut proyek pengikut Dafa semuanya juga saya benarkan, mengklarifikasi fakta dan menyelamatkan manusia, semua itu dapat memerankan efeknya, akan tetapi sekarang begitu banyak rombongan wisata, terutama orang-orang yang keluar dari daratan Tiongkok ada banyak yang tidak berkesempatan mendengar fakta kebenaran.”

Setelah membaca ceramah ini, para praktisi di tempat latihan memutuskan pada akhir minggu pergi ke tempat wisata, membantu orang-orang Tionghoa agar mengerti tentang Falun Dafa. Universitas Standford tempat yang sering dikunjungi oleh turis Tionghoa dekat dengan kota kami, maka kami memilihnya untuk mendirikan stan klarifikasi di sana.

Sukses Hari Pertama

Pada hari pertma kami berada di tempat itu, ada 20 – 30 orang praktisi ikut bergabung. Ditemani seorang praktisi lainnya saya pergi ke tempat parkir bus menunggu para turis Tionghoa datang, untuk melakukan klarifikasi fakta kepada mereka. Dalam waktu sebentar saja datang bus dengan beberapa penumpang Tionghoa, yang tampaknya seperti pejabat pemerintah. Saya datang mendekati mereka dan berancang-ancang akan berbicara. Ketika mereka melihat saya membawa materi klarifikasi, serta merta mereka menghindar sambil berkata, “Jangan berbicara kepada saya. Saya bukan orang terpelajar, dan tidak tahu apa-apa.”

Saya menjawab, “Bagaimana anda bisa mengatakan begitu di depan universitas Amerika terkenal?” Saya mulai berbicara kepada mereka tentang kampanye politik dari PKT dulu yang menganiaya rakyat mereka sendiri, seperti Revolusi Kebudayaan, Pembunuhan Massal Lapangan Tiananmen 4 Juni, dan penganiayaan Falun Dafa. Saya berbicara dengan keras hingga suara saya dapat menembus gangguan yang menghalangi mereka untuk mendengar fakta kebenaran.

Tidak lama kemudian, beberapa bus dengan penumpang siswa-siswa Tionghaoa datang. Guru mereka mencoba mencegah mereka untuk mengambil materi yang kami sodorkan, atau mendengarkan pembicaraan kami. Saya berpikir sebaiknya saya melakukan klarifikasi kepada mereka dengan bijaksana, tidak dengan cara langsung. Saya mulai dengan menceritakan kepada mereka tentang lanskap yang indah dari kampus dan arti khusus dari setiap landmark yang berada di universitas.

Setelah itu saya menyarankan dan membantu mereka mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT). Salah seoriang siswa berbisik kepada saya, gurunya adalah Sekretaris Partai di sekolah, dan siswa itu tidak menurutinya. Siswa itu mengatakan telah menembus blokade Internet yang dipasang oleh Rezim Tiongkok, dan sudah mengetahui fakta tentang penganiayaan Falun Dafa. Dia menambahkan bahwa dia telah mundur dari PKT.

Saya menjadi lebih memahami bahwa proyek-proyek Dafa itu diadakan untuk menyelamatkan makhluk hidup, bila kita saling bekerja sama, kita akan menjadi sangat kuat.

Berikutnya datang bus kecil dengan 12 penumpang turis Tionghoa. Ini bukan bus reguler, tapi sebuah bus turis yang biasa disewakan kepada kelompok kecil turis yang dikendarai sendiri. Saya dekati mereka dan mulai dengan pembicaraan. Saya menjadi tahu bahwa mereka dari Beijing, maka saya mulai dengan membicarakan tentang cuaca yang berkabut di langit Beijing. Ada sepasang suami isteri beserta seorang anaknya. Kami berbincang tentang keputusannya yang bagus mengunjungi sekolah yang sangat termashur itu.

Kemudian topik pembicaraan saya belokkan tentang mundur dari PKT. Saya ceritakan bila mereka mundur dari Partai akan mendapat pahala. Mereka mengatakan bahwa mereka telah mengetahui tentang kejahatan Partai dan dengan senang hati menerima tawaran saya untuk mundur. Sang ayah menanyakan tentang Falun Dafa, dan setelah mengerti fakta, lalu dia kembali masuk ke dalam bus meyakinkan kepada penumpang lainnya agar juga mundur dari PKT. Hasilnya ke 12 orang di bus kecil itu mundur pada hari itu juga.

Pada hari pertama di Universitas Stanford itu ada 39 turis Tionghoa yang mundur dari PKT setelah kami lakukan klarifikasi kepada mereka.

Sesungguhnya, penyelamatan makhluk hidup adalah dilakukan oleh Guru. Kita hanya ada keinginan untuk melakukan hal itu. Kita sangat bersyukur kepada Guru yang telah membimbing orang-orang yang punya takdir pertemuan itu menuju ke kita hingga kita dapat membantu mereka untuk memilih masa depan mereka sendiri. Dari pengalaman ini pemahaman saya terhadap ajaran Guru menjadi lebih dalam: “Kultivasi itu tergantung pada diri sendiri, sedangkan evolusi Gong tergantung pada Shifu.” (Zhuan Falun)

Melakukan klarifikasi fakta di garis depan mencerminkan kualitas kultivasi kita, pemahaman kita terhadap prinsip Fa, level xinxing kita, dan apakah pikiran lurus kita kuat. Dalam proses ini saya menemukan banyak keterikatan yang masih melekat pada saya, misalnya berpikiran pendek, budaya Partai, sifat pamer, kurang sabar, dsb. Ketika saya menyadari itu semua, saya memancarkan pikiran lurus untuk menghilangkannya dengan segera.

Berbicara langsung tentang Falun Dafa juga kesempatan baik untuk menghilangkan keterikatan manusia kita.

Pengaturan Intervensi Jahat

Selama beberapa bulan pada awal kami melakukan klarifikasi di Universitas Stanford berlangsung dengan mulus, meski sering juga menghadapi orang yang tidak mau mendengarkan fakta dengan menunjukkan sikap kurang baik terhadap kami.

Namun hati kami selalu memegang teguh ajaran Guru: “Dengan satu hati anda yang tidak tergoyah, akan dapat mengatasi puluhan ribu yang berkecamuk.” (Petunjuk Penting untuk Gigih Maju II: “Menyingkirkan Keterikatan Terakhir”)

Seiring dengan pengertian kami pentingnya klarifikasi fakta kepada orang-orang Tionghoa di tempat wisata, makin banyak praktisi yang bergabung, terutama pada akhir minggu. Diantaranya ada yang melakukan peragaan latihan; membagi-bagikan brosur; ada yang melakukan klarifikasi dengan menyiarkan radio; dan lainnya ada yang dengan panel-panel gambar.

Suatu hari seorang staf manajemen universitas mengatakan kepada kami bahwa mereka mendapat komplain dari para turis, yang menyatakan musik kami terlalu keras atau kami terlalu bersikap agresif terhadap mereka. Atas alasan ini, mereka memutuskan kami akan dipindahkan ke depan toko buku di dalam plaza kecil. Tempat ini tidak begitu diminati oleh para turis.

Kami memahami bahwa kekuatan lama menciptakan halangan bagi kami, dan kenyataan bahwa mereka dapat mengganggu kami karena kami masih punya banyak keterikatan, antara lain memuktikan diri sendiri (bukannya Fa), takut ketinggalan dalam pelurusan Fa, dan tidak melakukan penyelamtan makhluk hidup dengan serius. Kami punya stan di Universitas Stanford lebih dari sepuluh tahun, dan ini adalah pertama kalinya kami dibatasi dalam hal yang berkaitan dengan turis.

Meski Universitas tidak mengizinkan kami membagi-bagikan brosur atau memamerkan panel-panel klarifikasi fakta, mereka tidak membatasi percakapan dengan para turis. Kami yakin sekali sepanjang di dalam hati kami masih ada Guru dan Fa, hanya berbicara dengan mereka tanpa brosur, kami masih dapat membantu membuat orang sadar dan memahami Falun Dafa.

Walaupun kesulitan ini mengganggu kami, kami tetap tenang, menghilangkan keterikatan kami, dan menjadi lebih toleran dan lebih memerhatikan kepada semua makhluk hidup.

Tentu saja bentuk pembicaraan kami dengan mereka menciptakan standar yang lebih tinggi bagi setiap praktisi yang terlibat; dalam waktu yang singkat kami harus dapat membantu mereka untuk bisa mengerti. Karena larangan-larangan yang dikenakan kepada kami oleh pihak kampus, praktisi yang datang ke tempat wisata ini makin sedikit. Pada akhirnya hanya ada tujuh orang yang tetap datang hingga hari ini.

Karena kekurangan tenaga, hanya ada seorang praktisi yang melakukan demo latihan, lainnya membuat kelompok tim. Yang lebih berpengalaman berteman dengan yang kurang pengalaman.

Mula-mula bila kami melihat ada rombongan turis masuk, strategi kami bukannya langsung melakukan klarifikasi. Kami biarkan mereka berpencar membuat kelompok kecil, setelah itu kami mendekati mereka dan menawarkan membantu mereka mengambil foto. Umumnya mereka menghargai bantuan kami. Kami ambil kesempatan seperti itu untuk mengatakan kepada mereka bahwa kami ini sedang melakukan klarifikasi fakta kepada para turis, dan menanyakan kepada mereka apakah pernah mendengar tentang mundur dari PKT.

Beberapa orang mengatakan: “Sudah lama kami bukan bagian darinya.” Kata saya, “Itu belum cukup. Anda harus mengatakan mundur darinya. Banyak dewa yang mengawasi anda, dan mereka akan melindungi anda.”

Pada awalnya hanya ada kira-kira 10% dari orang yang kami ajak bicara mau mundur dari PKT. Kemudian angka ini naik menjadi 80%. Sepanjang kami mendapat kesempatan berbicara dengan mereka dan membantu mengambil foto, mereka akan setuju mundur dari PKT. Seluruh proses itu hanya berlangsung beberapa menit.

Saya akan memberikan beberapa contoh:

Mau Mundur dari PKT

Suatu hari kami melihat tujuh ornag siswa masuk ke dalam kampus. Saya tanya kepada mereka, “Apakah anda mau saya bantu mengambil foto? Pemandangan yang indah ini akan tetap di ingatan anda.”

Setelah membantu mereka mengambil foto, mereka sangat senang dan mengucapkan terima kasih. Lalu saya bertanya, “Apakah anda bergabung dengan PKT, misalnya Liga Pemuda atau Pionir Muda?” Mereka menjawab itu benar, maka saya lanjutkan dengan memberi tahu tentang penganiayaan dan mereka semua memutuskan untuk mundur.

Ada satu keluarga yang terdiri dari lima orang dalam tiga generasi, dan saya mengatakan sungguh indah bahwa mereka dapat berlibur bersama. Saya menanyakan apakah dapat membantu mengambil foto mereka. Lalu saya memperkenalkan universitas kepada mereka, dan saya tambahkan bahwa kebanyakan orang di Amerika Serikat percaya kepada Tuhan.

Saya utarakan bahwa karena PKT itu sifatnya atheis, maka terjadi banyak bencana alam di Tiongkok. Mereka setuju, maka saya tanya apakah mereka bergabung dengan PKT. Mereka mengatakan bahwa mereka membencinya dan telah mundur dari PKT.

Ada keluarga yang datang dari Sichuan. Mereka mengatakan tidak pernah mendengar tentang mundur dari PKT. Mereka juga tampak hati-hati dan agak bingung. Lalu saya ceritakan kepada mereka sifat korupsi dari PKT dan para pejabatnya. “Di Tiongkok sulit untuk mengetahui kebenaran. Mundurlah dari PKT, dan ingatlah selalu bahwa ‘Falun Dafa baik’ dan ‘Sejati-Baik-Sabar baik’.” Mereka setuju dan mundur dari Partai.

Masih ada contoh-contoh lainnya. Melalui klarifikasi fakta tanpa membagi-bagikan brosur dan bekerja sama secara baik dengan teman praktisi, kami menjadi lebih baik dalam menolong para turis mundur dari PKT. Dalam waktu 1,5 jam kami dapat membantu 20 hingga 30 orang mundur dan kadang-kadang 40 hingga 50 orang.

Tidak Melewatkan Kesempatan di Musim Hujan.

Selama musim hujan jam 6.00 pagi masih gelap. Suatu hari ketika saya bangun tidur, di luar sedang hujan. Di benak saya timbul beberapa pirkiran: “Mungkin hari ini tak akan ada turis. Apakah praktisi lainnya akan datang? Saya harus pergi atau tidak?”

Namun kemudian timbul pikiran: “Jangan lewatkan satu pun orang yang berjodoh.”

Guru mengatakan:

Sang Maha Sadar tidak takut pada penderitaan
Tekadnya bagaikan dilebur dari intan
Tiada keterikatan pada hidup dan mati
Dengan lapang hati menelusuri jalan Pelurusan Fa
(“Pikiran Lurus dan Perbuatan Lurus,” Hong Yin II)

Hari itu saya datang ke universitas sendirian. Ketika ada dua bus datang saya membantu para turis mengambil foto seperti biasanya, meskipun hujan. Para pemandu turis membuat lelucon bahwa saya bekerja lebih keras daripada mereka. Hari itu saya dapat membantu 20 orang mundur dari PKT.

Menjadi teman Para Pemandu Turis

Para pemandu turis juga termasuk yang ingin kita ajak agar mengetahui Falun Dafa, sebab bila mereka tidak mengetahui tentang fakta, mereka tidak hanya menolak mendengarkan kita, juga akan menghalangi lainnya untuk mendengarkan. Namun bila telah mengetahui fakta, mereka akan membantu kita mengklarifikasikan fakta kepada para turis.

Saya selalu berusaha berteman dengan para pemandu turis. Setiap kali saya melihat pemandu baru, saya menyempatkan mengenalkan diri dan berbicara kepadanya tentang Falun Dafa. Kadang-kadang saya tidak berhasil memperoleh kepercayaan mereka, dan itu membuat saya harus melakukan berulang kali agar saya dapat diterima. Namun setelah menjadi teman, mereka selalu mengatakan kepada kami kapan dan berapa bus yang akan datang di tempat itu. Bila mereka melihat kami dari jarak jauh, mereka akan menegur menyalami kami dan mengenalkan kami kepada para turis.

Kami merasakan dengan pasti bahwa perubahan suasana alam semesta makin cepat. Kami harus memanfaatkan segala kesempatan untuk menyelamatkan makhluk hidup.

Maju Terus dengan Hati yang Murni

Ayah mertua berusia 83 tahun. Beliau masih tampak bugar dan memasak untuk kami setiap hari. Sungguh saya berterima kasih kepada beliau. Ibu mertua berusia 81, sedangkan ibu saya 78. Kami semua tinggal di bawah satu atap. Suami bekerja di luar kota dan pulang hanya dua kali setiap tahun. Saya yang harus mengurusi keperluan rumah tangga dan para orang tua kami.

Kecuali mengerjakan urusan rumah tangga yang biasa, saya juga membantu di berbagai proyek seperti mengoordinasi belajar Fa, ikut bermain di Tianguo Marching Band, membantu menata dekor selama musim Shen Yun, dan mengklarifikasi fakta di tempat wisata dan di Internet. Karena itu saya hanya punya waktu terbatas untuk makan dan tidur.

Pada saat-saat xinxing saya tidak meningkat seperti seharusnya, saya menemui banyak perselisihan di rumah.

Suatu hari saya baru saja datang dari tempat wisata, dan ayah mertua marah kepada saya. Meski saya tidak mengatakan apapun, saya merasa pusing dan kesal dalam hati. Saya menjadi sedih dan menggerutu dalam hati, “Anakmu tidak ada di sini dan merawatmu. Mengapa tidak menegurnya? Mengapa bersikap kasar kepada saya?” Tetapi setelah itu saya berpikir sebagai seorang kultivator, yang menyadari bahwa peristiwa ini sesungguhnya adalah untuk membantu saya meningkat.

Bila ada lansia di rumah yang sakit, saya yang mengantarkan mereka ke rumah sakit. Bila mereka butuh pakaian, saya mengantarkan mereka berbelanja. Pada hari ulang tahun mereka saya mengajaknya keluar untuk makan bersama. Saya membantu menyelesaikan pertikaian di antara mereka dengan dasar prisnip-prinsip Falun Dafa.

Kenyataannya setiap hal yang terjadi di sekitar saya ditujukan kepada keterikatan saya. Lingkungan di sekitar saya disesuaikan dengan saya agar kultivasi saya menjadi lebih baik. Saya sampai pada kesimpulan bahwa masih banyak sifat-sifat kurang baik pada saya, misalnya nafsu, persaingan, budaya Partai, sombong, terikat kenyamanan, dan kurang belas kasih

Namun bila level saya telah meningkat, suasana rumah menjadi hangat dan harmonis.

Sering kali bila saya tiba di rumah setelah melakukan klarifikasi di tempat wisata, saya menemui meja penuh dengan makanan lezat yang disiapkan oleh ayah mertua. Lalu  saya menyadari bahwa suasana rumah yang hangat itu membuat klarifikasi fakta yang saya lakukan menjadi lebih baik, dan pemancaran pikiran lurus dapat lebih murni. Menghilangkan rasa sentimen dan berpikiran bijaksana benar-benar dapat memfasilitasi saya dalam membantu Guru.

Mohon ditunjukkan bila ada yang tidak benar

Chinese version click here
English version click here