Shen Yun Performing Arts adalah perusahaan yang bermarkas di New York yang didirikan oleh praktisi Falun Gong. Perusahaan ini mempersembahkan kebudayaan tradisional Tiongkok melalui tari dan musik klasik Tiongkok. Pertunjukkan Shen Yun juga mengekspose penganiayaan Falun Gong yang dilakukan oleh rejim Komunis.

(Minghui.org) Lin, seorang ibu rumah tangga berumur 60 tahun dari Provinsi Sichuan, divonis hukuman tiga tahun penjara karena membagikan DVD Shen Yun Performing Arts pada tanggal 8 April.


Polisi menangkap Lin di luar pasar petani pada tanggal 14 Juli 2014, karena “menyebarkan propaganda Falun Gong.” Saat artikel ini ditulis, ia sedang ditahan di Pusat Penahanan Kabupaten Dayi.

Ini bukan pertama kalinya Li ditahan oleh polisi. Ia pernah ditahan setidaknya lima kali setelah rejim komunis mulai menekan Falun Gong pada tahun 1999.

“Saya menghabiskan hampir keseluruhan tahun 2000 di sebuah pusat penahanan,” ingat Lin. “Dan itu hanya yang ada di catatan polisi. Saya pernah ditahan di tempat parkiran gedung pemerintahan Wujin. Saya dipaksa untuk duduk di sebuah bangku selama enam hari, dan semua ini tidak tercatat.

“Awalnya, saya pikir polisi hanya tidak mengetahui tentang Falun Gong dan betapa baiknya ia. Jadi saya dengan sabar menjelaskan manfaat yang keluarga dan saya peroleh dari berlatih Falun Gong. Tetapi apa yang saya dapatkan adalah ancaman yang berulang kali dan penganiayaan.”

Lin memutuskan untuk mengunjungi Kantor Pengaduan dan Petisi pemerintah Tiongkok di Beijing untuk memprotes perlakuan yang diterimanya dari polisi lokal. Namun, ia dibawa kembali dan dikirim ke pusat penahanan sebelum ia mencapai Beijing.

Menyaksikan ketidakadilan terhadap bundanya, putri Lin yang baru berumur enam belas tahun pergi ke Beijing sendirian untuk memohon bagi ibunya. Ia ditangkap dan dibawa pulang kembali oleh polisi, dan dikeluarkan dari sekolahnya.

Mengabaikan tekanan pada dirinya dan keluarga, Lin tetap teguh pada kepercayaannya terhadap Falun Gong.

“Setelah saya mulai berlatih Falun Gong, saya menjadi sehat dan bersemangat. Falun Gong telah memberikan saya sebuah hidup yang baru,” katanya.

Kesehatan Lin sangat buruk sebelum ia berlatih. Ia hampir selalu menderita Flu; hanya berolah raga sedikit saja sudah pusing dan kesulitan bernafas. Dokter sudah mengatakan kepadanya ia tidak akan hidup lebih dari 47 tahun karena penyakit rematik jantungnya. Tetapi semua itu berubah pada tahun 1998 ketika ia mulai berlatih Falun Gong.

“Kondisi fisik saya membaik; saya punya warna kulit yang lebih baik dan kulit yang lebih halus dibandingkan sebelumnya,” kata Lin. “Tidak saja saya semakin sehat, tetapi saya juga lebih ramah dan lebih mempertimbangkan orang lain.”

Lin memuji Falun Gong karena telah membuatnya menjadi orang yang lebih baik.

“Ibu mertua saya terbaring di ranjang dan menderita Alzheimer di hari tuanya. Saya menggotongnya ke kamar mandi dua kali dalam satu jam. Saya memandikannya. Saya merawatnya 24 jam sehari, 7 tujuh hari seminggu. Saya hanya mempunyai waktu tidur selama 4 jam sehari di tahun-tahun itu. Tetapi saya tidak mengeluh sedikit pun. Saya hanya merasa bersimpati padanya,” kata Lin.

Sulit untuk di bayangkan, karena sebelumnya, kedua wanita itu tidak akur. Lin mengatakan ibu mertuanya sering memakinya selama bertahun-tahun karena ia tidak melahirkan seorang putra yang dapat meneruskan nama keluarganya.

Memberitahukan orang mengenai Falun Gong dan penindasan telah menjadi bagian kehidupan Lin.

“Falun Gong telah merubah total saya dan memberikan saya sebuah kehidupan yang baru. Namun ia sedang difitnah, jadi bagaimana saya bisa diam saja?! Hati nurani saya tidak mengizinkan saya tinggal diam. Saya memberitahukan orang-orang mengenai Falun Gong dan penindasan,” kata Lin.

Artikel Terkait:
Ms. Lin Jiuliang’s Family Members Arrested for Defending Her Constitutional Rights

Chinese version click here
English version click here