(Minghui.org) “Saya berada di dalam penjara selama 4 tahun dan ditahan di sebuah kamp kerja paksa selama 2 tahun; istri saya dipenjara selama 2,5 tahun dan juga 2,5 tahun di kamp kerja paksa; ibu mertua ditahan selama 2 tahun dan adik ipar selama 2 tahun; kakak ipar tertua dikurung selama 3 tahun dan 4,5 tahun di kamp kerja paksa.

“Total dijumlahkan adalah 22 tahun penahanan – itulah penderitaan keluarga saya karena percaya pada Falun Gong,” kata Xu Ping, seorang alumni Universitas Tsinghua.

Yu berbicara di rapat umum di depan Konsulat Tiongkok di Brisbane pada 25 Juni 2015. Berbicara di depan spanduk yang dibentangkan oleh para praktisi Queensland, dia bersama dua alumni Tsinghua lainnya, universitas yang terkenal – masing-masing membawa berkas tuntutan kejahatan di tangan mereka — untuk mendukung gerakan menuntut Jiang Zemin karena menganiaya Falun Gong.

Tiga mantan mahasiswa Universitas Tsinghua melayangkan tuntutan kriminal terhadap Jiang Zemin

Puluhan ribu warga Tiongkok baru-baru ini melayangkan tuntutan kriminal terhadap Jiang. Menurut informasi yang diterima oleh Minghui, lebih dari 13.000 tuntutan hukum telah dilayangkan dalam satu minggu dari tanggal 19 hingga 25 saja.

“Jiang Harus Bertanggung Jawab Penuh Atas Kekejamannya”

Yu mulai berlatih Falun Gong pada Januari 1999 saat masih sebagai mahasiswa di Tsinghua. Dia menerima penghargaan atas prestasi akademisnya setiap tahun dan mempublikasikan cukup banyak hasil penelitian. Ajaran Falun Gong dan prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar telah meningkatkan jiwa dan raganya.


Tetapi masa yang bagus ini tidak berlangsung lama. Dia ditahan dua kali karena keyakinannya, di penjara dari tahun 2000 hingga 2004 dan di kamp kerja paksa dari tahun 2008 hingga 2010. Properti pribadinya disita dan dia disiksa dengan parah – baik secara fisik maupun mental. Para petugas pernah menyetrumnya dengan tongkat listrik bertegangan 150.000 volt hampir selama satu jam. Dia dipaksa melakukan kerja keras, dan polisi terus-menerus mengganggunya setelah dia dibebaskan.

Keluarganya juga sangat menderita. “Saat istri dan saya ditangkap pada tahun 2008, putri kami berusia 18 bulan mengalami trauma oleh insiden ini. Kami tidak tahu hingga dua tahun kemudian setelah kami dibebaskan baru mengetahuinya dari ayah mertua saya bahwa putri kami tidak bisa tidur pada malam hari dan sering resah pada siang hari.

“Menuntut Jiang Zemin adalah penting karena dia melancarkan penganiayaan terhadap Falun Gong, salah satu pelanggaran HAM paling brutal dan kejam dalam sejarah umat manusia.”

Menurut investigasi independen pihak ketiga, puluhan ribu praktisi Falun Gong telah menjadi korban dari pengambilan organ secara hidup-hidup.

“Jiang bertanggung jawab penuh atas kekejaman ini,” Yu meneruskan, “Melayangkan tuntutan hukum terhadapnya akan membuat masyarakat tahu betapa jahatnya penganiayaan ini, jadi akan lebih banyak orang lagi yang mendukung kebenaran. Ini juga mengirim sinyal kepada para pengikut Jiang agar tidak meneruskan jalan buntu ini, atau mereka juga akan menghadapi konsekuensi hukum yang serius.”

“Menuntut Jiang Menjadi Tren Yang Tidak Bisa Dihentikan”

Meng Jun, juga dari Universitas Tsinghua, berkata bahwa apa yang terjadi di Universitas yang bergengsi ini adalah bukti nyata dari kebrutalan penganiayaan ini. Jiang pernah mengirim Li Langqing, wakil presiden Dewan Negara Bagian, ke Tsinghua untuk membentuk cabang Kantor 610 untuk mengimplementasikan kebijakan penganiayaannya. Akibatnya, sekitar 100 praktisi ditahan di kampus dan lebih dari 70 dari mereka dijatuhi hukuman penjara atau dikirim ke kamp kerja paksa. Banyak orang meninggal dunia akibat dari penyiksaan, dan beberapa menjadi lumpuh atau mengalami gangguan mental.

“Meskipun penganiayaan ini mengincar para praktisi Falun Gong, propaganda penuh kebohongan darinya telah mengubah banyak orang Tionghoa untuk menentang praktisi yang tidak bersalah. Dengan menentang Sejati-Baik-Sabar, prinsip-prinsip yang sejalur dengan nilai-nilai tradisional dan kebaikan umum, banyak orang telah bertindak salah. Jiang juga telah merusak fondasi moral masyarakat.”

Sehubungan dengan upaya konsisten dari para praktisi dan orang-orang lain yang berhati baik, Meng berkata, ini adalah tragedi yang secara bertahap berakhir. “Sekitar 10.000 tuntutan kriminal telah dilayangkan terhadap Jiang. Seiring dengan momentum yang meningkat dan lebih banyak tuntutan hukum yang masuk, waktunya akan tiba saat dimana Jiang harus membayar atas kejahatannya.”

Xie Weiguo, seorang peneliti senior di sebuah institut di Australia, adalah lulusan dari Universitas Tsinghua. “Karena Jiang memprakarsai penganiayaan terhadap Falun Gong, dia telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan, penyiksaan, genosida, pengambilan organ, penahanan ilegal, dan pembunuhan.”

“Itulah kenapa gerakan untuk menuntut Jiang tidak terhentikan lagi. Ini akan membantu mengembalikan kesadaran masyarakat dan membawakan keadilan,” kata Xie.

Chinese version click here
English version click here