(Minghui.org) Pengadilan Distrik Aimin di Kota Mudanjiang, Provinsi Heilongjiang baru-baru ini mengadakan sidang keenamnya terhadap dua pria dalam pengadilan ulang mereka atas penolakan untuk melepaskan kepercayaan pada Falun Gong, sebuah latihan spiritual yang sekarang dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok.

Zhang Yutang dan Guan Ri’an dihukum oleh pengadilan yang sama pada bulan Juni 2014, tetapi pengadilan yang lebih tinggi membatalkan putusan dan memerintahkan kasus tersebut diperiksa kembali.

Ada bukti yang menunjukkan bahwa kedua pria tersebut telah dibius selama sidang keempat untuk membuat mereka tidak dapat membela diri mereka sendiri. Pada sidang terakhir, kedua praktisi tersebut dianiaya selama sesi sidang.

Zhang Yutang


Guan Ri'an

Kedua Pria Dilumpuhkan dan Dianiaya

Pengadilan melumpuhkan dua praktisi tersebut di kursi buatan khusus. Tubuh mereka dijepit di antara papan logam yang diperkuat dan bagian belakang kursi, yang dapat digerakkan. Ketika salah satu praktisi memprotes selama persidangan, polisi akan secara paksa mendorong bagian belakang kursinya ke depan; dampaknya membuat praktisi tidak dapat berbicara.

Petugas pengadilan juga memborgol dan membelenggu para praktisi. Pergelangan tangan Guan berdarah terus-menerus karena satu borgol melukai hingga dagingnya. Zhang, usia 62 tahun, telah lama memiliki gejala stroke, yang diperburuk oleh penyiksaan yang dialaminya sebelum sidang. Ia muntah beberapa kali selama persidangan, tetapi pengadilan mengabaikan kondisinya.

Ketua Majelis Hakim, Ji Ming, sering mengganggu pengacara dan pemeriksaan silang mereka. Ji juga berulang kali berbicara atas nama jaksa.

Hanya satu anggota dari keluarga setiap praktisi yang diperbolehkan menghadiri persidangan yang seharusnya terbuka pada 29 dan 30 Juni. Sebaliknya, ruangan tersebut penuh sesak dengan polisi dan agen dari Kantor 610.

Diam-diam Dihukum, Putusan Dibatalkan

Kedua praktisi tersebut terakhir ditangkap pada bulan April 2014. Mereka dipenjara di Pusat Penahanan No. 2 Mudanjiang menunggu persidangan. Tiga bulan kemudian, ketika pengacara Guan pergi ke Pengadilan Negeri Aimin untuk menanyakan mengenai persidangan, dua hakim membantah mengetahui apapun mengenai persidangan dan keterlibatan dalam kasus tersebut.

Para pejabat di Departemen Pendaftaran Kasus juga menyangkal keberadaan kasus tersebut. Pengacaranya kemudian bertemu dengan Guan di pusat penahanan, hanya untuk mengetahui bahwa Zhang telah disidang diam-diam pada 11 Juni tanpa perwakilan hukum apapun. Para pengacara naik banding, dan pada 5 September Pengadilan Menengah Mudanjiang membatalkan hukuman dan mengirim kasusnya kembali ke Pengadilan Aimin.

Pengadilan Ulang: Tidak ada Putusan Setelah Sidang Keenam

Sebelumnya di pengadilan ulang, pengadilan dua kali menunda sidang tanpa pemberitahuan kepada keluarga dan pengacara terdakwa. Taktik ini sering kali digunakan dalam kasus Falun Gong untuk menghalangi para pengacara mewakili para praktisi.  

Pada sidang keempat mereka pada 13 Februari 2015, air minum para praktisi yang disediakan oleh pengadilan diduga diracuni, dan mereka tidak dapat berpikir atau berbicara dengan jelas. Zhang mengalami sakit kepala parah pada persidangan. Guan, yang berdiri pagi hari, kembali pada sore hari di kursi roda.

Sekarang sidang keenam telah berakhir, belum ada putusan yang dikeluarkan untuk dua praktisi yang tetap ditahan.

Laporan Terkait:
Two Practitioners Secretly Tried Without Legal Representation; Court Denies Trial Ever Took Place
Judge Obstructs Defense by Blocking Access to Case Files
Court Suspected of Drugging Defendants During Trial
New Evidence Indicates Falun Gong Defendants May Have Been Drugged During Trials

Chinese version click here
English version click here