Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Mengkultivasi dan Meningkatkan Diri Dalam Proyek “Ride to Freedom”

27 Agu 2015 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Indiana


(Minghui.org) Salam kepada Guru yang belas kasih! Salam kepada rekan-rekan praktisi!

Umur saya enam belas tahun. Musim panas ini, saya berpartisipasi dalam proyek “Ride to Freedom,” saya ingin berbagi pengalaman saya.

Menyingkirkan Keterikatan pada Tugas Sekolah

Musim panas ini, saya berencana akan meninjau kembali ujian SAT di rumah, mengikuti kelas AP, dan berpartisipasi dalam aktivitas klub sekolah. Kegiatan belajar sangat ketat karena saya akan menjadi siswa sekolah menengah umum. Saya juga berpartisipasi dalam proyek Dafa lain, jadi pada awalnya saya tidak berpikir ikut dalam proyek “Ride to Freedom.”

Pada tanggal 30 Mei, saya mengetahui bahwa proyek “Ride to Freedom” baru saja akan dimulai. Dan tiba-tiba saya menyadari bahwa ini adalah kesempatan yang sangat berharga dan sangat istimewa untuk mengklarifikasi fakta. Malam itu, saya mempelajari Fa Guru,

Guru berkata,

“Saya mengatakan bahwa pada saat-saat genting, sebagian orang dapat melepaskan masa depan, pekerjaan dan karir mereka. Jika hal ini yang terjadi, apakah orang-orang ini melewati cobaan ini?” (Ceramah pada Konferensi Fa di Kanada).

Saya mulai melihat ke dalam dan menemukan banyak keterikatan di masa itu. Menggunakan kesibukan tugas sekolah sebagai alasan untuk malas dan mencari kenyamanan; juga hati untuk menyelamatkan makhluk hidup sudah tidak begitu kuat lagi karena berpikir bahwa saya sudah cukup bagus dalam melakukan panggilan telepon klarifikasi fakta ke Tiongkok. Keluarga saya juga mengingatkan saya untuk menempatkan Dafa pada prioritas utama. Menyadari kesempatan ini tidak akan datang lagi, saya mengambil penerbangan pertama ke Los Angeles pada pagi hari, 31 Mei 2015.

Melihat lagi ke belakang, walaupun semua keputusan yang saya ambil dibuat dalam waktu kurang dari satu hari, namun itu adalah pengaturan Guru. Jauh di dalam lubuk hati, saya merasa sangat beruntung dan berterima kasih kepada Guru karena telah memberi kesempatan ini.

Memusnahkan Gangguan, Bergegas untuk Menyelamatkan Makhluk Hidup

Saya belum berlatih mengendarai sepeda sejak tiba pada tanggal 31 Mei. Juga, jumlah sepeda yang tersedia tidak mencukupi. Kami harus bergegas dan berangkat pada hari pertama di Konsulat Tiongkok di Los Angeles, jadi seorang praktisi hanya secara acak memberi saya sebuah sepeda.

Saya merasa laju sepeda ini terlalu cepat saat mengendarainya. Kemudian orang-orang memberitahu saya bahwa sepeda yang saya kayuh berada pada gigi tercepat. Saya mulai merasa panik dan lupa untuk mengerem. Saya menabrak sebuah mobil yang sedang parkir dan kemudian menabrak lagi pohon.

Saya duduk di tanah, terus berkata “Falun Dafa baik.” Saya merasa sedikit sakit namun tidak ada pendarahan sama sekali. Walaupun mobil yang saya tabrak tidak mengalami masalah sama sekali, saya tetap menunggu pemilik mobil itu. Pemilik mobil tersebut adalah seorang wanita Tionghoa dan saya berusaha untuk mengklarifikasi fakta kepadanya. Dia berkata tanpa perduli apa yang saya katakan, “Saya tidak perduli apa yang dilakukan oleh orang-orang Falun Gong, saya hanya perlu kompensasi.” Saya berkata dalam hati bahwa ini adalah karma saya sendiri. Saya tidak bisa membiarkannya memiliki pikiran buruk terhadap Dafa. Ini adalah takdir pertemuan antara kami. Saya ingin menjadi orang baik dan membantunya, saya ingin menyelamatkannya.

Setelah memberitahu dia mengapa kami bersepeda dan lebih banyak perihal penganiayaan, sikapnya berubah dan dia berkata, “Praktisi Falun Gong adalah orang baik - kamu tetap menunggu di sini setelah menabrak mobil saya. Tidak apa-apa, kamu pergilah dan teruslah  bersepeda.“ Karena kami harus menempuh perjalanan bermil-mil pada hari pertama, saya memintanya untuk mengingat “Falun Dafa baik! Sejati-Baik-Sabar baik!” dan kemudian pergi.

Lalu, saya bertemu praktisi di acara nyala lilin di Washington DC, di mana ia bersama dengan saya saat saya berbicara dengan pemilik mobil di LA. Dia mengatakan pada saya bahwa wanita itu tidak meminta kompensasi apa pun; wanita itu juga menjadi tahu lebih banyak tentang Falun Gong. Saya menyadari, tiga prinsip Sejati, Baik, dan Sabar bisa menyelesaikan pertentangan dan masalah apa pun. Saya harus meningkatkan Xinxing (watak, kualitas moral)  untuk menyelamatkan lebih banyak makhluk hidup.

Rencana kami di hari pertama adalah mengendarai sepeda keluar dari Los Angeles dan mulai mendaki gunung, tetapi kecelakaan tersebut masih mengganggu pikiran saya. Ketika mulai belajar Fa, saya merasa sepertinya Guru berbicara kepada saya secara langsung.

“Ketika berada di jalan atau pada lingkungan masyarakat lain, juga mungkin berjumpa masalah runyam. Keterikatan di tengah manusia biasa yang belum dapat dilepas, harus dapat anda lepas. Segala keterikatan hati asalkan masih anda miliki, lewat berbagai situasi harus dikikis habis. Anda dibiarkan terjungkal, agar dapat sadar akan Tao, demikianlah Xiulian itu berlangsung” (Zhuan Falun)

Kecelakaan yang saya alami adalah gangguan kejahatan; saya harus menyangkal penganiayaan ini. Saya juga menyadari bahwa selama perjalanan ini, saya akan menemui banyak kesulitan dan rintangan di sepanjang jalan. Bilamana memikirkan para praktisi di Tiongkok, mereka sedang dibunuh oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan anak-anak mereka ditinggalkan tanpa tempat tinggal - saya akan selalu menyemangati diri sendiri untuk terus melaju dan menyelamatkan anak yatim piatu tersebut.

Pada sore hari, saatnya giliran kelompok kami mengayuh sepeda. Melihat orang-orang yang baru saja menyelesaikan giliran mereka, ada yang terluka, dan ada yang berkata bahwa sulit untuk bernapas. Pelatih kemudian berkata kepada saya, “Kamu baru saja tiba kemarin dan belum melakukan latihan, kamu tidak perlu mengayuh sepeda hari ini.” Tetapi saya tetap melakukannya.

Hari pertama adalah benar-benar bersepeda bagi saya, jalan gunung yang sempit dengan banyak tanjakan. Di sisi lain, mobil-mobil melaju terus menerus. Saya menabrak batu kecil dan terjatuh ke tanah. Saya berkata kepada diri sendiri, “Jangan buang-buang waktu!” Saya bangun, dan melanjutkan mengayuh sepeda.

Saya terjatuh dua atau tiga kali lagi pada hari itu. Setiap kali terjatuh, saya bangkit dan terus mengayuh sepeda. Dari LA sampai ke Washington DC, perjalanan tiga ribu mil, hari pertama adalah kenangan yang paling tak terlupakan: gunung-gunung yang curam membangkitkan pikiran lurus serta tekad semua peserta untuk menyelamatkan makhluk hidup, bercahaya seperti emas mengkilap di bawah matahari musim panas.

Memusnahkan Keterikatan Rasa Takut

Pada malam ketiga atau keempat, sebagian besar orang pergi ke tempat kemah lebih dulu, dan sisanya, asalkan mereka ingin mengayuh sepeda, mereka boleh melakukannya.

Saat itu sudah jam delapan atau sembilan malam. Mengayuh sepeda di jalan pegunungan, suasana sangat gelap dan saya tidak bisa melihat apa pun. Karena saya saat itu memimpin, saya tidak ingin memperlambat kecepatan seluruh kelompok. Saya terus-menerus mengganti gigi dan menambah kecepatan sehingga kami bisa bergerak cepat dan sampai ke tempat perkemahan.

Pada saat itu saya merasa takut, merasa perjalanan lima belas mil entah kapan berakhir. Koordinator mengayuh sepeda di samping saya, dia berkata, “Jika kamu merasa takut, mintalah Guru untuk melindungi kamu.” Saya memanggil Guru di dalam hati, dan melafalkan puisi Guru:

Sang Maha Sadar tidak takut pada penderitaan
Tekadnya bagaikan dilebur dari intan
Tiada keterikatan pada hidup dan mati
Dengan lapang hati menelusuri jalan pelurusan Fa
(“Pikiran Lurus dan Perbuatan Lurus” dari Hong Yin II)

Saya tidak bisa berhenti menitikkan air mata, namun itu adalah air mata bahagia. Pada saat itu, saya merasa sangat terberkati karena percaya pada Guru dan Fa. Adalah suatu kehormatan untuk menjadi praktisi Dafa di masa pelurusan Fa, karena Guru selalu ada untuk melindungi saya. Terima kasih, Guru!

Sejak malam itu, saya tidak merasa takut lagi untuk mengayuh sepeda.

Kekuatan Pikiran Lurus

Dalam proyek kami, saya ditugaskan untuk membantu mencari tempat untuk tidur setiap malam. Saya ingat suatu hari di Pennsylvannia, saat itu turun hujan sangat deras. Kami tidak bisa pergi ke area perkemahan yang sudah kami pesan. Ada kemungkinan terjadi badai petir di malam hari jadi kami tidak bisa memasang tenda.

Saya mulai mencari hotel-hotel terdekat. Hotel-hotel di Pennsylvannia sangat mahal, apalagi jika tanpa pemesanan lebih dahulu. Daftar harga di website jauh di atas anggaran kami. Saya menelepon lima sampai enam hotel, namun tidak bisa mendapatkan harga yang cukup murah. Saya melihat ke dalam dan menemukan bahwa saya tidak mengklarifikasi fakta dengan baik kepada mereka dan hanya ingin tugas ini selesai.  

Saya menelepon nomor lain sambil memancarkan pikiran lurus, karena yang saya hubungi adalah hotel yang bagus. Penerima tamu memberi harga enam ratus delapan puluh dolar. Harga itu masih terlalu mahal, namun petugas di sana memberi nomor telepon manajer hotel. Saya menelepon manajer hotel dan memberitahunya tentang penganiayaan ilegal terhadap Falun Gong yang dipimpin oleh rezim Jiang Zemin, dan juga tentang pengambilan organ yang dilakukan oleh PKT.

Manajer hotel berkata bahwa kami sedang melakukan sesuatu yang sangat berarti, dan akhirnya memberi sembilan kamar dengan harga empat ratus sembilan puluh dolar, harga yang bahkan lebih rendah dari anggaran kami.

Mengklarifikasi Fakta kepada Orang-orang Tiongkok, Membantu Mereka Mundur dari PKT

“Ride to Freedom” bukan hanya mengayuh sepeda mengelilingi Amerika, tapi juga mengklarifikasi fakta kepada orang-orang di sepanjang jalan: pejabat pemerintah, media, orang-orang di jalanan, dan staf hotel, pada dasarnya siapa saja yang kami temui.

Saya telah mengklarifikasi fakta kepada orang-orang Tiongkok melalui komputer, namun sangat jarang secara langsung. Setiap kali melewati sebuah kota, kami akan bertemu dengan banyak wisatawan Tiongkok.

Saya ingat saat kami berada di Chicago, sehari sebelum Hari Kemerdekaan, kami mempunyai waktu setengah hari untuk pergi ke jalan dan berbicara kepada orang-orang. Saya bertemu dengan seorang wanita paruh baya dari Tiongkok. Saya memberitahunya tentang perjalanan kami dengan sepeda, tentang kebohongan dibalik peristiwa bakar diri di Tiananmen, dan tentang Jiang Zemin sedang dituntut oleh orang-orang dari seluruh dunia.

Dia berkata, “Kamu benar-benar anak yang sangat baik. Kalian berbeda dari anak-anak di Tiongkok. Saya mendukung kalian.” Saya kemudian memberinya nama samara dan memintanya untuk mundur dari PKT, dia juga senang melakukannya.

Akhirnya, saya memberitahu dia, mohon untuk ingat, “Falun Dafa baik! Sejati-Baik-Sabar baik!” Kata-kata ini bisa menyelamatkan jiwa Anda saat dalam situasi berbahaya. Kami berpelukan dan saya melihat matanya berlinang air mata ketika pergi.

Mengklarifikasi fakta memerlukan ketekunan. Kadang-kadang ketika kami mengklarifikasi fakta kepada orang-orang, mereka akan mengucapkan kata-kata buruk, namun mereka sedang terbangun. Juga, ada banyak orang Tiongkok, mereka masih memiliki hati yang baik, dan sedang menunggu untuk diselamatkan oleh Dafa.

Dalam proyek “Ride to Freedom” ini, ada dua praktisi Eropa yang terus berlatih Gong setiap hari tidak peduli sudah larut malam atau betapa lelahnya mereka. Saya harus belajar dari mereka.

Sepanjang perjalanan, saya melihat banyak keterikatan serta kekurangan saya: keterikatan untuk bersih, keterikatan kehilangan muka, ingin menghindari konflik, dan lain-lain.

Guru berkata “…proses Xiulian seutuhnya yang dialami seseorang adalah suatu proses yang terus-menerus menyingkirkan keterikatan hatinya.” (Zhuan Falun)

Saya tidak tahu sudah berapa kali membaca kalimat ini, tapi saya belum benar-benar memikirkannya secara mendalam sebelumnya. Saya berterima kasih atas pengaturan Guru untuk membuat saya keluar dari kemalasan beberapa bulan lalu. Saya akan terus mengkultivasi diri, melakukan tiga hal dengan baik dan bergegas menyelamatkan makhluk hidup.

Tingkatan saya terbatas. Jika ada yang tidak tepat, mohon dengan belas kasih menunjukkannya kepada saya.

Terima kasih, Guru! Terima kasih, rekan-rekan praktisi!

(Dibacakan di Konferensi Berbagi Pengalaman Kultivasi Falun Dafa Amerika Bagian Tengah 2015)

Chinese version click here
English version click here