Seattle adalah pemberhentian pertama xi selama kunjungan delapan hari ke Amerika. Praktisi menggelar spanduk di sepanjang rute perjalanan Xi dari airport ke hotel yang berbunyi: “Dunia memerlukan Sejati-Baik-Sabar,” “Adili pembunuh itu,” “Hentikan penindasan terhadap Falun Gong,” “Hentikan pengambilan organ praktisi Falun Gong yang didukung oleh negara,” dan “Tuntut Jiang Zemin.”
Iring-iringan kendaraan Xi melewati spanduk Falun Gong di luar Hotel Westin
Chen berkata Falun Gong adalah sebuah kelompok kultivasi spiritual yang tidak tertarik dengan politik. “Yang kami minta hanyalah lingkungan di mana kami bisa berlatih dengan bebas. Tetapi penindasan di Tiongkok masih sedang berlangsung.”
Ia menambahkan bahwa pemerintahan Xi mengakhiri sistem kamp kerja di Tiongkok, dan menangkap beberapa pejabat yang terlibat dalam penindasan, tetapi itu tidak cukup.
“Kami tidak akan menyerah hingga Jiang Zemin mempertanggungjawabkan perbuatannya,” kata Chen. “Lebih dari 170.000 praktisi dari seluruh dunia telah mengajukan tuntutan hukum terhadap Jiang sejak Mei, dan jumlah tersebut terus meningkat.”
Aksi damai Falun Gong mendapat dukungan dari penduduk Seattle, beberapa di antaranya belum pernah mendengar tentang penindasan.
Greg Shtraks, seorang supir dalam iring-iringan kendaraan Xi, berkata bahwa Falun Gong membawa harapan kepada dunia dan ia gembira melihat kelompok Falun Gong di depan hotel Xi. Ia berkata bahwa kelompok Falun Gong semakin besar dan semakin populer dari tahun ke tahun. Baginya, kebaikan Amerika terletak pada kebebasan yang dinikmati oleh semua orang, dan ia berharap orang-orang Tiongkok akan memiliki hak yang sama, dan Falun Gong akan segera bebas dilatih di Tiongkok.
Beberapa media utama meliput aksi damai kelompok Falun Gong selama kunjungan Xi ke Seattle, antara lain, Associated Press, Reuters, International Business Times, dan harian lokal The Stranger.
Sydney Brownstone dari The Stranger mewawancarai beberapa praktisi, yang menjelaskan alasan mereka ikut dalam protes tersebut.
Tang Lijuan dari San Fransisco, mantan profesor filosofi di Tiongkok, memberi tahu Brownstone bahwa putranya disiksa hingga meninggal karena keyakinannya pada Falun Gong. “Polisi menangkap putra saya dan memenjarakannya, ia dipukuli dengan tongkat listrik dan dicekok paksa makan. Ia meninggal tidak lama kemudian. Saya juga pernah dipenjara dua kali,” kata Tang.
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten yang dipublikasikan Minghui.org dilindungi oleh Hak Cipta. Publikasi ulang yang tidak bersifat komersil harus mencantumkan (Sumber: Minghui.org dan link artikel asli di website kami). Penggunaan yang bersifat komersil, silakan hubungi kontak@id.minghui.org untuk persetujuan.