(Minghui.org)
Huang Qian, wanita, dari Kota Guangzhou, Provinsi Guangdong diadili
pada pertengahan Desember dengan tuduhan menggunakan aliran sesat
untuk mengacaukan penegakan hukum, tuduhan standar yang biasa
digunakan oleh rejim komunis Tiongkok untuk menganiaya praktisi
Falun Gong.
Mantan pekerja Pusat Buku
Guangzhou ditangkap pada bulan Februari tahun ini setelah menulis
blog tentang lima penangkapan terhadapnya karena menolak untuk
melepaskan keyakinannya terhadap Falun Gong. Berjudul “Memoar
Gulag,” dokumentasi yang ditulisnya mengenai peristiwa penangkapan,
penahanan, dan penyiksaan terhadapnya yang terjadi berulang kali
sejak penganiayaan terhadap Falun Gong dimulai pada 1999.
Pengacara Menuntut Pembebasan, Jaksa Merekomendasikan
Hukuman Penjara
Dua pengacara Huang menunjukkan bahwa Falun Gong tidak pernah masuk
dalam kategori kejahatan dalam undang-undang hukum apapun dan oleh
karena itu penganiayaan terhadapnya tidak ada dasar hukumnya.
Selain itu, artikelnya dalam media sosial tidak membahayakan siapa
pun, apalagi mengacaukan penegakan hukum.
Pengacara itu juga mengungkapkan pelanggaran prosedur hukum yang
dilakukan polisi. Polisi yang menangkap uang dari rumahnya pada
tanggal 3 Februari tidak memperlihatkan surat penangkapan. Mereka
malah menandatangani surat perintah penangkapan itu di hari
berikutnya. Huang juga dianiaya di pusat penahanan, menyebabkan
cedera punggung yang kambuh di pertengahan sidang pada bulan
Desember.
Jaksa mengabaikan argumen pengacara dan berkata kepada Hakim Zou
Shifa: “Banyak praktisi Falun Gong di seluruh negeri telah dihukum
penjara dalam kasus sejenis. Saya merekomendasikan hukum antara 3,5
hingga 7,5 tahun.”
Pengacara membantah, “Itu semua adalah hukuman yang tidak sah,
karena penganiayaan itu pada dasarnya adalah ilegal. Kami meminta
pembebasan bagi klien kami!”
Hakim Zou, yang telah menghukum banyak praktisi lokal ke penjara,
menunda persidangan tanpa memberikan putusan.
Keluarga Dilarang untuk Menghadiri “Sidang Terbuka Untuk
Umum”
Persidangan diadakan di sebuah ruang kecil di Pengadilan Distrik
Haizhu pada 15 Desember. Ada banyak agen berpakaian sipil di depan
gedung pengadilan. Satu orang wanita menolak untuk memperlihatkan
kartu identitasnya langsung dibawa pergi sebelum sidang
dimulai.
Orang-orang yang tertarik untuk menghadiri persidangan diharuskan
untuk mengajukan izin satu hari sebelum persidangan, tetapi banyak
yang tidak bisa masuk, karena ruangan itu hanya menyediakan 16
tempat duduk untuk pengunjung.
Keluarga Huang menerima telepon pada 14 Desember, menyuruh mereka
untuk tetap tinggal di rumah dan menunggu putusan. Saat artikel ini
ditulis, mereka masih belum mendengar kabar dari pengadilan tentang
nasib keluarga mereka.
Artikel terkait:
Ms.
Huang Qian Arrested for Exposing Persecution on Internet
Ms.
Huang Qian Arrested and Facing Trial for Allegedly Rescuing Her
Brother in Guangzhou City, Guangdong Province
Chinese version click here
English
version click here