Apakah Shan yang Sesungguhnya? (dengan komentar Shifu)

(Minghui.org) Akhir-akhir ini dalam mengklarifikasi fakta yang sesungguhnya, ketika kita menyisipkan prinsip alam semesta "kebaikan mendapat buah kebaikan, kejahatan mendapat balasan yang setimpal" di dalam selebaran, surat kabar untuk memberitahu orang-orang di masyarakat, ada sebagian manusia biasa merasa tidak nyaman, malah mengusulkan kami untuk mencabutnya. Sebagai sebuah partikel yang turut meluruskan Fa, bagaimana kita harus menghadapinya?

"Baik - jahat ada balasannya" senantiasa adalah sebuah hukum alam semesta, hanya saja manusia yang telah berubah (bermetamorfosa) tidak mempercayainya. Ketika manusia yang tidak percaya merasa tidak nyaman, pastilah prinsip ini telah menyentuh bagian dalam dirinya yang telah berubah itu, tak peduli pada waktu itu dia menerima atau tidak, juga akan meninggalkan kesan yang mendalam bagi dia, dan akan bermanfaat terhadap kehidupannya di masa yang mendatang. Diluar masalah itu sendiri, saya menyadari kita seharusnya meluruskan sebagian konsep-konsep yang telah berubah itu.

Dalam segala hal mengklarifikasi fakta yang sesungguhnya, memberantas kejahatan, kita harus menggunakan Dafa untuk mengukur segalanya, Dafa selalu adalah pedoman utama bagi kita, dan tidak seharusnya mengikuti perasaan manusia biasa. Dalam unit kerja, dalam masyarakat, bahkan dalam keluarga, ada kalanya untuk menjadi 'orang baik', lalu semata-mata menyesuaikan diri sebagai manusia biasa. Tapi Shifu mengatakan..

“Kami mengatakan, betapapun besarnya perubahan kriteria moral manusia, namun karakter alam semesta ini -- Zhen, Shan, Ren, tidak berubah untuk selama-lamanya. Jika ada orang mengatakan anda baik, belum tentu anda benar-benar baik, jika ada yang mengatakan anda buruk, belum tentu anda benar-benar buruk, sebab kriteria untuk mengukur baik dan buruk telah mengalami distorsi. Hanya manusia yang sesuai dengan karakter alam semesta ini, dia barulah seorang yang baik, ini adalah satu-satunya kriteria pengukur baik buruk manusia, dan ini telah mendapat pengakuan alam semesta. Bagaimanapun besarnya masyarakat umat manusia telah mengalami perubahan, nilai moral umat manusia mengalami dekadensi yang parah, etika kehidupan kian merosot dari hari ke hari, orang berusaha demi keuntungan semata-mata, namun bagaimanapun juga perubahan alam semesta tidaklah sejalan mengikuti perubahan dari umat manusia. Sebagai seorang praktisi Xiulian tentu tidak boleh mematut diri dengan kriteria manusia biasa. Jika manusia biasa mengatakan hal ini benar, kemudian anda berbuat mengikuti dia, itu tidak benar. Orang biasa mengatakan baik namun belum tentu itu baik. Orang biasa mengatakan buruk namun belum tentu itu buruk. Di zaman yang telah mengalami distorsi kriteria moral ini, ada orang melakukan kejahatan, jika anda beri tahu bahwa dia melakukan kejahatan, dia tidak akan percaya! Sebagai seorang praktisi Xiulian, anda harus mengukur dengan karakter alam semesta, dengan demikian baru dapat membedakan mana yang benar-benar baik dan mana yang benar-benar buruk. “(Zhuan Falun, Ceramah 4)

Kalau begitu, apakah Shan (kebaikan) yang sesungguhnya?
Dalam disebutkan ada seorang nyonya tua yang berkultivasi Dafa ketika menyeberang jalan ditabrak mobil, Nyonya tua itu berkata : "Saya tidak apa-apa, lanjutkan saja perjalanan anda, dikibasnya tanah dan debu yang melekat di baju dan tubuhnya, kemudian berjalan pergi bersama suaminya. "Kerumunan orang-orang yang menonton juga merasa heran, mengapa nyonya tua ini tidak memerasnya dengan minta ganti rugi, peduli amat minta uang saja. Nilai moral manusia sekarang memang telah mengalami distorsi." Dilihat dari permukaanya, kerumunan orang yang menonton seolah-olah sedang membantu nyonya tua, membela orang yang diperlakukan tidak adil. Padahal ini adalah semacam Shan (kebaikan) yang telah berubah. Orang-orang acapkali menganggap banyak konsep yang telah berubah dan tidak mudah dikenali adalah benar. Sebagai pengikut Dafa, bagaimana dapat mengikuti konsep yang telah berubah itu! Kita harus berinisiatif memberantas dan meluruskannya dengan kebaikan luhur yang sesungguhnya.

Ada suatu peristiwa yang membuat saya sangat berkesan. Pada suatu hari saya mengendarai mobil di dekat lampu merah, sekali tidak hati-hati menabrak sebuah mobil di depan. Pihak yang bersangkutan memperlihatkan wajah yang tidak senang menanyakan nomor telepon saya, dan memeriksa bagian belakang mobilnya secara teliti. Di belakang mobilnya ada beberapa penyok yang dalam. Mobilnya sangat tinggi, tidak mungkin mobil saya yang membenturnya. Jika pada masa lalu, saya pasti mengabulkan semua ganti rugi, meskipun bukan kesalahan saya. Saya akan menganggap saya sedang membayar karma. Tetapi saya berpikir sejenak, [jika] saya melakukan demikian, apakah benar-benar baik bagi dia? Saya telah melihat hati egois saya sedang berpihak untuk diri sendiri, dalam hati lalu berpikir dengan pikiran sejati yang kuat : Jika adalah karma saya, saya rela menanggung segala hutang yang pernah saya lakukan, tetapi tidak berkenan diperas uang tanpa sebab, karena jika demikian tidak baik bagi dia. Tak diduga dia menghampiri saya lalu berkata: "Tanda-tanda goresan itu adalah mobil lain yang menabraknya, tidak ada hubungannya dengan kamu, saya pikir sudah tidak ada masalah lagi". Lalu memperkenalkan diri kepada saya, dan dengan bersahabat menyalami saya untuk berpisah. Mungkin sisi baik dalam dirinya menyadari bahwa saya dengan sungguh hati berbuat demi kebaikannya.

Saya menyadari secara mendalam bahwa setiap ucapan dan perilaku kita semuanya harus bertanggung jawab terhadap para makhluk, terhadap masyarakat, bertanggung jawab terhadap segala faktor-faktor yang benar. Jangan karena kesalahan kita hingga menyebabkan karma bagi kehidupan mereka, karena di dalam masyarakat manusia yang akan datang tidak semestinya ada pikiran yang berubah semacam ini. Kebaikan yang sesungguhnya adalah berpikir demi orang lain tanpa membawa niat pribadi apapun, berpikir demi keabadian bagi kehidupan tersebut, hingga keabadian bagi para makhluk dan alam semesta. Dibawah efek pengaruh dari kekuatan Shan semacam ini, segala halangan dan unsur-unsur tidak baik semuanya akan dapat diluluhkan, segala penyimpangan akan dapat diluruskan, yang tidak memahami juga dapat perlahan-lahan memahaminya. Dari itu kita di dalam mengklarifikasi fakta yang sesungguhnya, ketika menjelaskan kejadian yang sebenarnya, juga harus bersamaan membangkitkan niat pikiran baik orang-orang di masyarakat, memperlihatkan kepada mereka prinsip hukum nan mulia yang berada dibaliknya.

Komentar Shifu:

Pelurusan Fa dan Xiulian


Tentang masalah bagaimana menyikapi pelurusan Fa dan Xiulian telah dibicarakan dengan sangat jelas dalam tulisan tersebut. Pengikut Dafa ditengah pelurusan Fa  tidaklah sama dengan Xiulian pribadi masa lalu. Dalam menghadapi tindakan pencelakaan yang tak beralasan, dalam menghadapi penganiayaan terhadap Dafa, dalam menghadapi ketidak-adilan yang dipaksakan kepada kita, niscaya tidak dapat memperlakukannya seperti Xiulian pribadi dahulu, semuanya diterima saja, karena dewasa ini pengikut Dafa berada pada masa pelurusan Fa. Bila permasalahan yang muncul bukan karena keterikatan dan kesalahan diri kita sendiri, itu pasti adalah gangguan dan perbuatan buruk yang dilakukan oleh kejahatan.

Akan tetapi, kita masih dalam Xiulian, masih mempunyai hati manusia biasa yang terakhir. Pada waktu timbul masalah, harus terlebih dahulu meneliti diri sendiri betul atau salah. Jika menemukan itu adalah gangguan dan perusakan, maka pada waktu menangani permasalahan yang kongkrit, terhadap manusia pada permukaannya, harus sedapat mungkin dengan damai dan belas kasih, karena pada waktu manusia diperalat oleh kejahatan, manusia sendiri acapkali tidak menyadarinya (walaupun manusia yang diperalat itu seringkali adalah manusia yang pikirannya tidak baik atau manusia yang pikiran buruknya muncul). Terhadap gangguan oleh kejahatan dari ruang dimensi lain, haruslah secara serius dibasminya dengan pikiran lurus.

Li Hongzhi
8 Juli 2001

English: http://clearwisdom.net/emh/articles/2001/7/8/12053.html