(Minghui.org) Lebih dari 300 praktisi Falun Gong di Kota Hanzhong, Provinsi Shaanxi telah melayangkan tuntutan hukum terhadap Jiang Zemin antara tanggal 24 Mei hingga 31 Desember 2015, menurut laporan yang disusun oleh situs web Minghui.

Praktisi menuntut mantan diktator Tiongkok itu karena melancarkan penganiayaan brutal terhadap Falun Gong dan meminta pertanggungjawabannya atas penderitaan mereka akibat penganiayaan. Tuntutan ini dikirim ke Mahkamah Agung dan Kejaksaan Agung Tiongkok.

Banyak dari praktisi ini menceritakan kembali bagaimana Falun Gong mengembalikan kesehatan dan memberi pandangan baru terhadap kehidupan kepada mereka. Impian mereka untuk hidup lebih sehat dan bahagia menjadi buyar saat Jiang Zemin melancarkan kampanye di seluruh negeri untuk melenyapkan latihan ini pada tahun 1999.

Hanya karena menolak melepaskan keyakinan mereka, para warga yang taat hukum ini ditangkap, ditahan, disiksa, rumah mereka digeledah dan barang pribadinya disita. Banyak juga keluarga mereka tersangkut karena keyakinan mereka, sementara sebagian lagi dipaksa untuk membayar denda yang besar.

Praktisi Hanzhong yang melayangkan tuntutan ini berasal dari semua kalangan, termasuk pengusaha, insinyur, petani yang cacat, dan manula yang sudah pensiun.

Di bawah ini, kami menampilkan beberapa riwayat praktisi ini:

Seorang Wanita Dijatuhi Hukuman 9 Tahun Penjara

Saat Yang Hua (杨华) dijatuhi hukuman kerja paksa pada tahun 2003, putrinya belum genap  berusia 13 tahun. Pihak sekolah dasar tidak mengizinkannya masuk kelas, karena penahanan atas ibunya. Meskipun kepala sekolah kemudian mengasihaninya, tetapi sudah terlambat bagi gadis kecil ini untuk mengejar ketinggalan. Dia akhirnya harus keluar dari sekolah.

Yang Hua ditangkap lagi pada tanggal 9 Mei 2008. Polisi menggeledah rumahnya, memporak-porandakan semua barang serta  menjarah sedikit barang berharganya. Dia dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara pada tahun 2009. Putri dan suaminya kini hidup dalam kesusahan dan menunggu kapan dia akan dibebaskan.

Pengusaha Ditangkap Tiga Kali dan Disiksa

Jing Lihua (敬利华), seorang pengusaha, ditangkap sebanyak tiga kali, dan ditahan lebih dari 70 hari dan 90 hari pada tahun 2000 dan 2009. Dia dihukum kerja paksa satu tahun dan tiga bulan pada tahun 2003. Jing mengalami penyiksaan brutal, menyebabkan cedera pada organ dalam dan kepalanya. Dia tidak bisa makan, susah bernafas, dan ada darah di kotorannya. Tulang iga kanannya retak, dan matanya bengkak hingga tidak bisa melihat. Dia juga dikurung di sel kecil, tidak boleh tidur dan dicekok paksa. Penganiayaan berulang kali membuat Jing harus menutup pabrik mie-nya yang sudah berjalan lancar dan mencari nafkah dengan melakukan pekerjaan serabutan.

Kesehatan Pulih Lagi Setelah Kembali Berlatih Falun Gong

Chen Xiaochun (陈小春), berusia 92 tahun, Feng Qinglian (冯清莲), 80 tahunan, dan Chen Yin (陈瑛), memperoleh kesehatan lagi melalui berlatih Falun Gong. Mereka dipaksa berhenti berlatih saat penganiayaan dimulai, dan kondisi penyakit mereka kambuh kembali. Lalu mereka kembali berlatih dan menjadi sehat kembali. Mereka kini menuntut Jiang Zemin karena melanggar hak mereka untuk berlatih Falun Gong secara terbuka.  

Dua Pria Menuntut Jiang Zemin Karena Mendapat Gangguan Polisi Berkali-kali

Chen Hanming  (陈汉明) yang lumpuh dan Shi Hong (石洪) sembuh dari banyak penyakit berat, dan meningkatkan moralitas mereka melalui berlatih Falun Gong. Tetapi mereka berulang kali diganggu dan dianiaya, jadi mereka kini menuntut Jiang Zemin juga.

Latar Belakang

Pada tahun 1999, Jiang Zemin, ketua Partai Komunis Tiongkok, mengabaikan anggota Komite Tetap Politbiro lainnya dan melancarkan penindasan berdarah terhadap Falun Gong.

Penganiayaan ini telah mengakibatkan kematian banyak praktisi Falun Gong  selama 16 tahun terakhir. Lebih banyak lagi yang telah disiksa karena keyakinan mereka dan bahkan dibunuh untuk diambil organ tubuhnya. Jiang Zemin bertanggung jawab langsung karena telah memulai dan melanjutkan penganiayaan brutal tersebut.

Di bawah perintahnya, Partai Komunis Tiongkok membentuk lembaga   keamanan di luar kerangka hukum, “Kantor 610” pada 10 Juni 1999. Organisasi tersebut   berada di atas kepolisian dan sistem judisial dalam melaksanakan perintah Jiang terkait Falun Gong: hancurkan reputasi mereka, bangkrutkan secara finansial, dan hancurkan mereka secara fisik.

Konstitusi Tiongkok mengizinkan warga untuk menjadi penggugat dalam kasus pidana, dan banyak praktisi yang sekarang menggunakan hak tersebut untuk mengajukan gugatan pidana terhadap mantan diktator itu.

Chinese version click here

English version click here