Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Praktisi Muda Tumbuh Dewasa Di bawah Perlindungan Belas Kasih Guru

26 Jan. 2016 |   Oleh praktisi Falun Dafa di luar Tiongkok


(Minghui.org) Salam kepada Guru terhormat! Salam kepada rekan-rekan praktisi!

Kegembiraan Memperoleh Fa

Orangtua saya memperoleh Fa pada tahun 1996. Saya baru berumur delapan tahun dan berlatih bersama dengan orangtua saya. Meskipun saya juga ingin belajar Fa, banyak kata-kata yang terlalu sulit untuk dibaca. Namun, suatu malam saya bermimpi di mana Guru menyerahkan kamus bahasa Mandarin kepada saya. Sejak saat itu, saya mahir dalam bahasa Mandarin, dan saya menjadi siswa terbaik di kelas bahasa Mandarin.

Pada tahun 1997, rumah kami menjadi tempat latihan, dan saya belajar Fa serta melakukan latihan bersama praktisi lainnya. Sebelum 20 Juli 1999, Falun Dafa sangat populer di Tiongkok, dan lebih dari 100 juta orang berlatih.

Sebelum memperoleh Fa, orang tua saya bekerja sangat keras di usaha mereka, di mana mereka meminjam uang. Mereka kelelahan setiap hari. Ketika saya lahir, ibu harus merawat saya dan juga membantu usaha ayah. Ibu bekerja terlalu keras. Ibu menderita masalah jantung dan sering pingsan. Ayah sering ke bar untuk bersosialisasi dan minum, sehingga segera menyebabkan emosinya menjadi tinggi. Dia akan memarahi dan memukul ibu ketika pulang ke rumah.

Setelah mereka berlatih Dafa, ayah berhenti merokok dan minum, menjadi berbelas kasih dan ramah. Masalah jantung ibu sembuh, dan dia berusaha sebaik mungkin mengurus kakek-nenek serta rumah tangga.

Sebelum ikut berlatih, kesehatan saya buruk dan mudah jatuh sakit. Setelah berkultivasi, kesehatan membaik, dan pikiran saya menjadi cepat serta jeli. Karena nilai saya bagus, saya biasa diberi tanggung jawab untuk memimpin di sekolah. Saya mematut diri dengan standar Sejati-Baik-Sabar, menghormati guru, peduli pada teman-teman sekolah, dan memiliki reputasi bagus.

Membantu Guru di Pelurusan Fa di Tengah Penganiayaan

Setelah 20 Juli 1999, rezim Tiongkok memulai penganiayaan secara luas dan brutal terhadap Falun Gong. Ayah pergi ke Beijing untuk membela Fa, namun ia ditangkap secara ilegal oleh polisi. Dia kemudian melarikan diri dari tahanan dengan pikiran lurus. Dia kembali ke rumah dan tetap meneruskan kultivasi.

Ayah mulai menjelaskan fakta kebenaran di balik penganiayaan kepada teman-teman dan kerabat pada tahun 2000. Ketika Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis dipublikasikan pada tahun 2004, saya membacanya bersama orang tua, dan saya kembali ke jalur kultivasi.

Setelah membaca banyak artikel kel Guru, saya menyadari bahwa harus mengklarifikasi fakta tentang penganiayaan kepada teman-teman sekolah. Saya membawa beberapa materi informasi ke sekolah, dan menjelaskan mengapa Falun Gong dianiaya kepada teman-teman sekolah. Salah satu ujian mengandung pertanyaan yang memfitnah Dafa. Saya menjawab dengan menjelaskan mengapa Partai Komunis menganiaya Falun Gong. Selama liburan sekolah, saya pergi ke tempat produksi materi dan belajar Fa bersama rekan-rekan praktisi serta membuat materi klarifikasi fakta, saya merasakan kesakralan dalam membantu Guru meluruskan Fa.

Praktisi setempat kemudian menyelenggarakan sesi belajar Fa untuk praktisi muda. Namun, berita tentang kegiatan kami diketahui oleh mata-mata, polisi datang dan menangkap banyak praktisi. Beberapa praktisi dan saya berhasil melarikan diri melalui perlindungan belas kasih Guru.

Saya kemudian bekerja di sebuah perusahaan di dekat rumah, dan pulang ke rumah untuk belajar Fa serta melakukan latihan Gong setiap hari. Di tempat kerja, saya berbicara tentang penganiayaan kepada kolega saya. Rumah saya juga menjadi tempat produksi materi. Banyak mantan praktisi kembali ke jalur kultivasi, dan kami bersama-sama melaksanakan tiga hal yang diminta oleh Guru. Pada malam hari, kami pergi dari rumah ke rumah untuk mendistribusikan materi informasi dan menggantung spanduk di luar.

Di bawah perlindungan belas kasih Guru, kami melewati banyak cobaan yang sulit, dan menyaksikan keajaiban Dafa. Suatu malam, saya pergi bersama rekan-rekan praktisi ke sebuah desa untuk mendistribusikan materi. Sudah jam 23.00 dan semua orang sudah tidur, jadi kami meninggalkan materi di depan setiap pintu. Di salah satu rumah, kami menjumpai anjing yang ganas, namun kami memancarkan pikiran lurus. Faktanya, anjing penjaga desa sangat ganas, namun anjing ini tidak menggonggong atau menyerang kami sama sekali.

Suatu kali ketika sedang berbicara tentang penganiayaan kepada teman-teman saya, seorang polisi berpakaian preman datang. Dia tersenyum dan bertanya, "Apakah kamu tidak takut saya akan menangkap Anda karena berbicara tentang Falun Gong?" Saya dengan belas kasih berbicara kepada dia. Saya mengatakan bahwa praktisi Falun Gong adalah orang baik semua yang percaya pada Sejati-Baik-Sabar. Dia mengerti, dan kami bahkan menjadi teman.

Mengatasi Keterikatan  Rasa Takut, dan Menyelamatkan Makhluk Hidup

Karena beratnya penganiayaan pada tahun 2011 di Tiongkok, saya pindah ke Singapura. Beberapa hari setelah tiba di Singapura, saya pergi ke daerah Pecinan dan menemukan rekan-rekan praktisi. Dengan bantuan mereka, saya tahu tempat latihan terdekat dengan rumah saya.

Tahun pertama di Singapura, beban kerja saya besar. Saya sering harus bekerja lembur, sehingga menjadi tidak gigih dalam belajar Fa atau melakukan latihan. Pada hari Minggu, saya dan beberapa praktisi membagikan materi informasi dari pintu ke pintu. Pemikiran bahwa makhluk hidup berkesempatan untuk membaca materi ini dan memahami kebenaran membangkitkan semangat saya. Saya juga pergi ke tempat wisata pada hari Minggu dan melakukan latihan.

Saya bekerja keras di tempat kerja, menganggap kesulitan sebagai sukacita. Saya membantu kolega bilamana saya bisa melakukannya, mendapat pujian dari atasan dan kolega. Karena perubahan pada pemahaman dan peningkatan Xinxing saya, kondisi pekerjaan saya membaik, dan waktu kerja lembur berkurang.

Kadang-kadang saya pergi ke tempat latihan untuk melakukan latihan, dan pada hari Rabu, melakukan perjalanan dari barat ke bagian pusat Singapura untuk berpartisipasi dalam kelompok belajar Fa. Karena kantor saya sangat jauh, saya berpikir: Jika kantor saya lebih dekat, saya bisa lebih sering berpartisipasi dalam belajar Fa, atau bahkan pergi ke daerah Pecinan untuk mengklarifikasi fakta. Guru melihat keinginan tulus saya untuk terus gigih maju dan membantu saya dengan belas kasih. Pada tahun kedua, tempat kerja dipindahkan dari bagian barat ke bagian tengah Singapura, dekat dengan tempat latihan.

Saya pernah mendengar praktisi lain membahas pentingnya mengklarifikasi fakta di tempat wisata, dan saya menyadari bahwa saya harus gigih maju tentang hal ini. Saya tinggal bersama praktisi lain, kami saling menyemangati dan mengingatkan untuk melakukan tiga hal setiap hari. Kami mengirim teks klarifikasi, membuat panggilan telepon, membagikan materi di daerah Pecinan, berbicara dengan orang-orang tentang penganiayaan, dan bergantian melakukan latihan di tempat wisata.

Saat berada di tempat wisata dan berbicara tentang penganiayaan serta membuat kemajuan dalam berkultivasi, saya mendapat banyak cobaan, serta menyaksikan banyak keajaiban Dafa. Saat membagikan materi, beberapa pejalan kaki yang belum mendengar fakta kebenaran akan memaki kami dengan suara keras. Ada yang melemparkan materi ke wajah saya. Ada yang mengatakan menjadi mata-mata Partai Komunis Tiongkok (PKT) untuk menakuti saya dan menghentikan saya membagikan materi. Kadang-kadang polisi berpatroli di sekitarnya. Bilamana menjadi takut, saya akan mencari ke dalam saat belajar Fa dan menyadari bahwa saya tidak boleh membiarkan cobaan ini dan perasaan menghalangi saya untuk menyelamatkan orang.

Guru mengajarkan kita untuk mencari ke dalam ketika menghadapi kesulitan. Saya mencari ke dalam, menemukan banyak sekali keterikatan manusia: keterikatan ingin melakukan sesuatu, kegembiraan diri, kebencian, ketakutan, dan lain-lain. Saya akan berpikir berapa banyak brosur yang telah saya bagikan, dari pada berpikir tentang bagaimana menyelamatkan orang. Ketika semuanya berjalan dengan baik, saya menjadi gembira, puas diri dan lupa untuk mengingatkan diri sendiri untuk kembali ke kondisi yang lurus. Ketika pejalan kaki memarahi saya, saya akan merasa kesal. Ketika melihat polisi, saya tidak memikirkan apa yang sedang saya lakukan adalah yang paling benar, menyelamatkan orang, melainkan keterikatan rasa takut akan muncul.

Setelah saya mengidentifikasi keterikatan yang  tersembunyi, bilamana kesengsaraan ini muncul kembali, saya akan melafalkan kata-kata Guru di dalam hati:

“Pikiran lurus para pengikut kuat

Guru memiliki kemampuan mengatasi keadaan langit”

("Budi Jasa Guru Dan Pengikut," Hong Yin II)

“Sang Maha Sadar tidak takut pada penderitaan

Tekadnya bagaikan dilebur dari intan

Tiada keterikatan pada hidup dan mati

Dengan lapang hati menelusuri jalan pelurusan Fa”

("Pikiran Lurus dan Perbuatan Lurus," Hong Yin II)

Di bawah perhatian Guru yang belas kasih, saya telah melalui perjalanan yang mulus dan kokoh.

Melihat kembali 10 tahun terakhir, saya tersandung berkali-kali di jalur kultivasi, tetapi Guru selalu memperhatikan saya. Tanpa perlindungan Guru, saya tidak akan bisa berhasil sampai hari ini. Bahkan sekarang, saya masih merasa malu atas kekurangan saya dalam berkultivasi, dan tidak bisa mencapai standar Guru. Selanjutnya, saya akan mengikuti Guru dengan lebih ketat, dan melakukan tiga hal sebagai kewajiban murid Dafa, dan gigih maju dalam berkultivasi.

Ini adalah beberapa pengalaman pribadi saya, mohon ditunjukkan jika ada kekurangan.

Terima kasih atas belas kasih dan Guru yang agung! Terima kasih rekan-rekan praktisi!

(Dibacakan pada Konferensi Berbagi Pengalaman Kultivasi Falun Dafa Singapura 2015)

Chinese version click here

English version click here