(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa, Xu Lichun dan Shao Xiaoqin ditangkap pada 3 Desember 2015, oleh petugas dari Divisi Keamanan Domestik Daerah Tai’an, Kota Anshan. Mereka ditangkap karena mengajukan tuntutan pidana terhadap Jiang Zemin, mantan diktator Partai Komunis Tiongkok pada bulan Juli 2015.

Ditangkap karena Menuntut Jiang

Penangkapan itu direncanakan dan dikoordinasikan oleh Komite Urusan Politik dan Hukum Anshan, Kantor 610 Daerah Tai’an, dan departemen kepolisian. Xu dan Shao ditahan di Pusat Penahanan Kota Anshan.

Sejak PKT meluncurkan penganiayaan terhadap Falun Dafa pada bulan Juli 1999, Kantor 610 dan Divisi Keamanan Domestik telah mengancam, menipu, mengawasi, dan memenjarakan praktisi. Begitu tertangkap, banyak praktisi yang disiksa, dan otoritas telah menggeledah rumah mereka. Mantan direktur Kantor 610, Dong Zhongtao, dan direktur sekarang, Lu Rongfeng, yang mengarahkan penganiayaan di Kota Anshan maupun di sekitar kota itu.

Banyak praktisi Falun Dafa dan keluarga mereka telah diserang baik secara fisik, mental, maupun keuangan. Banyak praktisi yang terpaksa pergi dari rumah untuk menghindari penganiayaan, dan banyak keluarga yang menjadi berantakan.

Penganiayaan Sebelumnya

Xu dan Shao, selain penangkapan mereka yang sekarang, mereka telah banyak kali dianiaya selama 16 tahun terakhir ini, karena berlatih Falun Dafa dan mengklarifikasi fakta kepada masyarakat.

Kedua praktisi pergi ke Beijing untuk memohon bagi Falun Dafa pada 4 November 2000. Mereka dipkuli dan ditangkap oleh polisi di Lapangan Tiananmen, Beijing. Mereka ditahan secara ilegal di Kantor Polisi Changqiao selama 24 jam, kemudian ditahan di Departemen Kepolisian Distrik Xicheng di Beijing. Selama interogasi, polisi memukuli Xu dengan tongkat, yang meninggalkan banyak memar. Polisi juga mengguyur Xu dengan air dan dibawa keluar lapangan di musim dingin yang berangin kencang tanpa pakaian yang cukup. Polisi juga memukuli Yao dengan tongkat listrik.

Kedua praktisi itu dihukum secara ilegal tiga tahun kerja paksa pada 4 Januari 2001, dan dibawa ke Kamp Kerja Paksa Masanjia. Kedua praktisi itu disiksa dengan brutal di kamp tersebut. Penjaga tidak mengizinkan mereka untuk tidur, dan mengatur para kolaborator untuk menerapkan teknik-teknik pencucian otak terhadap mereka sepanjang waktu. Otoritas juga memaksa mereka untuk menulis surat pernyataan penyesalan, yang menyatakan bahwa mereka akan melepaskan kepercayaan mereka pada Falun Dafa. Mereka dikirim pulang pada 18 Desember 2001.

Xu ditangkap pada November 2004, oleh polisi dari Kantor Polisi Daniu, dan rumahnya digeledah. Ia diinterogasi dua kali di kantor polisi, dan dikirim ke Pusat Penahanan Daerah Tai’an. Xu lagi-lagi dihukum tiga tahun kerja paksa pada bulan itu, dan dipenjara di Kamp Kerja Paksa Masanjia, ia disiksa dan dipaksa melakukan kerja berat. Keluarga Xu tidak diizinkan untuk mengunjunginya. Ia ditahan di sana hingga dibebaskan pada Maret 2006.

Kedua Praktisi Telah Merasakan Manfaat Falun Dafa

Dalam surat tuntutan mereka terhadap Jiang Zemin, Xu dan Shao keduanya menyebutkan bahwa mereka telah merasakan manfaat Falun Dafa.

Shao menulis, “Penyakit ginekologi dan perut kembung saya hilang total setelah saya mulai berkultivasi Falun Dafa pada 1997. Saya tidak hanya mendapatkan tubuh yang sehat, tetapi juga menjadi lebih toleran dan berpikiran terbuka. Saya selalu memikirkan orang lain terlebih dulu, dan tidak lagi terikat dengan keuntungan dan kerugian pribadi. Falun Dafa telah membawa kebahagian besar bagi saya dan keluarga.”

Xu mulai berlatih Falun Dafa pada 1996. Ia menulis, “Falun Dafa mengubah pandangan saya akan kehidupan dan dunia... Cara saya memikirkan masalah sehari-hari juga berubah. Sebelum saya berkultivasi Falun Dafa, saya selalu memikirkan kepentingan pribadi saya terlebih dulu, dan merasa kesal jika orang lain mengambil keuntungan dari saya. Tetapi saya sekarang selalu memikirkan orang lain lebih dulu.”

Latar Belakang

Pada tahun 1999, Jiang Zemin, ketua Partai Komunis Tiongkok, mengabaikan anggota Komite Tetap Politbiro lainnya dan melancarkan penindasan berdarah terhadap Falun Gong.

Penganiayaan ini telah mengakibatkan kematian banyak praktisi Falun Gong  selama 16 tahun terakhir. Lebih banyak lagi yang telah disiksa karena keyakinan mereka dan bahkan dibunuh untuk diambil organ tubuhnya. Jiang Zemin bertanggung jawab langsung karena telah memulai dan melanjutkan penganiayaan brutal tersebut.

Di bawah perintahnya, Partai Komunis Tiongkok membentuk lembaga keamanan di luar kerangka hukum, “Kantor 610” pada 10 Juni 1999. Organisasi tersebut   berada di atas kepolisian dan sistem yudisial dalam melaksanakan perintah Jiang terkait Falun Gong: hancurkan reputasi mereka, bangkrutkan secara finansial, dan hancurkan mereka secara fisik.

Konstitusi Tiongkok mengizinkan warga untuk menjadi penggugat dalam kasus pidana, dan banyak praktisi yang sekarang menggunakan hak tersebut untuk mengajukan tuntutan pidana terhadap mantan diktator itu.

Pihak-pihak yang terlibat menganiaya Xu dan Shao:

Xie Rongfang (谢荣芳), kepala Kantor 610 Kota Anshan: +86-412-2225062, +86-13644200338
Kang Kai (康凯), kapten Divisi Keamanan Domestik Kota Anshan: +86-18241280541
Zhao Hongbo (赵洪波), kepala Pusat Penahanan Wanita Pertama di Kota Anshan: +86-15698902199
Du Ligang (杜利刚), kepala Departemen Kepolisian Daerah Tai'an: +86-13941215511
Lu Yunfeng (吕云峰), kapten Divisi Keamanan Domestik Daerah Tai'an: +86-13591213245, +86-15694227391, +86-412-4891170, +86-412-4867035, +86-412-4833040
Dong Zhongtao (董忠涛), kepala Kantor 610 Daerah Tai'an: +86-13130175970, +86-412-4890011
Cheng Shouyi (陈守义), kepala Daerah Tai'an: +86-412-4890002, +86-412-6310998
Yang Dexian (杨德显), sekretaris PKT Daerah Tai'an: +86-412-4890710, +86-412-3282288, +86-13804122828
Li Zhengbin (李正斌), ketua pengadilan Daerah Tai'an: +86-412-4601000, +86-15842262222

Chinese version click here

English version click here