Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Kecemburuan Merugikan Orang Lain dan Melukai Diri Sendiri

19 Okt. 2016 |   Oleh Tai Shan

(Minghui.org) Kaisar Kangxi dari Dinasti Qing, salah satu kaisar yang paling dihormati dalam sejarah Tiongkok, pernah berkata, “Bagi siapapun yang menjadi bagian dari masyarakat, adalah penting untuk bermurah hati. Yaitu, merasa gembira ketika kehidupan orang berjalan dengan baik dan merasa simpati ketika kehidupan orang lain merosot. Melakukan demikian akan baik bagi diri sendiri… langit akan memberkati orang ini.”

Ada orang yang tidak berani berbagi perasaan begini. Sebaliknya, mereka mungkin merasa gelisah ketika seseorang lebih baik dari dirinya. Karena kecemburuan, mereka mungkin menghina atau merugikan orang lain. Kenyataannya adalah, berperilaku seperti itu pada akhirnya akan melukai diri mereka sendiri. Berikut ini adalah dua contoh.

Kisah Dua Teman Sekolah

Sun Bin, salah satu jenderal terbesar yang tinggal di Tiongkok kira-kira 2.000 tahun yang lalu, bersama-sama Pang Juan belajar pada guru yang sama. Setelah Pang Juan menjadi jenderal di Negara Bagian Wei, dia tahu Sun akan menjadi pemimpin yang lebih baik. Karena cemburu, dia menjebak Sun, mencap dia sebagai penjahat dan merusak masa depannya.

Ketika seorang diplomat dari Negara Bagian Qi berkunjung, Sun berusaha untuk bertemu dengannya dan kembali ke Negara Bagian Qi bersamanya. Raja mengangkat dia untuk memimpin tentara bersama dengan Jenderal Tian Ji.

Sun segera memperlihatkan kemampuan militernya yang ulung. Ketika Wei menyerang negara Zhao, Sun memerintahkan tentara untuk menyerang ibu kota Wei dari pada membantu untuk mempertahankan negara yang diserang. Strategi ini berlangsung dengan baik, dan menjadi kasus klasik dalam sejarah militer Tiongkok, sering disebut “mengepung Wei untuk menyelamatkan Zhao.”

Kemudian Wei menyerang negara Zhao. Setelah Sun menyerang ibu kota Wei, Pang memerintahkan tentara Wei mundur. Untuk mengelabui Pang, Sun meminta tentara untuk mengurangi jumlah api dan panci memasak dari hari ke hari. Pang melihat hal ini dan berpikir tentara Qi mengalami desersi. Dengan pasukan kecil, Sun membuat jebakan di lembah sempit Maling, dimana pasukan Pang terkepung dan dikalahkan. Pang bunuh diri dan dua kata terakhirnya adalah, “Sayang sekali perang ini akan membuat anak nakal [Sun] menjadi terkenal.”

Kecemburuan dan kekejaman Pang bertahan sampai menit terakhir hidupnya. Perilakunya merugikan orang lain dan juga mengakhiri hidupnya sendiri.

Mulut Madu dan Hati Belati

“Mulut madu dan hati belati” berarti bahwa seseorang memuji tapi secara diam- diam menusuk dari belakang. Salah contoh di masa Dinasti Tang adalah Li Linfu.

Kaisar Xuangzhong tidak menyukai Zhang Jiuling, jadi dia menurunkan Zhang dan mengangkat Li Linfu untuk menggantikan posisi Zhang. Li dengan cepat mengumpulkan kekuatannya untuk menyerang pejabat lain yang lebih berkemampuan darinya. Dia juga menemukan alasan untuk membujuk kaisar agar lebih lanjut menurunkan posisi Zhang.

Li Linfu juga cemburu terhadap Yang Shen, jadi Li memberitahu musuh politik Yang agar membuat cerita untuk memfitnah Yang. Setelah kaisar mengirim Yang ke penjara, Li membuat bukti palsu untuk menyerang Yang lebih lanjut, akibatnya Yang beserta seluruh keluarganya terbunuh.

Li berpenampilan orang yang baik, suka memuji orang, namun hatinya mengatur siasat terhadap mereka. Dia melakukan hal demikian terhadap sejumlah besar pejabat.

Akhirnya, ketika Li menginginkan Yang Guozhong, Yang menolaknya. Yang giliran bekerja dengan pejabat lain untuk memfitnah Li, mengakibatkan keluarga Li kehilangan status dan menjadi rakyat jelata.

Artikel terkait dalam bahasa Mandarin:
http://www.minghui.org/mh/articles/2016/7/4/妒嫉之心-害人害己(下)-330852.html