Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Kembali Berkultivasi Falun Dafa Setelah 15 Tahun Berhenti

27 Okt. 2016 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Tiongkok

(Minghui.org) Baik kakak maupun suaminya didiagnosa menderita gagal jantung pada tahun 1996. Dokter menyarankan operasi penggantian jantung kepada mereka. Sebagai dokter, saya tahu setelah melakukan operasi itu, hidupnya akan berlangsung singkat.

Teman suaminya memberikan buku Zhuan Falun, buku utama Falun Dafa kepada mereka dan menyarankan bahwa mereka akan mendapatkan manfaat besar dari latihan kultivasi ini.

Temannya mengajarkan latihan tersebut kepada mereka dan saya, dimana tidak terlalu sulit untuk dipelajari. Akan tetapi, duduk bermeditasi terasa sulit bagi saya, karena rasa sakit di kaki sangat menyiksa. Juga sulit bagi abang ipar saya untuk menekuk kakinya, apalagi menyilangkannya. Tetapi saya mendorong mereka untuk tetap teguh.

Saya tidak percaya ataupun mengharapkan keajaiban dari berlatih Falun Dafa. Namun kakak saya tidak lagi mengalami gejala penyakit. Saya mengukur tekanan darah dan detak jantungnya. Aneh, tekanan darahnya normal dan detak jantungnya telah membaik. Saya merasa heran apakah Dafa memang benar memiliki kekuatan untuk menyembuhkan penyakit.

Sungguh terkejut, setelah berlatih Dafa, peradangan di dengkul kaki mereda, jadi saya mulai berharap akan kesembuhan sepenuhnya.

Malu

Editorial koran seperti “Mendukung Ilmu Pengetahuan” dan “Menyingkirkan Takhayul” diterbitkan berturut-turut pada tahun 1999. Saya merasa melalui artikel-artikel ini, Falun Dafa akan dikritik habis-habisan.

Partai Komunis Tiongkok (PKT) menjadi takut pada latihan ini karena jumlah praktisi melebihi jumlah anggota PKT.

Dua anggota polisi datang ke rumah dan menuduh saya mengajarkan Falun Dafa ke pasien-pasien saya. Mereka meminta saya untuk menyerahkan buku-buku Dafa. Saya mengatakan pada mereka bahwa bagus untuk berlatih qigong, karena membantu orang menyembuhkan penyakit dan menjadi sehat. Saya mengatakan pada mereka bahwa saya tidak punya waktu untuk berbincang-bincang karena para pasien sedang menunggu saya.

Polisi tidak datang mengganggu saya lagi. Tetapi saya berhati-hati dan menyembunyikan buku-buku Dafa dan CD latihan.

Saya segera melepaskan Falun Dafa, akan tetapi masalah dengkul mulai mengganggu saya lagi. Kadang saya berlatih beberapa gerakan di tengah malam tetapi tidak membantu. Perlahan-lahan saya melupakan prinsip-prinsip Dafa.

Saya pernah berpikir akan kembali berlatih Falun Dafa setelah penumpasan awal berhenti. Tetapi kemudian PKT merekayasa peristiwa Bakar Diri di Lapangan Tiananmen.

Ketika mendengar kejadian itu di TV pada tahun 2002, saya merasa malu dan merasa seperti seorang pembelot. Saya tidak berani mengeluarkan buku Dafa atau melakukan latihan.

Alam Dunia Berbeda

Putra saya dan istrinya bekerja di sebuah perusahaan besar di kota tempat kakak saya tinggal. Mereka adalah manajer senior dan memiliki penghasilan bagus. Mereka mengunjungi kakak saya dan saling menjaga satu sama lain.

Saya menutup klinik dan juga pindah ke kota mereka bersama istri. Kepindahan ini juga mudah bagi kami karena harapan istri dari putra saya.

Ketika melihat materi Dafa di rumah kakak, saya berkata, ”PKT telah menganiaya Falun Dafa selama 15 tahun. Polisi berpakaian preman ada di mana-mana. Apakah kamu tidak khawatir dengan keselamatanmu?”

“Bang, jangan ditakuti oleh PKT,” jawabnya. “Itulah sebabnya kenapa kamu tidak kembali ke Dafa. Apa maksud kamu dengan keselamatan? Saya sudah meninggal 20 tahun yang lalu jika tidak berlatih Falun Dafa. Ini adalah kewajiban saya untuk memberitahu orang-orang tentang Dafa dan penganiayaan. Apakah kamu ingin saya hidup dalam aib? Apakah itu pola pikir seorang praktisi?”

Saya terdiam. Saya menatapnya dan tahu ia telah berubah. Ia bukan lagi hanya seorang ibu rumah tangga. Ia memiliki hati yang lapang dan telah mencapai alam dunia yang lebih tinggi.

Menghargai Kesempatan

Kakak saya berkunjung ketika cucu saya lahir. Ia menyarankan putra saya dan istrinya mundur dari PKT.

“Bibi, saya memahami apa yang kamu katakan,” kata putra saya. “Istri dan saya telah membaca Zhuan Falun dan tahu bahwa Dafa mengajarkan kita untuk menjadi orang baik. Saya tahu sangat jelas PKT telah membunuh rakyat Tiongkok. Kakek saya dibunuh oleh PKT dan nenek saya tidak bisa menerimanya serta meninggal segera setelah itu. Saya tidak mau terkubur bersama dengannya ketika PKT jatuh. Malah saya akan menguburnya. Saya bisa melihat hari ini tidak lama lagi.”

Kakak saya menjawab, ”Saya tidak perlu mencemaskan kamu. Kalian anak muda tinggal di dalam masyarakat yang rumit di mana orang saling melukai. Mohon diingat ‘Falun Dafa baik dan Sejati-Baik-Sabar baik,’ kamu akan diberkati. Dafa telah menyelamatkan keluarga kita.”

Ia juga memberitahu putra saya bahwa di dalam hatinya tahu saya akan berlatih Dafa lagi. Hanya masalah waktu.

Putra saya dan istrinya mundur dari PKT dengan nama samaran, sementara saya mundur menggunakan nama asli. Saya tidak merasa takut lagi pada PKT.

Tidak ada gunanya menyesal. Mari kita lepaskan rasa takut, mulai berlatih Falun Dafa dan menggenggam kesempatan ini. Sebagai praktisi baru, mari kita berkultivasi dengan rajin.