(Minghui.org) Ratusan praktisi Falun Dafa berkumpul di depan Balai Kota San Francisco pada tanggal 23 Oktober 2016, untuk membentuk lambang Falun dan pola-pola lainnya. Ini adalah salah satu dari serangkaian kegiatan terkait dengan acara tahunan Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa Barat pada 24 Oktober.

Diperkenalkan oleh Master Li Hongzhi pada Mei 1992, Falun Dafa sekarang dipraktikkan di lebih dari 100 negara. Lambang Falun terdiri dari satu simbol 卍 besar di pusat, dikelilingi oleh empat simbol 卍 kecil dan empat simbol Taiji. Prinsip Falun Dafa adalah Sejati-Baik-Sabar.

Formasi huruf oleh praktisi Falun Dafa di depan Balai Kota San Francisco pada 23 Oktober 2016

“Kita Butuh Lebih Banyak Kegiatan Seperti Ini”

Terkesan dengan kegiatan praktisi, sekelompok turis dari Jerman mendekat dan berbicara dengan praktisi. Seorang turis adalah pensiunan insinyur dari Nuremberg, yang mengatakan dia menyukai meditasi karena “damai” dan “memberikan energi.” Dia mengambil banyak foto kegiatan tersebut dan terkejut setelah mendengar tentang pengambilan organ praktisi Falun Dafa yang masih hidup di Tiongkok.

Dia menambahkan, “Kita butuh lebih banyak kegiatan seperti ini karena perlu memberitahu orang-orang tentang apa yang sesungguhnya terjadi di Tiongkok.”

Empat mahasiswa mengunjungi San Francisco juga terkejut setelah mendengar tentang penindasan terhadap praktisi Falun Dafa di Tiongkok karena keyakinan mereka. Salah satu dari mereka, Mustafa, mengatakan, “Ini [penganiayaan] mengerikan. Bagaimana bisa seseorang membunuh orang lain demi organ mereka?” Seorang mahasiswa mengatakan bahwa dasar kemanusiaan bagi orang-orang untuk saling menghormati.

Seorang praktisi menjelaskan kepada para pejalan kaki tentang Falun Dafa dan penganiayaan di Tiongkok

Pasangan suami istri Bozena adalah imigran dari Republik Ceko, percaya bahwa kegiatan praktisi adalah penting. “Saya menyukainya karena tampak luar biasa,” kata Ny. Bozena, yang bekerja di sebuah gedung opera di dekat balai kota.

Tn. Bozena mengetahui dengan baik terhadap rezim komunis dari pengalamannya sendiri, dan berharap kekejaman itu akan segera berakhir.

Suami istri Bozena mengatakan bahwa pelanggaran HAM terhadap praktisi Falun Dafa di Tiongkok harus dihentikan

Imigran Tiongkok: Sejati-Baik-Sabar adalah Nilai-nilai Universal

Hu Jinwei dari Tiongkok merasa gembira melihat kegiatan formasi huruf. “Saya mendengar tentang Falun Dafa di Tiongkok dan tahu bahwa penindasan sangat buruk. Mengerikan hal semacam pengambilan organ paksa bisa terjadi di masyarakat modern ini.”

Hu mendukung praktisi, dan mengatakan rezim komunis Tiongkok ditakdirkan runtuh karena perbuatan-perbuatan jahat yang dilakukan sepanjang sejarah sehingga merusak rakyat Tiongkok. “Sejati-Baik-Sabar adalah nilai-nilai tradisional. Rezim komunitas Tiongkok sedang menghancurkan intisari budaya dan tradisional Tionghoa.”

Hu Jinwei, imigran dari Tiongkok, mengatakan rezim komunis Tiongkok sedang menghancurkan budaya Tionghoa dengan menindas Falun Dafa

Berbicara mengenai propaganda kebencian yang disebarkan rezim komunis di Tiongkok untuk menyesatkan orang, Hu mendorong orang-orang Tiongkok untuk memikirkan dengan independen. Dia berkata, “Ketika berada di Tiongkok, saya bisa menerobos blokader internet dengan beberapa perangkat lunak. Saya harap makin banyak orang akan melakukan hal yang sama, yaitu, mengakses informasi tanpa sensor sebelum menarik kesimpulan.”

Lagipula, sebagai umat manusia, kita harus berpikiran jernih mengenai apa itu baik dan apa itu jahat di dunia ini,” katanya.