(Minghui.org) Zhang Xueyang, pria, praktisi Falun Gong dari Kota Lianyungang, Provinsi Jiangsu, ditahan pada 15 September 2015, karena mengajukan tuntutan hukum terhadap mantan pemimpin partai komunis Jiang Zemin.

Polisi menggeledah rumah Zhang setelah penangkapannya. Pusat tahanan menolak menerima ia karena kesehatannya buruk dan kaki pincang. Polisi memberikan pembebasan bersyarat kepadanya dengan alasan medis.

Polisi mengesahkan penangkapannya pada 6 April 2016 dan berusaha lagi untuk mengirim Zhang ke pusat tahanan. Pusat Tahanan Distrik Ganyu kembali menolak dia dengan alasan medis. Polisi memperpanjang pembebasan bersyaratnya untuk perawatan medis.

Selama sidang pada 12 Mei, Pengadilan Distrik Ganyu menjatuhkan vonis tiga tahun penjara kepada Zhang. Pengadilan tidak menyebutkan tuntutan hukumnya terhadap Jiang Zemin, tetapi malah merancang kasusnya berdasarkan buku-buku dan brosur Falun Gong yang ditemukan di rumahnya.

Dalam permohonan banding kepada Pengadilan Menengah Lianyungang, Zhang dengan tegas membela hak konstitusionalnya. Ia berargumentasi bahwa memiliki buku Falun Gong tidak melanggar hukum dan tuntutan terhadap Jiang Zemin adalah menjalankan hak warga negara. Ia memberitahu personel pengadilan agar melakukan hal yang benar.

Beberapa hari kemudian beberapa petugas pengadilan datang ke rumah Zhang. Mereka ingin mengetahui siapa yang membantunya untuk menulis tuntutan hukum terhadap Jiang Zemin. Zhang menolak untuk memberitahu mereka. Sebulan kemudian pada 14 Agustus, pengadilan membuat keputusan untuk mendukung vonis tiga tahun.

Beberapa orang yang bekerja di sistem peradilan di Kota Lianyungang menerima arahan dari Kantor 610 dan terus menerus menganiaya praktisi Falun Gong. Mereka secara sadar melakukan pekerjaan ilegal supaya karirnya naik. Jika mereka terus menerus menganiaya praktisi Falun Gong, mereka dan keluarganya akan mengalami konsekuensi serius di masa depan.

Latar Belakang

Pada tahun 1999, Jiang Zemin, ketua Partai Komunis Tiongkok, mengabaikan anggota Komite Tetap Politbiro lainnya dan melancarkan penindasan berdarah terhadap Falun Gong.

Penganiayaan ini telah mengakibatkan kematian banyak praktisi Falun Gong selama 17 tahun terakhir. Lebih banyak lagi yang telah disiksa karena keyakinan mereka dan bahkan dibunuh untuk diambil organ tubuhnya. Jiang Zemin bertanggung jawab langsung karena telah memulai dan meneruskan penganiayaan brutal tersebut.

Di bawah perintahnya, Partai Komunis Tiongkok membentuk lembaga keamanan di luar kerangka hukum, “Kantor 610” pada tanggal 10 Juni 1999. Organisasi tersebut berada di atas kepolisian dan sistem yudisial dalam melaksanakan perintah Jiang Zemin terkait Falun Gong: hancurkan reputasi mereka, bangkrutkan secara finansial, dan hancurkan mereka secara fisik.
Konstitusi Tiongkok mengizinkan warganya untuk menjadi penggugat dalam kasus pidana, dan banyak praktisi yang sekarang menggunakan hak tersebut untuk mengajukan gugatan pidana terhadap mantan diktator tersebut.