(Minghui.org) Saya berusia 24 tahun ketika penganiayaan terhadap Falun Dafa dimulai pada tahun 1999. Sebelum ikut berlatih, saya lemah dan kurus kering serta menderita sakit kepala, anorexia (gangguan psikis dimana penderitanya merasa bahwa dirinya terlalu gemuk dan membiarkan diri mereka kelaparan) dan dysmenorrheal (nyeri pada daerah panggul akibat menstruasi dan produksi zat prostaglandin).

Suami membawa saya ke beberapa dokter, namun tidak ada peningkatan. Akan tetapi, saya sembuh dari penyakit itu setelah tiga bulan berlatih Falun Dafa.

Saya menjadi sasaran setelah penganiayaan dimulai. Saya dipecat dari posisi di pemerintahan dan ditahan dua kali. Selama waktu itu, suami saya harus menahan tekanan dari keluarga, teman-teman dan tempat kerjanya. Menghadapi kehilangan kepentingan pribadi, ia mendukung saya ketika saya diganggu oleh polisi, malah ia memarahi mereka dan melindungi saya karena ia bersikap positif terhadap Dafa serta mendukung latihan saya.

Diberkati Dafa

Hal baik dapat terjadi pada pengikut Dafa dan orang yang percaya. Hal semacam itu terjadi pada suami saya.

Suami saya sedang tidur siang pada suatu hari sekitar dua tahun lalu. Ia mendapatkan mimpi buruk: Ia melihat sekumpulan besar nyamuk hitam di udara dan kemana pun mereka pergi binatang dan tanam-tanaman akan menghilang. Ia menyadari nyamuk itu makan semua yang ada di depannya. Ia memberitahu orang-orang untuk menutup jendela dan pintu serta segera bersembunyi supaya nyamuk itu tidak menemukan mereka. Tiba-tiba ia melihat nyamuk-nyamuk itu terbang ke arahnya dan merasa nyamuk-nyamuk itu akan memakan dagingnya. Ketika terbangun, ia tidak mengerti apa arti mimpi itu.

Saat ia mengemudi kendaraan pulang ke rumah tiga hari kemudian, ia menabrak dua pohon di samping jalan dan tergelincir dari jalan besar. Mobilnya berguling dua kali. Ia siuman ketika sekelompok orang berkumpul di sekelilingnya.

“Ini adalah kecelakaan kelima di sini,” ia mendengar seseorang berkata. “Keempat lainnya tidak seburuk ini dan mobil ini begitu hancur. Orangnya pasti sudah mati.” Suami saya kemudian mulai merangkak keluar dari jendela. Orang-orang terkejut ketika melihatnya masih hidup.

“Kelihatannya kamu baik-baik saja, kecuali benjol besar di keningmu,” kata seorang penduduk desa kepadanya. “Mobilmu hancur total tetapi kamu selamat. Kamu sangat beruntung!”

“Ia pasti diberkati dewa-dewa,” kata seorang kakek. “Jika tidak keajaiban ini tidak akan terjadi.”

Ia sungguh merasa beruntung selamat dari kecelakaan itu. Guru menyelamatkannya karena ia percaya bahwa Falun Dafa adalah baik.

Suami saya mengakui bahwa Falun Dafa baik dari lubuk hatinya. Ia melihat manfaat yang saya peroleh dari Dafa dan bagaimana praktisi tetap rasional serta damai di bawah penganiayaan yang mengerikan. Praktisi bertindak sesuai dengan sejati, baik dan sabar telah menyentuh hatinya.