Lanjutan dari Bagian 2.

(Minghui.org) Catatan Editor: Lingkungan di Tiongkok daratan penuh dengan budaya Partai Komunis. Direndam dalam lingkungan seperti itu, secara bertahap orang akan dipengaruhi oleh budaya Partai tanpa menyadarinya. Serial 8 bagian ini membahas beberapa masalah umum yang terlihat di antara praktisi yang mungkin disebabkan oleh budaya Partai. Kami berharap ini bisa berfungsi sebagai pengingat seiring kita berusaha untuk membebaskan diri dari cengkeraman partai komunis.

Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah menanamkan ideologi yang merosot kepada orang Tionghoa selama masa pemerintahannya. Salah satu doktrinnya yang paling berbahaya adalah bertengkar.

Pentingnya Kesopanan

Teori komunis berdasar pada konflik. Dimulai dari sekelompok orang bertengkar dengan kelompok lainnya hingga anggota keluarga bertengkar satu sama lain.

Hal ini bertentangan dengan budaya Tionghoa, di mana saling menghormati dan memahami selalu dihargai. Tetapi Partai Komunis telah mengubah segalanya. Ia mendorong orang untuk terus-menerus bersaing dan bertengkar satu sama lain.

Jauh di dalam pikiran, kita tahu bahwa orang harus sopan dan empati dan baik satu sama lain. Hal ini berlaku untuk hubungan antara suami dan istri, untuk mendidik anak-anak kita, dan dalam konteks sosial lainnya.

Bahaya Bertengkar

Dalam “Pengikut Dafa Harus Belajar Fa” dari Ceramah Fa di Berbagai Tempat11, Guru berkata:

“Di tengah pelurusan Fa saya melihat suatu keadaan: dalam ruang dimensi yang belum terjangkau pelurusan Fa, tatkala sebuah pemikiran pengikut Dafa agak lurus, maka ada suatu Dewa lurus atau faktor lurus yang sedang berperan, memperkuat pikiran lurusnya. Ada kalanya pengikut Dafa tidak saling bekerja sama dengan baik, sedang uring-uringan, sedang marah, maka saya melihat ada beberapa kehidupan yang bermetamorfosis, di antaranya juga ada yang sangat besar, sedang memperkuat keadaan tersebut, lagi pula pada tingkat yang berbeda, kehidupan buruk yang bertingkat-tingkat yang sesuai dengan tingkat-tingkat rendah yang berbeda juga sedang berperan, bukankah saya mengatakan manusia memiliki sisi baik dan jahat -- kedua-duanya?”

Di bawah pengaruh konsep-konsep ini, unsur jahat dapat memanfaatkan praktisi-praktisi ini dan menciptakan lebih banyak masalah yang terkait dengan temperamen buruk, mengeluh, nafsu berahi, gosip, iri hati, berbohong, dan ketakutan.

Setelah seorang praktisi ditahan dan kemudian dibebaskan, suaminya takut ia akan menghadapi penganiayaan lebih lanjut, jadi mereka menutup bisnis mereka dan pindah ke kota lain. Namun, temperamennya menjadi semakin buruk. Saya dapat melihat bahwa elemen jahat di dimensi lain memanipulasinya untuk bertengkar dengan siapa pun yang berbicara dengannya. Kemudian, saya mendengar ia kembali ditangkap. Sebenarnya, bukan hanya para pejabat melakukan hal buruk; sebagian penyebabnya adalah sifat keiblisannya.

Praktisi lainnya mulai berlatih Falun Gong pada tahun 1996. Tapi ia hampir tidak pernah membaca buku atau berlatih perangkat latihan hingga tahun 2013. Ia sering kali melewatkan memancarkan pikiran lurus dan jarang pergi keluar untuk memberi tahu orang tentang Falun Gong. Selain itu, dari waktu ke waktu, ia malas, serakah, dan menipu. Ketika orang tuanya berkata ia tidak mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar, ia berteriak dan berkata Guru akan menjaganya.

Berusaha Bertoleransi

Dalam Zhuan Falun dan ceramah lainnya, Guru telah berbicara banyak kali mengenai sabar. Kita harus mengingatnya dan mempertahankan sebuah hati yang belas kasih ketika menghadapi orang lain.

Jika kita dapat mempertimbangkan hal dari perspektif orang lain dan belajar untuk meningkatkan xinxing, kita akan berbuat dengan lebih baik.

Guru telah memberikan kita banyak kesempatan, ujian atau kesulitan apa pun adalah kesempatan bagi kita untuk meningkatkan diri.