(Minghui.org) Saya telah berlatih Falun Dafa selama 14 tahun. Saya ingin berbagi cerita saya, perjalanan yang luar biasa dari beragam penyakit dan penderitaan menjadi penuh sukacita yang tak terbayangkan.

Penyembuhan fisik - Lumbar Disc Herniation (kerusakan sendi tulang) dan Kista Hidung Lenyap

Pada usia 15 tahun, saya terpilih menjadi pe senam lompat tinggi, dan saat latihan saya menderita cedera tulang yang kemudian berkembang menjadi kerusakan sendi. Saya tidak bisa membawa benda-benda berat, juga tidak bisa berjalan lama. Saya seorang remaja pada saat itu.

Saya menderita kesakitan beberapa kali dalam setahun. Setiap kali penderitaan itu muncul, saya terbaring di tempat tidur dan butuh beberapa minggu untuk pulih. Saya sangat menderita sampai saya tidak ingin hidup.

Ayah membawa saya ke banyak dokter yang berbeda. Saya mencoba metode pengobatan Barat dan Tiongkok, yang hanya mampu mengatasi gejala permukaan saja.

Salah satu dokter khawatir ketika melihat sinar-X saya, "Jika saya hanya melihat X-ray ini, saya akan menganggap anda adalah seseorang yang berusia lebih dari 60 tahun yang telah melakukan terlalu banyak pekerjaan fisik. anda masih sangat muda. Anda mungkin tidak dapat memiliki anak."

Saya patah semangat dan menangis setelah meninggalkan rumah sakit. Saya kehilangan harapan untuk pernikahan dan keluarga.

Saya memutuskan pergi ke luar negeri untuk studi lebih lanjut. Ayah sangat keberatan karena kondisi saya, tapi saya bertekad dan berangkat untuk membuat impian ini menjadi kenyataan.

Dua minggu kemudian, saya kuliah sambil bekerja di Swiss, magang di sebuah hotel. Suatu hari, karena saya bekerja di meja depan, dua wanita Barat lanjut usia datang. Ketika mereka melihat bahwa saya orang Tionghoa, mereka kembali ke mobil dan membawakan saya beberapa materi Falun Dafa. Saya punya beberapa pertanyaan tentang Falun Dafa, tapi Bahasa Jerman saya tidak cukup baik untuk berkomunikasi dengan mereka.

Mereka kembali beberapa hari kemudian dan datang dengan seorang pemuda Tionghoa. Dia menjawab pertanyaan saya dan membantu menjernihkan salah paham saya karena propaganda rezim komunis. Saya memutuskan saat itu juga belajar Falun Dafa. Pemuda itu sekarang menjadi suami saya.

Sekitar sebulan setelah saya mulai berlatih Falun Dafa, teman sekolah meminta sayamembantu membawa koper (sekitar 30 kg) ke lantai bawah. Saya tidak ragu-ragu dan membantunya. Malam itu, saya tiba-tiba teringat masalah tulang saya. Seharusnya tidak mungkin bagi saya untuk membawa koper seberat itu! Tapi saya tidak merasa tidak nyaman sama sekali setelah melakukan itu. Saya merasa kuat. Saya menyadari bahwa Falun Dafa sungguh ajaib.

Saya hamil dan selama kehamilan, saya merasa sangat baik.

Sebelum saya berlatih Falun Dafa, saya menderita sinusitis, hidung tulang rawan mengecil, dan kista hidung. Tenggorokan sering bengkak dan saya menderita infeksi hidung dan mampet. Saya pernah menjalani operasi kista hidung di Tiongkok. Dokter mengatakan bahwa kista akan terus berkembang, sehingga operasi akan diperlukan setiap tiga tahun, jika tidak, saraf optik akan berada dalam bahaya.

Falun Dafa menyembuhkan semua penyakit saya. Bahkan dokter yang mengambil sinar-X saya mengatakan bahwa itu luar biasa.

Penyembuhan Spiritual - Hubungan dengan Ibu Berubah dari "Musuh" Menjadi "Keluarga"

Sebagian besar generasi saya tidak memiliki saudara kandung karena "kebijakan satu anak," oleh rezim tapi saya pengecualian. Saya mempunyai adik laki-laki.

Saya dibesarkan oleh kakek-nenek, penganut Katolik yang taat. Nenek mendidik saya mengikuti prinsip-prinsip Alkitab. Setiap kali saya diganggu atau dianiaya, dia mengatakan, "Jika seseorang menampar kamu di pipi kanan, serahkan pipi kiri."

Pada waktu itu, saya tidak bisa memahami maknanya, tapi saya secara bertahap menumbuhkan mentalitas yang toleran. Saya mencoba tidak menyimpan dendam terhadap orang lain, tapi saya masih bisa menangis, kemudian melupakannya setelah itu.

Namun, ibu mengkritik dan mengatakan bahwa saya bodoh. Dia memuji adik dan mengatakan bahwa dia pintar. Setelah saya kembali dengan orang tua di usia 12 tahun, hidup saya penuh dengan penderitaan. Ibu saya memperlakukan gadis di bawah anak laki-laki. Dia sering mencaci dan memukuli saya. Saya menangis sendiri setiap malam.

Saya berpikir untuk bunuh diri, tapi di lubuk hati, saya punya perasaan bahwa dewa mengawasi saya dan saya akan memikul misi penting di masa depan.

Pada usia 14 tahun, saya melarikan diri. Ayah menemukan saya dan membawa saya kembali. Penyiksaan terus terjadi dan kebencian antara ibu dan saya tumbuh.

Ketika saya membaca Zhuan Falun untuk pertama kalinya, semua keluhan tersebut tampaknya telah diselesaikan sekaligus. Guru berkata,

"Aliran Fa kita ini adalah langsung ditujukan pada hati manusia, di dalam kepentingan pribadi dan di dalam konflik antarmanusia, terhadap masalah ini dapatkah anda bersikap hambar dan memandang ringan, ini merupakan kunci persoalan." (Zhuan Falun)

Saya kemudian memahami mengapa ibu begitu dingin pada saya. Itu karena saya berutang padanya dari kehidupan di masa lalu. Semuanya memiliki sebab dan akibat. Jika saya tidak bisa melepaskan rasa bangga dan kebencian, saya tidak akan bisa kultivasi.

Setelah menyadari ini, saya menelepon ke rumah. Saya masih ingat. Ibu saya menjawab telepon dan ketika ia mendengar suara saya, dia menyerahkan telepon kepada ayah dan berkata dengan marah, "Ini putri kamu!"

Setelah saya mengobrol dengan ayah beberapa saat, saya mengatakan ingin berbicara dengan ibu. Dia tercengang, jadi saya harus mengulangi permintaan saya. Saya bisa mendengar kebahagiaan saat ia meminta ibu mengambil telepon.

Itu aneh pada awalnya, dan saya tidak tahu harus berkata apa. Dia enggan berbicara dengan saya, tapi saya mencoba untuk memecahkan kebekuan. Dia tiba-tiba jengkel dengan saya saat kami berbicara, tapi saya tidak tergerak. Sebaliknya, saya pikir ibu lucu. Saya tidak bisa menahan tawa. Setelah itu, ia tidak lagi memarahi saya ketika saya menelepon.

Sehari setelah anak saya lahir, saya menelepon ibu dan berkata, "Bu, saya sekarang seorang ibu. Saya sangat menghargai pengorbanan ibu saat membesarkan saya. Saya dengan tulus meminta maaf terhadap apa yang telah saya perbuat."

Saya mendengar ibu dengan suara tersendat di ujung telepon.

Ibu dan saya menjadi semakin dekat. Dia bahkan berbagi pikiran dengan saya namun tidak disampaikan kepada ayah.

Dia mulai peduli dengan saya dan kehidupan saya. Dia tidak pernah membeli pakaian untuk saya di masa kecil. Tapi sekarang, dia mulai peduli terhadap saya dengan mengirimi paket pakaian, perhiasan, dan makanan ringan.

Menjadi Istri yang Perhatian dan Ibu yang Mencintai

Saya tinggal dengan kakek-nenek di masa kecil. Nenek tidak pernah meminta melakukan pekerjaan rumah tangga. Ketika saya tinggal dengan orang tua, saya tidak pernah melakukan pekerjaan rumah tangga yang menyebabkan sering terjadi konflik dengan ibu. Sifat pemarah menjadi sangat buruk.

Sebelum menikah, ibu memperingatkan suami saya, "Putri saya memiliki temperamen buruk dan tidak pernah melakukan pekerjaan rumah tangga. Sebaiknya berpikir dua kali jika menikahinya."

Suami saya, berusia 20-an pada saat itu, menjawab tanpa ragu-ragu, "Itu tidak masalah. Saya akan melakukan segalanya! Selain itu, sifat pemarahnya telah berkurang."

Setelah saya mulai berlatih kultivasi Falun Dafa, saya menyadari bahwa kehilangan kendali adalah sifat jahat dan akan membuat saya kehilangan De (kebajikan). Guru berkata,

"Di dalam proses transformasi karma, agar dapat menguasai diri, supaya urusan jangan sampai menjadi tidak keruan seperti yang terjadi pada manusia biasa, maka kita sehari-hari harus mempertahankan sebuah hati yang penuh belas kasih, kondisi mental yang tenang dan damai. Sehingga ketika tiba-tiba menghadapi suatu persoalan, anda akan dapat mengatasinya dengan baik. Acap kali jika hati anda selalu begitu damai dan belas kasih, ketika tiba-tiba terjadi suatu persoalan, anda punya kesempatan meredam dan membuat pertimbangan. Jika di dalam hati selalu ingin bertengkar dengan orang lain, saling ingin bertengkar, menurut saya, begitu menghadapi masalah anda pasti berkelahi dengan orang lain, pasti demikian. Oleh karena itu ketika anda menghadapi suatu konflik, menurut saya justru adalah agar substansi hitam tubuh anda ditransformasikan menjadi substansi putih, ditransformasi menjadi De." (Zhuan Falun)

Saya lebih memperhatikan sifat pemarah setelah memahami Fa ini. Saya belajar untuk mempertimbangkan perasaan orang lain, entah di tempat kerja atau di rumah, dalam kata-kata dan tindakan. Secara bertahap semakin banyak orang berteman dengan saya. Mereka semua mengatakan bahwa saya seorang yang baik dan lembut.

Suami saya benar-benar seperti yang dijanjikan setelah kami menikah. Dia melakukan semua pekerjaan rumah tangga, berbelanja, dan memasak. Suami saya adalah anak bungsu dari enam bersaudara, tapi Falun Dafa menjadikan dia orang yang rajin yang tidak pernah mengeluh. Saya terinspirasi olehnya.

Saya kecanduan tidur selama kehamilan. Suatu kali, saya masih tidur ketika suami saya pulang kerja. Saya telah menyisakan piring kotor sisa makan siang. Saya setengah membuka mata untuk melihat bagaimana dia merespons. Yang mengejutkan saya, dia tidak mengeluh sama sekali, bahkan ia juga tidak cemberut. Dia meletakkan tasnya, mulai mencuci piring dan memasak. Saya sangat tersentuh. Saya kagum pada Dafa, yang bisa membuat orang jadi sangat toleran.

Pada hari berikutnya, saya membaca sebuah artikel di situs Minghui yang sangat mengilhami saya. Saya menegaskan dalam pikiran untuk mengikuti prinsip-prinsip Dafa dan menjadi istri yang penuh perhatian dan ibu belas kasih. Sejak saat itu, saya mulai melakukan pekerjaan rumah tangga dan belajar memasak.

Beberapa tahun kemudian, orang tua saya datang mengunjungi kami. Mereka sangat terkejut melihat saya telah berubah.

Orang tua saya tidak mengetahui fakta tentang Falun Dafa sebelum itu. Selain itu, suami saya tidak bisa mendapatkan visa untuk pergi ke Tiongkok karena keyakinannya pada Falun Dafa. Ini adalah alasan utama mereka yang awalnya keberatan dengan pernikahan dan latihan saya.

Melihat perubahan positif dan betapa baiknya suami saya, orang tua saya tidak lagi keberatan dengan latihan kultivasi kami. Mereka bahkan mengatakan kepada saudara-saudara kami fakta-fakta tentang Falun Dafa.

Orang tua saya sering memuji suami. Mereka sangat senang.

Kami telah membimbing anak kami mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar. Guru sekolahnyasangat memuji perilakunya.

Tidak ada kata-kata yang bisa mengungkapkan rasa terima kasih saya kepada Guru Li Hongzhi yang telah mengubah hidup saya dan memberi saya kesempatan berharga untuk berkultivasi.