Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Jerman: Pejabat Terpilih Menyerukan Hentikan Pengambilan Organ Secara Hidup-Hidup yang Direstui Negara di Tiongkok

15 Nov. 2016 |   Oleh koresponden Minghui Wu Sijing

(Minghui.org) Forum Internasional Mengenai Pengambilan Organ Secara Paksa di Tiongkok diadakan di Berlin, Jerman pada tanggal 28 Oktober 2016, beberapa hari sebelum dialog HAM resmi antara Tiongkok dan Jerman, dan juga antara Tiongkok dan Uni Eropa. Para pejabat terpilih, termasuk seorang Anggota Parlemen Jerman (MP) dan Anggota Parlemen Eropa (MEP), menghadiri forum dan memberikan pidato.

MP Martin Patzelt memberikan pidato pembuka di forum dengan menyerukan kepada semua kalangan untuk bekerja sama dalam menghentikan pengambilan organ yang direstui negara oleh Partai Komunis Tiongkok terhadap praktisi Falun Gong yang masih hidup.

MP Martin Patzelt

Martin Patzelt berasal dari bekas negara Jerman Timur. Ketika masa muda, dia percaya bahwa Partai Komunis akan runtuh. Dia berkata pada pembukaan forum tersebut, “Pengambilan organ secara hidup-hidup sudah terjadi selama 10 tahun. Ini bukan berkurang malahan meningkat. Dengan berbagai cara berita ini telah disebarluaskan ke seluruh dunia tetapi masih belum cukup juga. Bagaimana kita bisa mentoleransi kejahatan ini dan terus berdiam diri?”

Dia melanjutan, “Ini belum pernah terjadi dimana sebuah negara terlibat di dalam pengambilan organ secara hidup-hidup demi keuntungan. Jika kita tidak berupaya atas HAM dalam masalah ini, kita harus menanyakan diri kita sendiri apakah kita ini manusia.”

Dia menyatakan bahwa forum ini harus diadakan di seluruh dunia untuk memberitahu semua orang mengenai kejahatan ini, dan Jerman memerlukan perundang-undangan untuk menghentikan perdagangan organ.

MEP: Para Pelaku Kejahatan Harus Diadili

MEP Arne Gericke

MEP Gericke berbicara di forum dan mengecam kejahatan ini. Dia berkata, “Ini sungguh mengkhawatirkan melihat kekerasan apa yang dilakukan oleh Tiongkok dalam menindas gerakan Falun Gong selama lebih 17 tahun, dan bagaimana ia mengesampingkan semua peraturan yang berlaku dan HAM, khususnya di bidang pengambilan organ.

“Sebagai seorang Anggota Parlemen Eropa bagi Partai Keluarga, dan seorang pakar HAM untuk partai koalisi EKR, saya berkata secara terbuka: Eropa tidak mungkin mengabaikan perbuatan kejahatan ini. Kita harus melakukan sesuatu terhadapnya, dengan kebulatan tekad.”

“Maka dari itu pada awal tahun ini saya bersama dengan kolega saya dari partai koalisi lain telah menghasilkan Deklarasi Tertulis (2016/WD48) yang meminta tindakan untuk menghentikan pengambilan organ dari para praktisi Falun Gong dan tahanan tidak bersalah lainnya. Sebanyak 414 kolega dari semua faksi di Parlemen Eropa berasal dari 28 negara Eropa telah dimintai dukungan untuk memberikan tanda tangan. Bagi saya Deklarasi Tertulis ini adalah sebuah langkah penting, sebuah batu loncatan, dalam melawan kejahatan pengambilan organ yang didukung negara di Tiongkok.”

Dia melanjutkan, “Sejak awal di Parlemen Eropa, saya sendiri merasa cemas dengan laporan dan pendapat para ahli yang tanpa ragu-ragu memberikan bukti bahwa di Tiongkok yang disebut tahanan tidak bersalah — kebanyakan dari mereka adalah praktisi Falun Gong – dibunuh “atas permintaan” organ mereka untuk menyuplai pasar transplantasi di Tiongkok, Asia, Amerika, dan Eropa dalam waktu singkat jika organ itu dibutuhkan.”

“Kita bicarakan mengenai bisnis miliaran dan struktur mafia dengan tujuan menghasilkan keuntungan dengan memenuhi permintaan tinggi atas organ segar yang masih hidup –berapapun biayanya. Meksi itu adalah nyawa dari orang-orang tidak bersalah. “

“Kita harus mengasumsikan bahwa pengambilan organ ini didukung secara sengaja dan ditutupi oleh Partai Komunis Tiongkok. Kita harus mengasumsikan dan menyebutnya bahwa jutaan praktisi Falun Gong dijadikan tawanan tanpa ada dasar hukum dan institusi-institusi di daerah transplantasi tersedia “stok organ hidup yang menguntungkan”- sama buruk seperti namanya.

“Ada sejumlah laporan saksi mata terhadap penyiksaan dan keaiban dimana praktisi menjadi sasaran di balik pintu fasilitas penahanan, sel penahanan, dan fasilitas pendidikan hukum, pusat rehabilitasi kecanduan obat, pusat pencucian otak, dan penjara-penjara hitam.”

“Menurut Laporan Amnesti Internasional Tahun 2012, praktisi Falun Gong yang damai ditindas secara sistematis melalui penyiksaan mental dan fisik di seluruh negeri, dan sering disiksa. Freedom House pada tahun 2015 menginformasikan bahwa praktisi Falun Gong merupakan bagian terbesar dari tahanan tidak bersalah, dan beresiko lebih tinggi dibunuh atau mati di dalam tahanan. Dan Laporan Khusus PBB Mengenai Penyiksaan Tahun 2006 menunjukkan bahwa 66% kasus dugaan penyiksaan dan penganiayaan adalah praktisi Falun Gong.”

“Komisi Kebebasan Berkeyakinan Internasional Amerika Serikat pada laporannya tahun 2016 memastikan bahwa pada tahun 2015, ribuan praktisi Falun Gong ditangkap dan dideportasi ke pusat pencucian otak, kamp kera paksa, pusat penahanan, penjara, dan fasilitas serupa, kebalikan dari mayoritas tahanan lain yang mendapatkan hukuman lebih lama dan perlakuan yang lebih buruk. Lebih jauh laporan 2016 itu menyatakan bahwa PKT lebih suka menahan praktisi Falun Gong untuk diambil organnya.”

Dia berbicara mengenai alasan mantan kepala PKT yang memulai penganiayaan, “Dan kenapa? Kita hanya bisa menebak. Tentu saja, karena pertumbuhan pesat dari Falun Gong, yang tercium sebagai ancaman bagi mantan Sekretaris Jenderal Komite Pusat Partai Komunis, Jiang Zemin. Diperkirakan 100 juta praktisi Falun Gong menghadapi sekitar 60 juta anggota Partai Komunis tidak lama sebelum dimulainya penganiayaan terhadap Falun Gong pada Juli 1999.”

Dia juga berbicara mengenai deklarasi tertulis Parlemen Eropa terhadap pengambilan organ secara hidup-hidup, “Dimana Parlemen Eropa, kami sedang mengatakan dalam pernyataan tertulis, untuk pertama kalinya, bahwa di negara Republik Rakyak Tiongkok, lebih dari 10.000 transplantasi organ dilakukan setiap tahun.”

“Kami mengacu pada fakta dimana sekitar 165 pusat transplantasi organ Tiongkok telah memasang iklan bahwa mereka bisa menemukan dan menyediakan organ yang tepat serta cocok dalam waktu dua hingga empat minggu, meski tidak ada sistem publik yang terorganisir untuk donasi atau distribusi organ di Tiongkok!”

“Kami juga mengatakan bahwa sistem transplantasi organ di Tiongkok tidak sesuai dengan permintaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dimana harus memperhatikan transparansi dan bisa dilacak sumber organ, juga pemerintah Tiongkok hingga hari ini terus menerus menentang kontrol sistem ini secara independen.”

“Jadi apa yang kami inginkan dalam resolusi ini? Kami menekankan fakta bahwa ini tidak bisa diterima dimana penghentian secara bertahap pengambilan organ dari para tahanan yang dieksekusi belum juga dijalankan hingga hari ini. Kami dengan tegas mendesak Tiongkok segera menghentikan pengambilan organ dari para tahanan politik yang tidak bersalah dan para anggota religius serta suku minoritas.”

“Kami meminta Uni Eropa dan Anggota-anggotanya (negara) agar lebih perhatian terhadap isu pengambilan organ di Tiongkok dari sebelumnya dan menjadikannya sebagai topik pembahasan politik. Kami ingin semua Anggota Negara Uni Eropa mengutuk keras pengambilan organ ini dan mengecam Tiongkok dengan serius, bahkan dengan sanksi ekonomi.

“Kami meminta Tiongkok agar menjawab dengan lengkap permintaan-permintaan dari Laporan Khusus PBB mengenai penyiksaan dan kekerasan lainnya, kekejaman, atau, merendahkan martabat atau hukuman. Dan Laporan Khusus PBB mengenai kebebasan berkeyakinan, dan kebebasan beragama, serta kebebasan berpendapat juga menginginkan jawaban yang lengkap terhadap sumber dari organ tambahan dalam hubungannya dengan peningkatan transplantasi organ, dan terakhir meminta Tiongkok melakukan investigasi menyeluruh terhadap praktik transplantasi organ di Tiongkok.”

“Kami menyerukan pembebasan segera para tahanan politis yang damai di Tiongkok, termasuk para pengikut gerakan Falun Gong dan umat Kristiani.”

Dia memuji praktisi Falun Gong yang mengajukan tuntutan hukum terhadap Jiang Zemin, “Kami terkesan dengan keberanian dari 200.000 praktisi Falun Gong yang telah melayangkan tuntutan terhadap Jiang Zemin, dan yang menggunakan nama asli mereka serta informasi kontak kepada kantor Kejaksaan Agung dan Mahkamah Agung di Beijing. Ini juga memberi kekuatan kepada kita dan harapan untuk mengakhiri kejahatan terhadap kemanusiaan yang masih berlangsung yang dialami oleh praktisi Falun Gong di Tiongkok. Maka dari itu, kami memberikan penghormatan kepada para praktisi Falun Gong atas komitmen damai dan keberanian yang tiada bandingannya.”

Artikel terkait dalam bahasa Mandarin:

http://www.minghui.org/mh/articles/2016/10/30/ 德国 议员 -“ 们能容忍这个罪行吗 -” 图) -337008.htm