(Minghui.org) Praktisi dari seluruh Eropa berkumpul di Munich pada 04-07 November 2016 pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa Eropa dan mengadakan acara di kota untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penganiayaan di Tiongkok.

Dua kali nyala lilin dilakukan malam hari pada 4 dan 5, untuk mengenang praktisi Falun Dafa yang telah kehilangan nyawa selama 17 tahun penindasan brutal terhadap ajaran spiritual tradisional di Tiongkok. Menurut informasi yang diterima oleh situs Minghui, lebih dari 4.000 praktisi dipastikan telah meninggal sebagai akibat dari penganiayaan, termasuk penyiksaan dan pelecehan di tahanan. Jumlah sebenarnya diyakini jauh lebih banyak.

Nyala Lilin di Marienplatz

Pada 4 November, praktisi mengadakan nyala lilin di Marienplatz, historic central square Munich. Mereka juga mengadakan latihan Falun Gong dan memberikan informasi tentang penganiayaan di Tiongkok.

Elena dan suaminya dari Perancis, di Munich untuk mengunjungi putri mereka yang belajar di sana, dan melihat kegiatan di Marienplatz. Terkejut dengan kebrutalan yang terjadi di Tiongkok, pasangan itu mengatakan bahwa mereka akan membaca tentang situasi lebih lanjut. Mereka juga berharap semoga penindasan akan segera berakhir.

Nyala lilin di Munich, Jerman, pada 4 November untuk mengenang praktisi yang telah kehilangan nyawa dalam penindasan brutal di Tiongkok.

Elena (tengah) dan suaminya (kanan) terkejut mengetahui 17-tahun penganiayaan panjang di Tiongkok.

Laila, Ander dan Carlo, dari Spanyol dan bekerja di Munich, tertarik dengan kelompok latihan di Marienplatz. Setelah berbicara dengan praktisi, mereka juga mempelajari tentang penindasan di Tiongkok. Laila mengatakan penganiayaan ini salah karena setiap orang harus memiliki kebebasan untuk melatih keyakinannya. Ander dan Carlo setuju serta berharap praktisi baik-baik saja.

Laila (nomor dua dari kiri), Ander (nomor dua dari kanan) dan Carlo (nomor satu dari kanan) berharap agar penganiayaan Falun Gong segera berakhir.

Nyala Lilin di Max-Joseph-Platz

Nyala lilin kedua diadakan di Max-Joseph-Platz, square besar lain di Munich, pada 5 November.

Anna, penerbit dan penduduk asli Munich, mampir untuk mengetahui lebih lanjut tentang penganiayaan di Tiongkok. Dia menandatangani petisi yang mendesak pemerintah Jerman dan masyarakat internasional agar mengambil tindakan lebih lanjut untuk mengakhiri kebrutalan.

Nyala lilin di Max-Joseph-Platz tanggal 5 November 2016.

Anna, penerbit di Munich, mengatakan bahwa kebrutalan terhadap praktisi Falun Dafa di Tiongkok adalah "memalukan."

Anna, sebelumnya telah berlatih qigong lain, berkata dia benar-benar menghargai prinsip-prinsip Falun Gong 'Sejati-Baik-Sabar. Dia menambahkan, "[Mendengar tentang] kebrutalan di Tiongkok membuat saya sangat marah dan ingin menangis." Dia mengatakan dia berharap hal itu segera berakhir.

"Saya Berharap Anda di Sini Setiap Hari"

Christine, seorang guru di Jerman yang tinggal di pinggiran kota Munich, juga menandatangani petisi. Dia berkata, "Saya berharap lebih banyak orang mengetahui hal ini dan memperhatikannya, sehingga penindasan berakhir."

Christine berharap agar lebih banyak orang sadar akan pelanggaran hak asasi manusia terbesar di Tiongkok.

Terkesan dengan latihan Falun Gong yang damai, Christine mengatakan dia bisa merasakan kedamaian batin dari ajaran spiritual tradisional Tiongkok ini. Dia berkata, "Ternyata, meditasi seperti ini tidak hanya baik untuk praktisi, tetapi juga menguntungkan dunia. Saya sangat menyukainya dan berharap Anda bisa berada di sini setiap hari."

Kekuatan Sejati-Baik-Sabar

Marina, seorang manajer pemasaran dari Rusia, mengatakan bahwa praktisi harus memiliki kebebasan untuk melatih keyakinannya di setiap tempat di dunia karena bermanfaat untuk semua orang. Dia menandatangani petisi untuk mendukung praktisi dan berharap agar rezim Tiongkok berhenti mengambil organ paksa praktisi Falun Dafa yang masih hidup.

David, seorang insinyur perangkat lunak dari Inggris, membaca informasi tentang pengambilan organ paksa di Tiongkok dan berkata, "Saya tidak mengerti mengapa pemerintah Tiongkok menargetkan sekelompok praktisi yang damai." Dia mengatakan akan menulis untuk anggota parlemen dan menambahkan bahwa ia "mungkin akan pergi ke Konsulat Tiongkok untuk memprotes."

Antonella, yang tinggal di Jerman, telah mendengar tentang penindasan Falun Gong di Tiongkok dari media sosial. Dia mengagumi semangat dan tekad praktisi untuk membela keyakinannya di tengah penganiayaan.

Antonella mengatakan bahwa dia mengagumi ketekunan praktisi meskipun kekejaman terjadi di Tiongkok.

Setelah menandatangani petisi yang menyerukan untuk mengakhiri pengambilan organ paksa di Tiongkok, Antonella mengatakan bahwa ia berharap akan berusaha membantu. Dia berkata, "Orang-orang harus bekerja sama dan sungguh-sungguh memecahkan masalah ini, karena hal itu berkaitan dengan masa depan kita."