(Minghui.org) Menurut informasi yang di himpun oleh Minghui.org, pada September dan Oktober 2016 tercatat 258 kasus baru praktisi Falun Gong yang dijatuhi hukuman penjara oleh sistem pengadilan Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Sebagian besar praktisi dijatuhi hukuman karena membuat dan mendistribusikan materi klarifikasi fakta, atau berbicara dengan orang-orang tentang penganiayaan rezim komunis terhadap Falun Gong. Sisanya, 35 kasus, dijatuhi hukuman karena mengajukan tuntutan hukum terhadap mantan pemimpin Tiongkok Jiang Zemin, yang memerintahkan penganiayaan brutal terhadap Falun Gong pada tahun 1999.

Pan Shuicai dari Kota Huangxi, Provinsi Jiangxi baru-baru ini dijatuhi hukuman tiga tahun penjara karena menuntut Jiang Zemin. Polisi menolak untuk memberinya pembebasan sementara untuk mengunjungi ayahnya yang sekarat. Petugas Zeng mengatakan, "Kami mengizinkan pembunuh dan pembakar melihat keluarga mereka, tetapi tidak bagi praktisi Falun Gong!" Ayah Pan meninggal dunia tanpa dapat dijenguk.

Selain menghukum para praktisi ke penjara, pengadilan juga mendenda 43 praktisi dengan total 501.400 yuan. Denda berkisar antara 2.000 sampai 30.000 yuan, dengan jumlah rata-rata 11.660 yuan dan nilai rata-rata 10.000 yuan.

Karena tidak ada hukum di Tiongkok yang mengkriminalisasi Falun Gong, vonis bersalah terhadap praktisi Falun Gong sering didahului oleh pelanggaran prosedur hukum secara terang-terangan oleh pengadilan. Enam puluh empat praktisi mengajukan banding yang meminta agar hukuman penjara mereka dibatalkan. Pengadilan yang lebih tinggi menerima permohonan satu praktisi dan mengabaikan putusan asli serta meminta sidang baru, sembilan praktisi lainnya banding mereka ditolak.

Menunda Pelaporan Hukuman Praktisi

Karena PKT memblokade informasi, penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong tidak selalu dapat dilaporkan secara tepat waktu, juga tidak semua informasi tersedia.

Tidak ada informasi tentang kapan vonis bersalah yang dikeluarkan terhadap 97 praktisi. Sisanya 161 praktisi dijatuhi hukuman pada tahun 2016, dengan penghitungan bulanan: Januari (2), Februari (0), Maret (1), April (2), Mei (4), Juni (13), Juli (20), Agustus (35), September (55), dan Oktober (29).

Semua Praktisi di Tiongkok Menjadi Target

Laporan kasus baru-baru ini tentang para praktisi berasal dari 27 provinsi dan kota yang dikontrol pusat. Provinsi Shandong terdaftar laporan kasus hukuman yang paling baru (44), diikuti oleh Liaoning (36), dan Heilongjiang (20).


Pelanggaran Prosedur Pengadilan

Dalam banyak kasus, pengadilan melanggar prosedur hukum dan secara ilegal menghukum praktisi, mengirim praktisi ke penjara tanpa persidangan hingga tidak memberitahu keluarga dan / atau pengacara tentang persidangan yang akan datang. Ketika pengacara diizinkan untuk mewakili praktisi, mereka sering menghadapi kendala ketika mencoba untuk bertemu dengan klien dan membuat persiapan untuk pembelaan.

Wanita Dihukum Penjara Tanpa Persidangan

Hu Gaohua ditangkap pada 14 April 2016, dan dijatuhi hukuman tiga tahun tanpa persidangan formal. Warga Kota Xiangyang, Provinsi Hubei ini telah dipindahkan ke Penjara Wanita Wuhan untuk menjalani hukuman.

Alasan pengadilan untuk Persidangan Rahasia

Empat praktisi Falun Gong di Kota Gaomi, Provinsi Shandong disidangkan tanpa sepengetahuan keluarga mereka. Shan Jihua dan keluarga Zhang Xiuhua menyewa pengacara segera setelah mereka tahu tentang persidangan rahasia. Pengadilan, menolak untuk mengizinkan pengacara mewakili praktisi, dengan alasan adalah bahwa sidang sudah menyimpulkan.

Ketika keluarga mempertanyakan mengapa pengadilan tidak memberikan pemberitahuan terlebih dahulu, presiden pengadilan bernama Zong Minghai mengatakan, "Kami tidak ingin anda tahu tentang sidang!"

Shan kemudian dihukum 3 tahun, Zhang dan Xu Xiaolan masing-masing dijatuhi hukuman 1,5 tahun, dan Li Shumei 2 tahun.

Yu Wuping dari Kota Yichun, Provinsi Jiangxi dijatuhi hukuman 3 tahun pada 10 Agustus 2016 tanpa sepengetahuan keluarganya. Pengadilan menyatakan bahwa ia adalah orang dewasa dan dengan demikian tidak perlu memberitahu keluarganya.

Pengadilan Lebih Tinggi Memerintahkan Menyidangkan Ulang Praktisi Falun Gong yang Telah Dihukum Tanpa Pengacara

Pengadilan menengah di Kabupaten Guan baru-baru membatalkan putusan bersalah terhadap seorang warga setempat yang telah dijatuhi hukuman karena keyakinannya, dengan alasan bahwa pengadilan gagal menginformasikan kepada pengacara acara sidang seperti yang disyaratkan oleh hukum.

Ni Ruju ditangkap pada 28 Oktober 2015 karena mengirimkan informasi yang berhubungan dengan Falun Gong pada ponsel. Kejaksaan mengembalikan kasus ke departemen kepolisian pada bulan Mei 2016, mengutip tidak cukup bukti.

Polisi segera mengumpulkan lebih banyak "bukti" dan menyerahkan kasus ke kejaksaan.

Keluarga Ni menyewa seorang pengacara Hak Asasi Manusia terkenal, Zhang Zanning, untuk membela hak konstitusional kebebasan berkeyakinan, karena tidak ada hukum di Tiongkok yang mengkriminalisasi Falun Gong.

Chen Yanmin, jaksa penuntut umum yang menangani kasus ini, secara pribadi menerima surat kuasa pengacara Ni ketika Zhang mengunjungi Kejaksaan untuk meninjau berkas kasus.

Polisi muncul di rumah Ni tiga kali, dan mencoba tanpa hasil untuk menekan keluarganya memecat pengacara.

Pengadilan Kabupaten Guan menyidangkan Ni pada 15 Juni 2016 tanpa memberitahu pengacaranya. Ni sendiri tidak menyadari bahwa dia hendak disidangkan.

Ketika dia mempertanyakan mengapa pengacaranya tidak hadir, jaksa Chen mengklaim bahwa Zhang tidak menyediakan pembelaan yang diperlukan.

Pengacara bertanya tentang kasus lima hari setelah sidang dan diberitahu bahwa pengadilan tidak menerima surat kuasa dari pengacara, dan dengan demikian diasumsikan bahwa dia tidak punya pengacara.

Ni dijatuhi hukuman dua tahun penjara pada 20 Juli 2016.

Dia mengajukan banding ke Pengadilan Menengah Kota Liaocheng. Zhang bertemu dengan hakim Wang Yali dari pengadilan yang lebih tinggi, yang setuju bahwa pengadilan memang melanggar prosedur hukum.

Pengadilan Menengah mengeluarkan keputusan pada 22 September 2016 yang membatalkan putusan pengadilan yang lebih rendah terhadap Ni dan meminta persidangan ulang, yang memungkinkan Zhang untuk mewakilinya di pengadilan.

Pasuri Asal Tianjin Dihukum Penjara Karena Keyakinan Mereka, Mengajukan Banding Atas Hukuman yang Tidak Adil

Zhou Xiangyang dan istrinya, Li Shanshan, ditangkap pada tanggal, 2 Maret 2015 dan pertama kali muncul di pengadilan pada 30 November 2015. Pengacara Li tidak bisa hadir hari itu, dan pengacara Zhou berulang kali diganggu oleh hakim Zhang Yaling ketika mencoba untuk menyajikan argumen pembelaannya.

Zhou meminta perwakilan hukum yang pantas bagi dirinya dan istrinya, sehingga ia memutuskan untuk mengganti pengacara di tengah pemeriksaan. Oleh hukum, hakim ketua seharusnya menghentikan pemeriksaan dan memperkenankan tertuduh untuk menyewa pengacara baru dan sidang baru pada tanggal lain.

Namun demikian, hakim Zhang tetap melanjutkan persidangan.

Pasangan itu mengajukan keluhan terhadap hakim Zhang sebulan kemudian dan Pengadilan Dongli setuju memberikan mereka untuk persidangan kedua. Akan tetapi, hakim Zhang terus menunda tanggal sidang baru, baru-baru ini satu setengah bulan akhirnya sidang dilaksanakan.

Zhang Zanning, salah satu pengacara baru untuk pasangan itu, telah tiba di Tianjin pada 31 Juli tahun ini ketika menerima telepon dari hakim Zhang. Ia diberitahu oleh hakim atas pembatalan sidang yang tiba-tiba di mana ditetapkan pada 2 Agustus.

Zhang memprotes penundaan berulang-ulang dan berargumentasi bahwa menurut hukum, kliennya harus dibebaskan dengan jaminan. Permintaannya ditolak.

Sidang baru tidak terjadi sampai 13 September 2016, dengan hakim yang sama. Satu bulan kemudian, hakim mengumumkan vonis bersalah, Zhou dijatuhi hukuman 7 tahun dan Li 6 tahun. Pasangan ini menjalani hukuman mereka.

Pengacara dan Tergugat Tertipu

Gao Zhiyong, penduduk Tianjin, ditangkap pada 5 November 2015. Pengacaranya diberitahu oleh Pusat Penahanan dan Kejaksaan Distrik Wuqing bahwa kliennya tidak tertarik bertemu dengan dia sebelum sidang.

Ketika Gao muncul di pengadilan pada 20 Mei 2016, pengacaranya bertanya, "Saya pergi ke pusat penahanan dua kali, tapi diberitahu bahwa anda tidak ingin bertemu saya. Keluarga anda sangat khawatir tentang anda. Mengapa anda menolak pertemuan dengan pengacara anda?"

Gao menjawab, "Saya tidak tahu anda datang untuk mengunjungi saya! Tidak ada yang pernah mengatakan kepada saya tentang hal itu." Dia juga menyatakan bahwa dia tidak tahu bahwa dia akan disidangkan sampai dia dibawa ke ruang sidang.

Gao dijatuhi hukuman 4,5 tahun pada 29 September.

Pengacara Tidak Diberitahu Sidang

Pengadilan Distrik Weicheng di Kota Weifang, Provinsi Shandong mengadakan sidang pada 6 September tanpa memberitahu pengacara. Sun Jianchun dan Xian Chunwei masing-masing dijatuhi hukuman 4 tahun dan Li Zuping 3,5 tahun. Mereka telah mengajukan banding.

Hakim Menjadi Boneka dari Komite Urusan Politik dan Hukum

Zhao Liya dari Kabupaten Ye, Provinsi Henan dijatuhi hukuman 4 tahun penjara pada 7 September 2016. Ketika pengacaranya mempertanyakan dasar hukum suatu hukuman yang berat, hakim menjawab, "Saya tidak punya pilihan. Komite Urusan Politik dan Hukum membuat keputusan, dan saya harus mengikutinya."

Denda Berat

Empat praktisi di Kota Nanjing, Provinsi Jiangsu ditangkap pada 23 Maret 2015, dan disidangkan pada 17 September 2015, setelah kasus mereka terbengkalai.

Pejabat Pengadilan Distrik Qinhuai memanggil keluarga praktisi untuk berbicara pada 12 Oktober 2016, namun tidak mengatakan apa-apa tentang sidang yang akan dilaksanakan.

Keluarga terkejut ketika mereka menemukan bahwa orang yang mereka cintai telah dijatuhi hukuman penjara pada 14 Oktober. Xie Lihua dijatuhi hukuman 3 tahun dan didenda 30.000 yuan, Tang Jingmei dan Pan Xiaoqin masing-masing dijatuhi hukuman 2 tahun dan didenda 20.000 yuan, dan Pan Qingning dijatuhi hukuman 1 tahun dan didenda 10.000 yuan.

Selain empat praktisi, 39 praktisi lainnya yang dihukum dari berbagai daerah juga diperintahkan untuk membayar denda.

Sementara pengadilan menjatuhkan denda berat terhadap praktisi yang dihukum, juga telah melaporkan bahwa polisi telah menyita uang tunai dengan total 348.000 yuan dari lima praktisi.

Xu Ruiping dari Jiedong, Provinsi Guangdong ditangkap pada 25 Februari 2016. Polisi menyita lebih dari 300.000 yuan tunai dan barang berharga lainnya dari rumahnya. Pengacara memberitahu keluarganya pada 21 September bahwa ia telah dihukum 10 tahun, jangka terpanjang di antara 258 praktisi yang dihukum.

Laporan Terkait :

Laporan Minghui: 230 Praktisi Falun Gong Dihukum Secara Ilegal antara Juli dan Agustus 2016

Laporan Minghui : Ringkasan Penganiayaan Falun Gong di Semester Pertama 2016 (Bagian 2 dari 2) - 510 Dihukum, 801 Menghadapi Hukuman karena Keyakinan Mereka