(Minghui.org) Festival Fun Guandu, salah satu acara terbesar di Taipei, Taiwan, berlangsung di Taman Alam Guandu pada 29 Oktober 2016. Praktisi Falun Dafa berpartisipasi dengan tim genderang pinggang, gadis surgawi, dan pertunjukan lainnya yang disambut tepuk tangan meriah dari penonton.

Tapi di seberang Selat Taiwan, praktisi di Provinsi Fujian dan daerah lain Tiongkok telah menghadapi penindasan berat karena berlatih meditasi yang sama.

Pejabat Lokal di Taiwan: Falun Dafa Paling Menarik dari Parade

Lebih dari 3.000 orang berpartisipasi dalam parade. Di antara mereka, praktisi Falun Dafa mendapat banyak tepuk tangan dari penonton. Salah satu dari mereka berkata, "Ini hebat!" Yang lainnya berkomentar, "Falun Dafa baik!"

Praktisi Falun Dafa berpartisipasi dalam Festival Fun Guandu di Taipei pada 29 Oktober 2016.

Kelompok gadis surgawi dan tim genderang pinggang.

Kuo Cingtran, kepala Desa Fudeli Guandu, sangat bersemangat melihat praktisi Falun Dafa, "Mereka [para praktisi] selalu membantu membawakan kesehatan dan kebahagiaan. Pertunjukan mereka sangat indah." Dia mengatakan bahwa Falun Dafa adalah puncak acara.

Pejabat Fujian: Para Praktisi Dicekok Paksa Makan dengan Sampah

Ruan Aiyin, 54 tahun, seorang wanita yang tinggal di pedesaan Kota Besar Ningde, Kota Fujian, mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1998, dan penyakitnya lenyap setelah berlatih. Dia telah ditangkap dan ditahan empat kali karena keyakinannya.

Di Kamp Kerja Paksa Wanita Fujian, pejabat memaksa melakukan operasi meskipun dia sehat. Di Pusat Penahanan Ningde, penjaga memerintahkan tahanan untuk menyeretnya ke tumpukan sampah dan mencekok makan dengan sampah busuk dan plastik.

Setelah mengajukan tuntutan hukum terhadap mantan pemimpin Tiongkok Jiang Zemin karena menganiaya Falun Dafa, Ruan ditangkap oleh petugas pada 1 September dan dikirim ke rumah sakit jiwa pada 30 September untuk penganiayaan lebih lanjut.

Pengalaman Ruan adalah hanya salah satu contoh dari praktisi Falun Dafa yang dianiaya karena keyakinan mereka pada Sejati-Baik-Sabar. Menurut laporan yang diterima oleh situs Minghui, pada bulan September 2016 saja, setidaknya 839 insiden terjadi di mana praktisi menjadi target karena keyakinan mereka.

Artikel terkait dalam bahasa Mandarin:

http://www.minghui.org/mh/articles/2015/11/21/319421.html