(Minghui.org) Total 34 penduduk Kabupaten Liaoyang ditangkap antara Agustus hingga November 2016 karena mengajukan tuntutan hukum terhadap mantan diktator Tiongkok Jiang Zemin karena memerintahkan penekanan dengan kekerasan terhadap Falun Gong.

Delapan belas Praktisi Falun Gong masih berada di pusat penahanan pada saat berita ini ditulis. Song Cailian telah secara rahasia disidang tanpa sepengetahuan keluarga atau pengacaranya. Guo Zhenxue, Hu Qinglian, Zhang Xiuxia, Song Shouyun, Ma Xihua, Zhang Shuhuan, dan Li Guixia telah didakwa dan akan menjalani sidang.

10 praktisi lain juga akan menghadapi tuntutan. Mereka Termasuk Zhou Shuhuan, Liu Yujuan, Xie Baofeng, Wang Junlian, Li Guoxiu, Gao Yanshuang, Zhao Shujun, Deng Jiuying, Liu Wenhui, dan Liu Zilan.

Chi Xiaoguang, kepala Departemen Kepolisian Kabupaten Chaoyang, memerintahkan penangkapan praktisi di atas. Ia dan anak buahnya meminta 20,000 hingga 100,000 yuan sebagai imbalan pembebasan masing-masing ke 16 praktisi ini: Liu Guohua, Wang Chengshu, Zhu Fuyun, Liu Shuangyan, Qian Jilan, Li Fengzhen, Zhou Liying, Zhou Caifeng, Lei Jianhua, Wu Junxian, Gao Xiaojuan, Feng Huixiao, Yuan Guifan, Liu Xiuying, Liu Shuxian, dan Tian Yulian.

Chi mempunyai sejarah panjang berpartisipasi dalam penganiayaan praktisi Falun Gong. Ketika menjadi instruktur politik di kota lain, ia memerintahkan penangkapan 15 praktisi dalam 1 hari dan 6 dari mereka dihukum 7-12 tahun penjara. 9 praktisi lainnya dibebaskan karena membayar 5,000 sampai 10,000 yuan per orang

Latar Belakang Informasi

Pada tahun 1999, Jiang Zemin, ketua Partai Komunis Tiongkok, mengabaikan anggota Komite Tetap Politbiro lainnya dan melancarkan penindasan berdarah terhadap Falun Gong.

Penganiayaan ini telah mengakibatkan kematian banyak praktisi Falun Gong selama 17 tahun terakhir. Lebih banyak lagi yang telah disiksa karena keyakinan mereka dan bahkan dibunuh untuk diambil organ tubuhnya. Jiang Zemin bertanggung jawab langsung karena telah memulai dan meneruskan penganiayaan brutal tersebut.

Di bawah perintahnya, Partai Komunis Tiongkok membentuk lembaga keamanan di luar kerangka hukum, “Kantor 610” pada tanggal 10 Juni 1999. Organisasi tersebut berada di atas kepolisian dan sistem yudisial dalam melaksanakan perintah Jiang Zemin terkait Falun Gong: hancurkan reputasi mereka, bangkrutkan secara finansial, dan hancurkan mereka secara fisik.

Konstitusi Tiongkok mengizinkan warganya untuk menjadi penggugat dalam kasus pidana, dan banyak praktisi yang sekarang menggunakan hak tersebut untuk mengajukan gugatan pidana terhadap mantan diktator tersebut.