Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Pemutaran Film Human Harvest di Unika Atma Jaya, Mengungkap Praktek Pengambilan Organ Paksa di Tiongkok

3 Des. 2016

(Minghui.org) Para relawan Dafoh (Doctors Against Forced Organ Harvesting), bekerja sama dengan Unit Kegiatan Mahasiswa Oase, mengadakan pemutaran film Human Harvest di Aula Gedung D Universitas Katolik Indonesia (UNIKA) Atma Jaya, Jakarta, pada Selasa, 22 November 2016.

Pemutaran film Human Harvest di Unika Atma Jaya

Film dokumenter Human Harvest ini, menceritakan tentang praktik pengambilan organ paksa untuk diperjualbelikan, yang telah dan masih sedang terjadi sampai saat ini di negara Tiongkok.

Film ini dibuat berdasarkan hasil investigasi selama bertahun-tahun oleh pengacara HAM internasional, David Matas dan mantan sekretaris Negara Kanada, David Kilgour, dimana hasil penyelidikan mereka, menyimpulkan bahwa telah terjadi praktik pengambilan organ paksa di negara Tiongkok, dimana sebagian besar korban pengambilan organnya adalah para praktisi Falun Gong.

Pemutaran film dibagi menjadi tiga sesi, dengan tanya jawab di akhir setiap sesi. Total peserta yang hadir adalah sekitar 300 orang. Dan pada kesempatan ini juga, para relawan Dafoh beserta anggota UKM Oase ikut mengumpulkan tanda tangan petisi yang menuntut Jiang Zemin, yaitu mantan Presiden Tiongkok yang memulai penindasan terhadap Falun Gong, sekaligus orang yang paling bertanggung jawab atas praktek pengambilan organ paksa yang terjadi di Tiongkok ini.

Berbagai tanggapan disampaikan oleh para peserta pemutaran film Human Harvest ini. Seorang mahasiswa, Hutagalung dari fakultas Hukum mengatakan: “Menurut saya film ini cukup membuka mata kita bahwa di dunia global ada seperti ini, ada satu hal problematika penjualan organ dilakukan secara ilegal pada saat ini.”

Pada kesempatan terpisah, seorang anggota UKM Oase, Joshua tidak menyangka bahwa di zaman modern seperti saat ini bisa terjadi praktek pengambilan organ seperti yang terjadi di Tiongkok. “Istilahnya saya tersadarkan setelah nonton ini, tersadarkan,” tuturnya.

Sementara ketua UKM Oase Atmajaya, yang saat ini kuliah di jurusan Akuntansi, berpendapat: “Kita melihat mereka ditindas, kita berharap penindasan ini dihentikan, jadi nurani Oase agar tak terjadi penjualan organ ke depan, supaya belas kasih sesama manusia ciptaan Tuhan, semoga rekan-rekan Atmajaya meningkatkan kepedulian lebih tinggi.”

Para peserta acara sedang menandatangani petisi penuntutan Jiang Zemin.