(Minghui.org) Berbagai acara digelar di seluruh dunia untuk menarik perhatian terhadap penganiayaan Falun Gong pada Hari Hak Asasi Manusia pada 10 Desember 2016. Berikut beberapa acara yang diselenggarakan di Swedia, Jerman, Malaysia, dan Finlandia.

Warga di Gothenburg, Swedia Menunjukkan Dukungan untuk Falun Gong

Praktisi Falun Gong di Swedia berkumpul di Kungsportsplatsen di Gothenburg untuk memperingati Hari Hak Asasi Manusia dan mengekspos penganiayaan Falun Gong di Tiongkok, khususnya kejahatan pengambilan organ paksa.

Mereka juga meminta orang-orang untuk menandatangani petisi yang menyerukan penuntutan Jiang Zemin, mantan diktator Tiongkok yang melancarkan penganiayaan 17 tahun yang lalu. Sejauh ini, lebih dari dua juta orang telah menandatangani petisi.

Praktisi di Gothenburg, Swedia meningkatkan kesadaran terhadap penganiayaan.

Orang yang lewat berbicara dengan praktisi tentang penganiayaan.

Orang-orang menandatangani petisi untuk membantu mengakhiri penindasan.

Seorang pensiunan dokter gigi berdiri di depan sebuah poster dengan cucu-cucunya dan menjelaskan kepada mereka apa yang terjadi di Tiongkok. Dia menunjuk gambar dari lima latihan Falun Gong dan berkata kepada seorang praktisi, "Ini yang paling dibutuhkan orang sekarang - ketenangan pikiran."

Menggalang Petisi di Freiburg, Jerman

Praktisi Falun Gong dari Jerman dan Swiss berkumpul di Freiburg pada 10 Desember untuk meningkatkan kesadaran tentang penganiayaan dan mengumpulkan tanda tangan.

Wisatawan dan penduduk menandatangani petisi untuk mengakhiri pengambilan organ.

Hari Hak Asasi Manusia tahun ini jatuh pada hari Sabtu dan banyak orang yang berbelanja hadiah Natal. Di pagi hari, para praktisi mendirikan stan informasi dekat pintu masuk pasar Natal. Pada malam hari, para praktisi mengadakan nyala lilin untuk mengenang para praktisi yang kehilangan nyawa dalam penganiayaan.

Menyalakan lilin bagi mereka yang meninggal dalam penganiayaan.

Seorang pria Jerman menandatangani petisi untuk mengakhiri penganiayaan.

Seorang wanita muda Jerman berhenti untuk menandatangani petisi dan berkata, "Setiap orang berbelanja untuk Natal dan menikmati liburan. Alasan mengapa Hari Hak Asasi Manusia jatuh pada hari ini adalah mengingatkan orang-orang, sambil menikmati liburan, mereka juga harus memperhatikan orang yang kurang beruntung dan melindungi hak-hak mereka. Melindungi Hak Asasi Manusia adalah melindungi diri kita sendiri."

Pasangan Tionghoa mengatakan bahwa mereka mendengar tentang penganiayaan dan pengambilan organ dari Internet. Wanita itu mengatakan senang telah menandatangani petisi pada Hari Hak Asasi Manusia. Suaminya setuju, "Dunia harus mendukung usaha anda dalam mengakhiri penganiayaan. Tidak ada pelanggaran HAM yang lebih serius dari pengambilan organ tahanan hati nurani."

Pasangan Tionghoa menandatangani Petisi

Praktisi Mengecam Penganiayaan di Luar Kedutaan Besar Tiongkok di Malaysia

Praktisi Falun Gong mengadakan rapat umum di luar Kedutaan Besar Tiongkok di Malaysia pada Hari Hak Asasi Manusia. Para praktisi berharap untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penganiayaan dan membantu untuk mengakhirinya.

Rapat umum praktisi Falun Gong di dekat Kedutaan Besar Tiongkok di Malaysia dan mengecam penganiayaan di Tiongkok.

Finlandia: Protes di Depan Kedutaan Besar Tiongkok

Praktisi di Finlandia mengadakan protes damai di depan Kedutaan Besar Tiongkok pada hari sebelum Hari Hak Asasi Manusia. Mereka menuntut PKT agar segera menghentikan pengambilan organ dari praktisi yang dipenjara karena keyakinan mereka dan membawa mantan pemimpin Tiongkok Jiang Zemin ke pengadilan.

Protes praktisi di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Helsinki, Finlandia.

Hari berikutnya, para praktisi mengadakan nyala lilin di Lapangan Kamppi untuk mengenang para praktisi yang meninggal dalam penganiayaan. Dalam suhu di bawah nol, orang yang lewat masih berhenti untuk membaca poster dan menandatangani petisi.

Menyalakan lilin di Lapangan Kamppi untuk mengenang para praktisi yang meninggal dalam penganiayaan.

Orang yang lewat menandatangani petisi untuk mendukung Falun Gong.

Marku, seorang musisi dari Belanda dan temannya menandatangani petisi. Marku mengatakan bahwa ia telah berkunjung ke Tiongkok, tetapi tidak tahu apa yang terjadi di balik layar menyilaukan. Dia berkata, "Saya tidak bisa percaya bahwa sesuatu yang tidak dapat diterima seperti pengambilan organ telah terjadi di sana."

Artikel terkait dalam bahasa Mandarin:

http://www.minghui.org/mh/articles/2016/12/13/人权日-瑞典歌德堡民众声援法轮功-338896.html

http://www.minghui.org/mh/articles/2016/12/13/国际人权日-马来西亚法轮功谴责中共迫害 (图)-338860.html

http://www.minghui.org/mh/articles/2016/12/12/国际人权日-芬兰法轮功学员中使馆前抗议迫害(图)-338836.html