Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Bagaimana Praktisi Falun Dafa Dianiaya di Penjara Wanita Provinsi Shandong

16 Maret 2016 |   Oleh: koresponden Minghui di Provinsi Shandong, Tiongkok


(Minghui.org) Praktisi Falun Gong di Penjara wanita Provinsi Shandong ditahan di Bangsal No 11, di hukum bersama dengan narapidana kriminal. Para narapidana kriminal ditugaskan untuk memantau praktisi setiap saat.

Pendatang baru pertama kali dikirim ke area "pengawasan ketat" pada satu sisi bangsal bangunan no 11, di mana empat kolaborator melakukan sesi cuci otak setiap hari, dua di pagi hari dan dua di sore hari. Ini disebut "membantu pendidikan" dimulai pagi 5:00-06:00, dan berakhir di sekitar 23.00 atau tengah malam.

Mereka yang menolak untuk dicuci otak atau menulis "laporan pikiran" ditempatkan dalam sel dan dipaksa untuk duduk selama berjam-jam. Mereka tidak diizinkan untuk berbicara atau melakukan sesuatu. Dua atau tiga narapidana kriminal ditugaskan untuk memantau setiap praktisi.

Mereka yang menyerah dan menulis pernyataan bertobat dan "laporan pikiran" dipindahkan ke sel biasa. Sel-sel biasa terletak di sisi kanan dari pintu masuk. Mereka berada di lantai tiga, dengan lima sel per lantai, dan delapan sampai dua belas narapidana dalam setiap sel.

Ada tiga jenis narapidana di setiap sel ... narapidana kepala, narapidana yang menolak untuk meninggalkan keyakinan mereka, dan narapidana yang telah menulis pernyataan pertobatan dan mendapat pengurangan hukuman.

Semua kegiatan di dalam sel dirancang untuk mencuci otak para praktisi. Di pagi hari, mereka dipaksa untuk menonton program video yang memfitnah Falun Gong dan penciptanya. Sebagian besar program berasal dari CCTV "Fokus Pembicaraan."

Pada sore dan malam hari, praktisi dipaksa untuk membaca buku yang penuh dengan konten anti-Falun Gong, mendiskusikan apa yang telah mereka baca, dan menulis "laporan pikiran." Kepala sel dan orang-orang yang telah menulis pernyataan pertobatan secara teratur melaporkan kemajuan kepada para penjaga.

Setiap sel tertutup, dan narapidana kriminal mengawasi lorong sepanjang waktu. Mereka juga memiliki kunci untuk membuka setiap sel. Para praktisi hanya memiliki dua puluh menit pada siang hari untuk pergi ke halaman luar, dan ditahan di dalam sel selama sisa hari. Cuci otak ini berlangsung terus menerus, setiap hari. Mereka yang menolak untuk meninggalkan keyakinan mereka diganggu dan dilaporkan kepada penjaga.

Ketika apa yang disebut "kelompok belajar" dan "kegiatan kelompok" diadakan, tidak ada yang diizinkan untuk melakukan kontak dengan orang lain, termasuk berbicara, gerakan tangan, dan tersenyum. Jika praktisi berkerabat, mereka ditahan di sel terpisah. Lebih dari sepuluh pasang praktisi berkerabat, termasuk ibu dan anak wanita, atau saudara, telah ditahan di penjara sejak sebelum 2014.

Sel isolasi di "daerah pengawasan ketat " digunakan untuk menahan para praktisi yang paling teguh, dan mereka yang melanggar aturan. Mereka berada di bawah pengawasan narapidana kriminal siang dan malam. Sebagian besar sel-sel ini adalah kedap suara, jendela mereka disegel, dan berada di bawah pengawasan kamera video.

Li Li telah berada di sel isolasi selama bertahun-tahun. Dia sering dipukuli dan dilecehkan. Yang Lijuan juga telah dicekok paksa makan, dipukuli, dan dilecehkan.

Fu Guiying dan Lin Guoling adalah pemimpin tim yang bertanggung jawab terhadap praktisi Falun Gong. Mereka berkolaborasi dengan para penjaga mencoba mencuci otak praktisi, dan berusaha keras untuk menyiksa mereka. Mereka juga telah meminta bantuan dari narapidana lain untuk melecehkan, menyiksa, dan mengganggu praktisi.

Beberapa pelaku tersebut kini mengalami pembalasan karma (Baik dalam budaya Barat dan Tiongkok, prinsip pembalasan karma diterima secara luas. Artinya, yang baik mendapat balasan baik dan yang jahat mendapat konsekuensi buruk). Lin Guoling menderita penyakit rahim fibroid, yang mengalami pendarahan sehingga dia terpaksa harus histerektomi. Dua orang yang telah menulis pernyataan pertobatan dan yang membantu mencuci otak praktisi sering kehilangan kesadaran karena masalah jantung berat, sementara yang lain sedang mengalami sulit bernapas.

Pihak Terlibat dalam menganiaya praktisi di Bangsal No 11:

Li Huiju (李慧菊), kepala Bangsal No. 11 Xu Yumei (徐玉 美), wakil dari bangsal, dipromosikan karena dia aktif menganiaya partisi Falun Gong. Deng Jixia (邓济霞), direktur, yang terlibat dalam penganiayaan terhadap Falun Gong selama bertahun-tahun. Narapidana kriminal: Pang Chun (庞春梅), Chu Xue (楚 雪), Wang Yuhong (王 育 红), Liao Xianhui (廖显慧), Jiang Ping (江萍), Wang Shuyan (王淑燕)

Chinese version click here

English version click here