Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Falun Dafa Telah Memberikan Saya Kekuatan dan Kearifan untuk Membantu Orang Lain

28 Maret 2016 |   Oleh Xinyu, seorang Praktisi Falun Dafa dari Tiongkok


(Minghui.org) Saya dahulu berlatih seni bela diri. Kehidupan saya sulit, untuk mencari nafkah, saya menjadi seorang kriminal beberapa saat.

Qigong menjadi populer di Tiongkok pada tahun 1990an. Beberapa Guru Qigong memberitahukan saya bahwa saya mempunyai luka dalam yang berat. Saya didiagnosis mengalami penyakit septicemia (keracunan darah) sewaktu saya berusia tiga puluhan.

Seperti kebetulan, pada tahun 1997 saya diberikan sebuah salinan buku utama Falun Dafa, Zhuan Falun. Sewaktu saya membaca, saya mulai menyadari bahwa arti kehidupan yang sebenarnya adalah untuk balik ke asal kembali ke jati diri. Saya memutuskan menjadi seorang baik dengan mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar.

Saya mulai menyingkirkan kebiasaan buruk saya, dan penyakit septicemia saya segera hilang. Saya mengalami banyak fenomena supernormal yang dijelaskan dalam Zhuan Falun. Saya menyadari Falun Dafa adalah sesuatu yang sangat mendalam, dan saya sangat beruntung bisa berlatihnya.

Saya membantu banyak orang setelah mulai berlatih Falun Dafa. Saya tidak meminta atau menerima uang atau hadiah.

Berjabatan Tangan untuk Menjadi Teman

Pada suatu pagi di musim panas, saya sedang menunggu di stasiun kereta. Seorang pria yang sedang berdiri di dekat saya tiba-tiba pingsan dan jatuh ke lantai.

Saya menyadarkannya kembali dengan menekan titik akupuntur di bawah hidungnya. Ia menghembuskan nafas panjang dan bangun, tetapi ia masih sangat lemah. Saya meminta  pengemudi kereta keledai membawanya ke sebuah rumah sakit.

Beberapa hari kemudian, pria yang saya tolong datang ke rumah saya dengan membawa minuman alkohol dan hadiah lain. Ia mengatakan telah menanyakan banyak orang untuk mencari saya. Saya memberitahukannya bahwa saya seorang praktisi Falun Dafa dan tidak mengharapkan penghargaan apa pun.

“Kalian, praktisi Falun Dafa sangat baik!” Ia berkata. “Mari kita berteman.” Kemudian, setiap kali kami bertemu, ia memanggil saya “tuan penolong.”

Suatu hari setelah selesai bekerja, saya pergi berjalan di dekat stasiun kereta api. Dua orang sedang berhantam, dan bertengkar. Mereka saling menuntut kompensasi. Mereka meminta saya menjadi penengah.

Salah satu dari mereka adalah pria yang pernah saya tolong nyawanya di stasiun kereta. Yang lain adalah teman saya. Saya memberitahukan mereka bahwa karena mereka berdua mengenal saya, mereka harus menjadi teman dan bersikap baik terhadap satu dengan lain. Sewaktu mereka menyadari mereka mengenal saya, mereka tersenyum dengan peristiwa “kebetulan” itu, dan teman saya mengatakan bahwa saya datang pada waktu yang tepat.

Pria yang nyawanya saya tolong mengatakan, “Praktisi Falun Dafa ini menolak menerima uang setelah menyelamatkan nyawa saya. Jadi untuk apa kita bertengkar?” Mereka berhenti bertengkar dan berjabatan tangan.

Menyelamatkan Nyawanya

Suatu pagi sewaktu saya melewati tempat penyeberangan rel kereta, saya melihat seorang wanita berusia enam puluhan sedang mengendara motor, tiba-tiba jatuh ke parit yang dalam di pinggir jalan.

Saya bertanya pada pria yang bertugas di rel kereta penyeberangan apakah ia melihatnya jatuh. Ia mengatakan ya. Saya mulai lari ke sana untuk menolongnya, tetapi pria ini menghentikan saya. Ia berkata, “Kamu harus menjauhinya, karena keluarganya suka menipu uang orang-orang.”

Saya berpikir, “Saya seorang Praktisi Falun Dafa dan saya harus menolongnya.” Saya berkata, “Meskipun saya ditipu, saya masih harus berusaha menolongnya.”

Saya lari untuk melihatnya. Motornya berada di atas tubuhnya, dan ia tidak bergerak. Saya memindahkan motor dari tubuhnya dan mengeluarkannya dari parit. Mukanya berlumuran darah.

Saya menghentikan sebuah taxi. Supir taxi mengenal wanita ini. Saya memintanya membawa ke rumah sakit dan kemudian menghubungi keluarganya.

Wanita ini membaik setelah dirawat di rumah sakit. Dokter mengatakan ia menderita stroke, dan tanpa perawatan medis yang cepat, ia pasti sudah meninggal dunia.

Seminggu kemudian, seorang pria tua datang ke kantor saya. Ia menjabat tangan saya dan berkata, “Terima kasih banyak! Apabila bukan anda, istri saya sudah meninggal dunia di parit itu.” Ia memberikan saya dua kotak rokok yang mahal.

Saya memberitahukannya bahwa saya berlatih Falun Dafa dan tidak menerima hadiah. Saya mengatakan bahwa Guru Li, pencipta Falun Gong telah memberitahukan kami untuk menjadi orang baik dan mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar.

Sewaktu ia melihat saya bertekad tidak mau menerima hadiahnya, ia tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Ia memegang tangan saya dengan ketat dan terus berulang kali mengatakan “Falun Dafa Baik, kalian semua orang baik!”

Anda Telah Menyelamatkan Nyawa Saya Kedua Kalinya”

Saya sedang naik motor di dekat jembatan pada musim gugur 2004, sewaktu saya melihat sebuah motor beroda tiga melaju dengan sangat cepat di depan saya. Sewaktu motor naik jembatan, tiba-tiba motor tersebut jatuh ke bawah. Banyak orang yang datang melihatnya.

Saya segera menepi dan lari untuk menolongnya.

Kaca depan motornya hancur, dan posisi motor dalam keadaan terbalik. Hanya kelihatan kepala pembawa motor, dan tubuhnya masih dibawa motornya. Ia pingsan. Saya menariknya keluar dan membaringkannya di atas tanah.

Pria tersebut sadar kembali dan memberitahukan nomor telepon rumahnya. Saya meminta orang-orang di keramaian untuk menghentikan sebuah mobil untuk membawanya ke rumah sakit. Saya juga menelepon keluarganya dan memberitahukannya tentang kecelakaan.

Sebelum ia masuk ke dalam mobil, pria tersebut memegang tangan saya dan berkata, “Saya mungkin sudah meninggal dunia apabila bukan karena anda. Apakah anda bisa memberikan kartu nama anda, sehingga saya bisa mencari anda di kemudian hari?” Saya memberitahukannya saya berlatih Falun Dafa, dan karena Partai Komunis Tiongkok (PKT) menganiaya Falun Dafa dan menangkap praktisi, saya tidak mempunyai kartu nama. Saya memintanya supaya mengingat “Falun Dafa Baik.”

“Penganiayaan Falun Dafa? Apabila tidak ada orang baik seperti anda, Saya sudah meninggal dunia,” Ia berkata. “Menganiaya Falun Dafa itu tidak masuk akal!”

Salah satu orang dari banyak penonton yang telah berkumpul di sekeliling kami berkata, “Praktisi Falun Dafa adalah orang-orang baik. Hari ini di Tiongkok, tidak ada orang peduli kepada orang lain. Menangkap Praktisi Falun Dafa itu salah.” Yang lain memberikan komentar yang serupa.

Setelah itu saya sudah lupa kejadian ini. Setahun kemudian, saya berjalan melewati jembatan yang sama. Seorang pria berjalan ke arah saya sepertinya saya kenal. Saya menyadari ia adalah orang yang saya selamatkan di bawah jembatan.

Ia berjabatan tangan dengan saya dan mengundang saya ke rumahnya untuk meminum minuman alkohol.

Saya memberitahukannya bahwa Praktisi Falun Dafa tidak meminum alkohol. Ia kemudian bersikeras meminta saya datang dan makan di rumahnya.

Sewaktu kami berjalan, saya bertanya apakah ia telah mendengar tentang pengunduran diri dari PKT dan organisasi terkaitnya, dan menjelaskan kenapa ia harus mundur. Ia berkata, “Ya, saya akan mundur. Saya percaya apa yang dikatakan anda. Anda Praktisi Falun Dafa membantu orang dan tidak mengharapkan imbalan.”

Saya berkata, “Saya menyelamatkan anda di bawah jembatan. Sepanjang kehidupan, kita mengalami banyak kesulitan. Ingatlah bahwa Falun Dafa Baik, Sejati-Baik-Sabar baik, dan mundur dari PKT adalah hal yang benar-benar menyelamatkan nyawa.”

Ia menjawab, “Hari ini, anda telah menyelamatkan saya untuk yang kedua kalinya.”

Chinese version click here

English version click here