Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Pada KTT Keamanan Nuklir, Praktisi Falun Gong Menyerukan kepada Presiden Tiongkok Xi Jinping untuk Mengakhiri Penganiayaan

22 April 2016 |   Oleh Koresponden Minghui Li Jingfei dari Washington, DC.


(Minghui.org) Praktisi Falun Gong (juga dikenal sebagai Falun Dafa) menggelar spanduk bertuliskan "Falun Dafa Baik" dan "Ajukan Jiang Zemin ke Pengadilan" di trotoir Connecticut Avenue di Washington, DC pada 31 Maret 2016, sementara Presiden China Xi Jinping berpartisipasi dalam KTT Keamanan Nuklir dan bertemu dengan Presiden AS Obama. Xi juga menghadiri jamuan makan malam bersama lebih dari 50 pemimpin dunia yang juga berpartisipasi dalam KTT.

Jiang Zemin, mantan ketua Partai Komunis Tiongkok (PKT), memerintahkan penindasan berdarah terhadap praktisi Falun Gong di Tiongkok pada tahun 1999. Penganiayaan telah menyebabkan kematian banyak praktisi Falun Gong selama 16 tahun terakhir. Lebih banyak lagi  telah disiksa karena keyakinan mereka dan bahkan dibunuh untuk diambil organ tubuhnya. Praktisi di Washington DC menyerukan kepada Presiden Xi untuk menghentikan penganiayaan serta mengajukan Jiang Zemin ke pengadilan.

Kerumunan orang berbaris di jalan utama dekat Hotel Omni Shoreham di mana Xi tinggal. Praktisi menggelar spanduk dan memeragakan latihan Falun Gong di Connecticut Avenue dari jam 8:00-20:00 pada hari Rabu dan Kamis. Pemandangan yang tentram menarik perhatian banyak orang, termasuk sekelompok orang Tiongkok yang dibayar untuk menyambut Xi. Mereka mengambil foto dari praktisi, dan beberapa meniru gerakan tangan praktisi yang melakukan latihan.

Praktisi Falun Gong memegang spanduk bertuliskan "Falun Dafa Baik" dan "Ajukan Jiang Zemin ke Pengadilan," dan memperagakan latihan di Connecticut Avenue di Washington, DC pada 31 Maret 2016, sementara Presiden Tiongkok Xi Jinping berpartisipasi dalam KTT Keamanan Nuklir.

Meminta Pembebasan Praktisi yang Ditahan di Tiongkok

Dua praktisi perempuan menyerukan untuk segera membebaskan praktisi Li Feng dan Fu Huilan, yang ditahan di Lishui, Provinsi Zhejiang

Min Ge, juru bicara Falun Gong di Washington DC, mengatakan, "Jiang Zemin memulai penganiayaan. Penganiayaan selama 16 tahun lebih telah menyebabkan kematian lebih dari 3.900 praktisi serta penahanan dan pemenjaraan praktisi yang tak terhitung jumlahnya. Kami di sini untuk menghimbau Xi Jinping agar menghentikan penganiayaan dan mengajukan Jiang Zemin ke muka pengadilan."

Praktisi Xu memegang spanduk bertuliskan "Ajukan Jiang Zemin ke Pengadilan." Dia mengatakan ibunya, Wong Sirong ditangkap pada tanggal 13 Februari karena berlatih Falun Gong, dan telah ditahan di Pusat Penahanan Nankai Tianjin bersama tiga praktisi lainnya. Dia menyerukan untuk segera membebaskan mereka.

Praktisi bernama Fan mengatakan, "Penganiayaan terhadap Falun Gong masih berlangsung. Kita tidak bisa diam saja." Dia bekerja di lembaga federal dan datang ke lokasi protes untuk menyerukan pembebasan dua praktisi yang ditahan di Lishui, Provinsi Zhejiang. Dia mengatakan bahwa dia menerima telepon beberapa hari yang lalu dari seorang warga Tiongkok di Maryland, yang merupakan teman Li Lan di Hengyang, Hunan, meneleponnya untuk meminta bantuan.

Putri dari Li Fengbo dan praktisi lain, Fu Huilan, ditangkap di jalan tol di Lishui, Zhejiang pada 30 Maret. Polisi bernama Geng Jianbo menggeledah rumah Li Hongbo tanpa kehadirannya, dan menyita mobilnya, kartu bank, uang tunai, perhiasan, bersama printer, mesin fotokopi, dan barang-barang pribadi lainnya senilai lebih dari 1,5 juta yuan (AS$ 230.000).

Regu Penyambut Xi Belajar Tentang Falun Gong

Kedutaan Besar Tiongkok menyewa puluhan instruktur untuk membawa beberapa ribu orang Tiongkok dari New York, Philadelphia, North Carolina, dan Washington, DC untuk menyambut Xi. Dikatakan bahwa dari Chinatown New York saja datang 12 instruktur.

Mereka dibayar untuk menyambut Xi, banyak dari mereka untuk pertama kali melihat praktisi yang melakukan latihan Falun Gong. Seorang pria lansia mempelajari latihan langsung di tempat tersebut. Beberapa siswa merekam dengan video.

Praktisi Chunying Wang mengatakan, "Lebih dari 20 orang Tiongkok memakai rompi merah sedang istirahat di seberang halaman dari Museum Nasional Dirgantara. Itu dekat dengan stan Falun Gong yang menyiarkan informasi tentang pengambilan organ tubuh praktisi hidup-hidup yang dilakukan oleh rezim Tiongkok. Mereka terkejut setelah mendengar hal itu. Beberapa praktisi menjelaskan lebih lanjut tentang penganiayaan kepada mereka. Lebih dari sepuluh orang-orang Tiongkok setuju untuk mundur dari keanggotaan mereka pada Partai Komunis Tiongkok maupun afiliasinya."

Praktisi Zou, yang bekerja di DC dan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, mengatakan, “Kedutaan Tiongkok menghabiskan banyak uang menyewa orang-orang ini untuk menyambut Xi. Ini kesempatan langka bagi mereka. Mereka mendapatkan kesempatan untuk melihat orang-orang melakukan latihan Falun Gong dan mengenal Falun Gong. Mayoritas dari mereka adalah baik hati, tetapi disesatkan oleh propaganda PKT yang memfitnah Falun Gong. Selama beberapa hari terakhir, mereka telah menyadari tentang adanya penganiayaan."

Chinese version click here
English version click here