Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

[Merayakan Hari Falun Dafa Sedunia] Dendam dan Amarah Berubah Jadi Mendukung Dafa

1 Juni 2016 |   Oleh suami praktisi Falun Gong di Tiongkok


(Minghui.org) Selama bertahun-tahun istri saya dianiaya hanya karena menjadi praktisi Falun Gong. Ia berulang kali ditangkap, dikirim ke kamp kerja, dan dipaksa meninggalkan rumah untuk menghindari penganiayaan. Saya sangat marah padanya. Saya memaki, memukul, dan mengancam untuk menceraikannya. Saya menyalahkannya untuk semua masalah yang disebabkan oleh rejim komunis. Tanpa sadar, saya telah membantu kejahatan mencelakakan orang baik.

Setelah penangkapan pertama, polisi mengizinkannya pulang sebentar. Saya sangat marah dan memukulnya di depan banyak orang. Saya pikir: Jika ia melepaskan Falun Gong, ia tidak akan dipenjara lagi. Saya khawatir siapa yang akan menjaga anak kami atau menjalankan usaha keluarga. Mengapa saya harus hidup seperti ini? Saya melampiaskan semua kemarahan kepadanya.

Setelah ia dibebaskan dari penahanan, polisi sering mengganggunya. Untuk menghindari penangkapan, ia lari untuk bersembunyi. Saya sendiri lagi, menjaga anak dan toko keluarga. Sangat melelahkan, jadi saya menutup toko kami dan hidup mengandalkan tabungan. Saya tidak ada pilihan selain menjadi buruh.

Saya termakan oleh penderitaan dan mengatakan kepadanya: “Saya tidak melihat akhir dari ini, dan sudah cukup. Kamu harus berjanji untuk tidak pergi lagi, atau saya akan menceraikan kamu.” Ia tidak berkata apa-apa.

Dendam Walaupun Mengetahui Kebenaran

Hati saya tercabik-cabik. Saya sangat mencintai istri dan anak saya tidak dapat membayangkan hidup tanpa mereka. Saya juga tahu istri saya tidak bersalah dan orang yang sangat baik. Tetapi saya juga terlalu takut untuk menjalani hidup seperti ini. Saya tahu ia tidak akan pernah berjanji untuk melepaskan haknya, jadi saya berhenti mengancam untuk menceraikannya. Namun, saya tidak bisa menghilangkan rasa dendam dan takut.

Setiap kali ia keluar untuk melakukan pekerjaan Falun Gong, saya khawatir. Saat ia pulang, saya mulai bertengkar dengannya dan mengancam untuk menceraikan dia jika ia tertangkap lagi. Tetapi ia tetap diam dan meminta saya untuk tenang.

Sangat Tersentuh

Suatu hari ia pulang ke rumah tengah malam, saya mulai memakinya. Ia mulai menangis dan memberi tahu saya: “Dafa sedang diserang dengan tidak adil, teman praktisi sedang dianiaya. Jika saya tinggal di rumah dan hanya memikirkan diri sendiri, berarti saya bukan orang baik. Jika teman kamu disalahkan dan dalam kesulitan, dan kamu berpura-pura tidak tahu apa-apa, orang macam apakah kamu itu?”

Saya sangat tersentuh dengan kata-katanya. Untuk pertama kalinya, saya tidak marah. Betul, orang-orang sekarang sangat egois, mereka hanya ingin hidup nyaman sendiri. Siapa yang berani berbicara seperti praktisi Falun Gong untuk mempertahankan kepercayaan dan hak asasi mereka? Istri saya sedang membahayakan jiwanya demi praktisi lain. Saya tidak punya keberanian untuk membantunya, tetapi paling tidak saya tidak boleh membantu pelaku kejahatan menindas istri saya.

Mendukung Praktisi Menghambat Penindasan

Saat musim dingin, ia ditahan lagi karena menyebarkan selebaran Falun Gong. Saya harus menjaga anak kami yang baru berumur 4 tahun dan menjaga toko keluarga. Saya juga sangat merindukannya, dan sangat mengkhawatirkannya. Tetapi saya juga mulai menghormati keputusannya.

Saya menulis surat untuknya, “Saya tidak dapat membayangkan keadaan mengerikan yang kamu hadapi.” Karena ia menolak untuk melepaskan keyakinannya, polisi mencabut hak saya untuk mengunjunginya.

Saya putuskan untuk menghubungi dan menulis surat ke polisi. Saya memberi tahu mereka bahwa keluarga istri saya dan saudara-saudaranya sangat kwartir dengan keadaannya. Saya juga memberi tahu polisi bahwa istri saya adalah orang yang sangat teguh, dan tidak akan pernah melepaskan kepercayaannya. Karena saya sering menelepon dan menulis surat, polisi jadi tidak terlalu keras kepadanya. Beberapa bulan kemudian ia dibebaskan.

Ini menunjukkan kepada saya bahwa jika semua keluarga praktisi mendukung praktisi dan berusaha sebaik mungkin untuk membebaskan mereka, polisi akan berpikir dua kali untuk menganiaya mereka.

Jiang Zemin Memerintahkan Penindasan

Suatu hari beberapa petugas datang membawa istri saya ke pusat cuci otak. Saya marah dan memaki mereka. Saat mereka mengabaikan protes, saya berkelahi dengan mereka. Akhirnya, mereka mendorong saya jatuh ke lantai dan membawa istri saya ke mobil mereka.

Setelah mobil polisi pergi, saya pergi ke pusat cuci otak dan menanyakan mereka mengapa menahan istri saya. Saya diberi tahu, “Tanya saja sama Jiang Zemin. Ini adalah perintahnya.” Saya sangat marah hingga tidak bisa berkata apa-apa. Apa yang dapat saya katakan?

Istri saya lolos dari pusat cuci otak dua hari kemudian. Tetapi tidak pulang ke rumah.

Saya mendengar ada orang yang mengetuk pintu dan beberapa polisi berdiri di depan pintu keesokan harinya. Saya mengenali hampir semua polisi-polisi itu. Salah satu petugas memakai plester di jarinya, saya curiga ia terluka saat menangkap istri saya dan praktisi lainnya. Dengan sinis, saya berkata: “Kerjanya sukses ya? Kalian sangat ganas terhadap wanita, apakah itu berharga? Kenapa tidak menggunakan bakat kalian terhadap kriminal?” Ia sangat malu dan tetap diam.

Polisi jarang datang ke rumah setelah itu, karena mereka tahu saya tidak akan membantu mereka.

Gangguan Polisi

Beberapa polisi menunggu selama berjam-jam di gedung kami. Membuat saya punya waktu untuk menyembunyikan semua buku-buku dan materi Falun Gong. Saat mereka akhirnya datang ke tempat saya, mereka tidak menemukan apa-apa.

Suatu hari beberapa tahun yang lalu, istri saya ditangkap lagi. Polisi berhasil mendapatkan kunci rumah kami dan masuk ke dalam rumah. Saya orang yang lamban dan sulit mengambil keputusan di bawah tekanan. Tetapi, polisi memasuki rumah kami tanpa mengetuk, saya segera memindahkan barang-barang penting istri ke tempat lain. Tempat itu kurang bagus untuk menyimpan barang, tetapi hanya itu yang dapat saya lakukan dalam waktu singkat.

Mereka menggeledah rumah kami, tetapi tidak menemukan materi-materi yang sensitif. Akhirnya mereka mengambil sesuatu di kamar istri, termasuk barang penting yang digunakan istri setiap hari. Saya menyuruh polisi untuk mengembalikan barang itu, jika tidak saya akan berkelahi dengan seluruh kekuatan saya dengan mereka. Mereka mundur dan berjanji untuk meninggalkan saya. Sebelum mereka pergi membawa beberapa barang yang tidak penting, polisi meminta saya menandatangani daftar barang, saya menolaknya.

Dafa Memberikan Kebijaksanaan dan Berkah

Karena kemampuan saya yang terbatas, saya bergantung kepada istri untuk menjalani usaha keluarga. Tetapi saat ia tidak pulang, saya harus mengerjakan semuanya. Dulu, saya bahkan tidak pantas menjadi asistennya, tetapi sekarang saya yang memegang tanggung jawab. Tiba-tiba saya sadar ternyata saya bukan orang yang tidak berguna lagi. Saya berhasil menjalankan toko, dan memperoleh keuntungan.

Setelah istri saya pulang, tetangga memberi tahu dia bahwa saya lumayan bagus dalam mengelola toko. Istri memberi tahu saya, “Dafa sedang membantu keluarga kita, dan kamu diberkati karena melindungi materi Dafa.”

Saya sungguh-sungguh terberkati. Selama beberapa tahun, saya menderita batu ginjal, dan sakitnya luar biasa. Beberapa tahun kemudian selama liburan Tahun Baru Imlek, saya sangat kesakitan dan harus masuk rumah sakit untuk beberapa hari. Dokter tidak dapat membantu. Istri memberi tahu: “Hanya Falun Gong yang dapat membantu kamu.”

Mengikuti nasihatnya, dengan saya tulus melafalkan, “Falun Dafa baik; Sejati-Baik-Sabar baik.” Saya juga mendengarkan audio ceramah Guru Li Hongzhi. Dalam satu minggu, gejala saya hilang.

Berkultivasi Sungguh Tidak Mudah

Walaupun saya belum mulai berlatih Falun Gong, saya mendukung kultivasi istri saya sepenuh hati. Ketika ia sibuk dengan pekerjaan Falun Gong, saya akan mengerjakan pekerjaan rumah.

Saat ia melafalkan buku Falun Gong, saya membaca buku bersamanya untuk memastikan ia tidak salah melafalkannya. Saat ia berusaha meyakinkan orang untuk mundur dari Partai Komunis dan organisasi terkaitnya, kadang-kadang saya akan mengatakan: “Saya percaya kepadanya. Kami semua telah melakukannya, dan mendapatkan manfaatnya.” Saya bahkan meyakinkan seorang teman untuk mundur dari Partai saat istri tidak ada.

Tahun lalu ketika praktisi Falun Gong mulai mengajukan tuntutan terhadap Jiang Zemin, saya tidak ragu untuk mengajukan tuntutan. Saya yakin semua orang Tiongkok ingin melihat Jiang Zemin diadili.

Saya telah berpikir untuk menjadi praktisi, tetapi saya belum berani melakukannya. Kultivasi Falun Gong kelihatannya mudah, tetapi sesungguhnya sangat sulit. Saya mengagumi istri saya dan praktisi lainnya.

Selama Tahun Baru Imlek 2016, istri saya memberi tahu bahwa semua praktisi mengucapkan selamat kepada Guru Li Hongzhi (pencipta Falun Gong), saya juga bisa melakukannya tahun ini? Ia memberi tahu saya untuk menulis cerita dan mengirimkannya ke website Minghui.

Sekarang saya menggunakan kesempatan ini untuk mengatakan, “Selamat Ulang Tahun, kepada Guru Li! Terima Kasih, untuk menyelamatkan praktisi Dafa dan keluarga mereka!”

Chinese version click here

English version click here