Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Perjalanan Saya Gigih Mengklarifikasi Fakta Ketika Dipenjara dan Disiksa

22 Juni 2016 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Provinsi Sichuan, Tiongkok


(Minghui.org) Saya berusia 60 tahun. Ketika masih anak-anak, saya sangat suka mendengar cerita rakyat yang disampaikan oleh generasi lebih tua dan kemudian berbagi dengan teman-teman saya.

Mulai Berkultivasi

Saya menemukan buku Zhuan Falun pada Oktober 1997, dan tertarik pada teori-teori serta prinsip-prinsip yang mendalam. Saya merasa sangat senang, karena ini adalah apa yang saya cari selama ini: saya akan bisa mengultivasi moral dan kembali ke jati diri yang asli.

Guru Li membersihkan tubuh saya, dan saya merasa ringan serta terbebas dari penyakit. Saya mengalami keajaiban Falun Dafa dan memutuskan untuk menjadi praktisi Dafa yang sejati.

Saya pergi ke taman untuk berlatih Gong dengan praktisi lain dan bersama dengan mereka membaca buku-buku serta artikel-artikel Guru. Saya juga membantu mempromosikan Falun Dafa. Saya bermandikan Fa Buddha dan sangat bahagia!

Mengklarifikasi Fakta dalam Lingkungan yang Sulit

Pada bulan Juli 1999, media pemerintah mulai memfitnah Guru dan menghasut kebencian  publik terhadap Dafa serta para praktisinya. Saya membaca artikel Guru “Sekelumit Kesan dari Saya,” Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju, dan itu membuat saya menangis. Guru sangat berbelas kasih! Saya ingin memberitahu orang lain tentang belas kasih Guru, jadi saya mulai memfotokopi artikel-artikel Falun Dafa dan membagikannya.

Seorang pekerja di toko fotokopi tidak berani menerima permintaan saya. Dia berkata polisi memeriksa tokonya setiap lima menit, dan jika mereka mengetahui hal ini, mereka akan menyita mesin fotokopi, menutup toko, dan mengirim semuanya ke penjara. Saya berkata, “Jangan takut.” Ketika saya menaruh materi di mesin fotokopi, dia berlari keluar dan memberitahu seorang petugas polisi, “Dia meminta saya untuk memfotokopi materi Falun Dafa.” Dia gemetar ketakutan.

Petugas polisi itu berteriak, “Berikan kepada saya!”

Namun saya dengan tenang tersenyum, “Apa yang telah Anda lakukan sampai membuatnya takut? Anda adalah seorang petugas polisi, dan orang-orang seharusnya merasa aman berada di dekat Anda. Mempromosikan kebaikan dan menghukum kejahatan adalah tugas Anda bukan? Saya menebak Anda baru saja lulus dari akademi dan masih punya kemampuan untuk membedakan baik dan jahat”

Petugas itu sedikit melunak dan bertanya apakah saya menonton televisi akhir-akhir ini.

Saya memberitahu dia bahwa acara televisi menyiarkan berita yang salah tentang Falun Dafa, lalu berbagi pengalaman pribadi saya dan juga bercerita tentang bagaimana Dafa membawa manfaat bagi masyarakat.

Saya membuka satu artikel Guru dan meminta penjaga toko serta petugas polisi untuk membacanya bersama dengan saya. Saya berkata, jika mereka tahu fakta sebenarnya, mereka tidak akan mendengarkan propaganda Partai Komunis. Kemudian saya mulai membacakan artikel tersebut.

Ketika saya hampir selesai membaca, petugas polisi itu melihat ke arah luar jendela dan berkata, “Akan sangat mengerikan jika atasan melihat saya di sini,” dia melipat kertas artikel tersebut dan memasukkannya ke dalam kantong. ”Anda berbicara dengan baik hari ini. Anda adalah orang baik, dan saya tidak akan menangkap Anda. Saya yang menangani urusan Falun Dafa di wilayah ini. Mohon segera pergi.”

Saya meninggalkan toko dan melihat petugas polisi tersebut berhenti sebentar. Kemudian dia mengambil artikel tadi dan membacanya bersama dengan penjaga toko.

Setiap hari saya keluar untuk membagikan materi informasi Falun Dafa dan memberitahu orang-orang tentang penganiayaan. Saya memberitahu mereka tentang kebohongan media dan mengapa PKT menjelekkan Falun Dafa. Saya juga menceritakan bagaimana saya mendapat manfaat dari berlatih Falun Dafa. Banyak yang akhirnya mengetahui kebenaran. Kadang-kadang ada orang berteriak “Falun Dafa Baik” ketika mereka melihat polisi mendekat. Petugas polisi itu akan tersenyum dan terus berjalan.

Mengklarifikasi Fakta di Penjara

Saya ditangkap pada Oktober 1999 karena menghadiri konferensi berbagi pengalaman kultivasi dan kemudian dimasukkan ke dalam penjara. Kami mengklarifikasi fakta Dafa kepada para penjaga dan tahanan di sana. Salah satu tahanan, seorang mantan petugas dari Komisi untuk Inspeksi Disiplin yang memegang wewenang di penjara, berkata, “Jika saya sudah tahu dari sebelumnya bahwa Falun Dafa sangat baik, saya tidak akan berjudi dan menghabiskan ratusan ribu yuan. Saya dipenjara karena tidak membayar hutang.”

Dia berlatih gerakan bersama kami dan mendengar saat kami membacakan ajaran Dafa. Dia memberitahu para penjaga tentang Falun Dafa, yang kemudian menggegerkan penjara. Seorang pejabat lebih tinggi datang tidak lama kemudian dan menekannya supaya berhenti berlatih.

Beberapa tahanan di sel laki-laki juga mulai mengikuti prinsip-prinsip Falun Dafa yaitu Sejati-Baik-Sabar. Hal ini telah mengubah lingkungan penjara: tahanan laki-laki menghentikan kebiasaan buruk dan mengetahui bahwa Falun Dafa adalah baik. Mereka menjadi baik dan mudah diatur.

Para penjaga sangat terharu. Seorang penjaga laki-laki mulai berlatih Falun Dafa, yang akhirnya menimbulkan kegegeran di departemen yudisial. Para pejabat dari tingkat lebih tinggi kemudian memaksanya berhenti berlatih dengan mengancam akan memecatnya. Walaupun dia mengikuti permintaan mereka dan berhenti berlatih, di dalam hatinya dia tahu Falun Dafa adalah baik.

Suatu hari ketika diizinkan untuk beristirahat di luar, saya melihat seorang petugas dan berkata, “Falun Dafa baik.” Dia tersenyum dan menyatakan di depan rekan-rekannya, “Falun Dafa baik!”

Setelah saya ditahan selama sebulan, kapten dari Divisi Keamanan Domestik memerintahkan saya supaya bekerja sama dengan mereka untuk berbohong tentang Falun Dafa di televisi dan di sebuah video propaganda. Mereka mengancam akan mengirim saya ke penjara selama bertahun-tahun. Kemudian saya memberitahu mereka tentang penganiayaan dan menunjukkan bahwa mereka sedang melakukan kejahatan dengan menipu orang.

Mereka mengajukan banyak pertanyaan, dan saya menjawab semua pertanyaan tersebut. Mereka mendengarkan saya dengan tenang. Saya merasa Guru sedang memperkuat saya dengan kebijakan. Akhirnya, mereka berkata bahwa saya mempunyai pengetahuan hukum yang lebih banyak daripada mereka. Direktur bertepuk tangan dan berkata kepada para penjaga, “Apa yang dia katakan adalah benar. Dia sangat benar.” Kemudian dia meminta salah seorang penjaga untuk mengantar saya pulang.

Tidak lama setelah dibebaskan, saya ditangkap lagi, ditahan dan disiksa di pusat pencucian otak setempat. Rumah saya juga digeledah beberapa kali, dan akhirnya saya terpaksa meninggalkan rumah dan sering berpindah tempat supaya keberadaan saya tidak terdeteksi. Pada akhirnya saya dihukum dua tahun kerja paksa.

Menjaga Hati yang Belas Kasih Walaupun Disiksa

Zhang Xiaofang, kepala Skuadron Ketujuh dari Kamp Kerja Paksa Wanita Provinsi Sichuan, sangat terkenal kebrutalannya dalam menganiaya praktisi Dafa. Dia dipuji dengan sangat tinggi oleh rezim komunis dan dikenal sebagai satu dari sepuluh petugas polisi terbaik. Dia arogan dan kejam, tidak membiarkan praktisi beristirahat, tidur, ataupun menggunakan kamar mandi. Dia juga sering melarang kami makan, minum ataupun berbicara. Dia memaksa praktisi berdiri di bawah matahari yang terik selama musim panas dan di juga di tengah salju di musim dingin.

Dia menggunakan bermacam cara untuk menyiksa praktisi. Saya dipaksa berdiri menghadap tembok untuk waktu yang lama sambil dia memukul dan menendang saya. Kemudian dia memerintahkan dua pecandu narkoba, Zhang Guangqiong dan Zhuang Xiaoling, agar menyeret saya ke sebuah kantor untuk dipukuli lebih lanjut. Zhang Guangqiong memukul kepala dan wajah saya dengan tongkat karet sampai mulut saya berdarah dan gigi goyah. Mereka juga menendang kaki saya dengan sepatu besi sampai kaki saya mengalami memar parah serta berdarah.

Tahanan lain, Zhang Xiaoyan, juga ikut menyiksa. Saya diawasi selama 24 jam sehari dan harus melakukan pekerjaan, juga bekerja dengan jam ekstra untuk mendatangkan keuntungan bagi penjara. Saya merajut pakaian anak sepanjang siang dan malam, seringkali hanya diizinkan tidur selama satu jam dalam seminggu.

Saya sangat lelah sampai hampir kehilangan kendali atas tangan dan kaki saya. Saya tidak pernah diperbolehkan beristirahat dan dipaksa untuk duduk di bangku kecil sambil merajut. Pantat saya dipenuhi borok luka.

Sebelum saya dibebaskan, Zhang bertanya apakah saya membencinya. Saya menggelengkan kepala.

Guru berkata bahwa, sebagai seorang kultivator, kita tidak punya musuh. Saya memiliki Dafa di hati, jadi saya tidak menyimpan kebencian apa pun. Karena para penjaga harus menjalankan kebijakan yang dikeluarkan rezim Tiongkok, mereka juga, adalah korban.

Chinese version click here

English version click here