Di konferensi pers yang diadakan di luar Kedutaan Tiongkok di Washington DC pada 27 Mei 2016, Praktisi Falun Gong Du Haifan berkata, “Dari tahun 1999 hingga 2016, penganiayaan selama tujuh belas tahun telah menyebabkan anak muda Tionghoa seperti saya ini hidup di bawah teror akan dianiaya. Masa muda mereka, masa-masa terbaik dalam kehidupan, dibayang-bayangi kekhawatiran dan penindasan keji, oleh rezim komunis.”
Du ditemani oleh praktisi Falun Dafa, yang melakukan protes di depan Kedutaan besar Tiongkok, meminta rezim komunis membebaskan ibunya, Yuan Xiaoman, yang juga praktisi Falun Dafa, yang ditangkap di rumahnya di Kota Dalian, Provinsi Liaoning pada 12 Mei 2016, karena mengajukan pengaduan terhadap mantan diktator, Jiang Zemin tahun lalu.
Pemeriksaan fisiknya menunjukkan batas atas tekanan darah tingginya di atas 180, lebih tinggi dari level yang diizinkan untuk diterima di pusat penahanan. Namun, pihak otoritas mengabaikan kondisi kesehatannya, juga melarang kunjungan keluarga terhadapnya.
Otoritas juga mengancam suaminya untuk menutup mulut dan tidak membuat masalah.
Falun Dafa Membawa Kebahagiaan Dalam Rumah Tangga
Ayah Du Haifan mulai berlatih Falun Dafa pada 1995, setelah ia membaca Zhuan Falun, buku utama dari ajaran Falun Dafa, untuk pertama kalinya, dan terkejut karena menemukan penyakit matanya hilang tanpa obat.
Sifatnya yang cepat marah berubah, kesehatannya meningkat, dan ia berhenti berbicara kasar setelah satu bulan berlatih.
Kagum terhadap perubahan suaminya, Yuan Xiaoman dan putranya Haifan juga mulai berlatih Falun Dafa.
Latihan itu dengan cepat meningkatkan kesehatan Xiaoman. Anemia beratnya mereda, dan ia menjadi lebih kuat. Di tempat kerja, pimpinannya sering memuji inspirasinya dalam pekerjaan dan tetap bersemangat saat ia dibutuhkan untuk kerja lembur.
Di rumah, hubungannya dengan mertua membaik karena ia mulai menghormati mereka, seperti yang diajarkan dalam buku-buku Falun Dafa.
Setelah ibu mertuanya terkena stroke dan lumpuh pada Mei 1997, Xiaoman merawatnya hingga ia meninggal dunia tiga tahun kemudian.
Haifan mengingat, “Ia membersihkan tubuh nenek setiap hari. Ia menjaga nenek tetap bersih dari ujung kaki hingga ujung rambut. Selama tiga tahun, nenek tidak pernah menderita luka karena berbaring. Karena berlatih Falun Dafa, kami menikmati kebahagiaan dan keharmonisan.”
Penindasan Menghancurkan Kehidupan Bahagia
Ayah Haifan ditangkap pada tahun 2000, setelah Jiang Zemin memerintahkan penindasan terhadap Falun Dafa pada Juli 1999. Ia dihukum tiga tahun kerja paksa, dan disiksa di kamp kerja paksa. Ia disetrum dengan tongkat listrik di dada, telapak tangan, dan kaki.
Ia dalam keadaan sekarat ketika dibebaskan pada tahun 2003. Namun, latihan Falun Dafa dan perawatan Xiaoman membuatnya kembali sehat.
Teman Xiaoman, Wang Chunyan, rekan praktisi Falun Dafa, juga hadir dalam protes di DC.
Wang Chunyang berkata, “Dia (Yuan Xiaoman) orang yang sangat baik. Ia ramah dan selalu bersedia membantu. Semua orang menyukainya. Sungguh-sungguh salah memenjarakan orang seperti dia.”
Ge Min, juru bicara Himpunan Falun Dafa Washington DC, memohon kepada pejabat di Kedutaan Tiongkok, Konsulat, dan berbagai tingkat pemerintahan untuk menentang Partai Komunis Tiongkok menganiaya Falun Dafa dan tanpa syarat membebaskan semua praktisi yang dipenjara.
Ge Min berkata, “Bertindaklah untuk menebus kejahatan yang telah kalian lakukan saat kalian melanggar hukum Tiongkok dalam menganiaya Falun Dafa, dan selamatkanlah masa depan kalian sendiri.”
Du Haifan menambahkan, “Bebaskan segera ibu saya, Yuan Xiaoman!”
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten yang dipublikasikan Minghui.org dilindungi oleh Hak Cipta. Publikasi ulang yang tidak bersifat komersil harus mencantumkan (Sumber: Minghui.org dan link artikel asli di website kami). Penggunaan yang bersifat komersil, silakan hubungi kontak@id.minghui.org untuk persetujuan.