Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Perjalanan Xiulian Bagian 4: Pengalaman Menjadi Koordinator Kegiatan

12 Juli 2016 |   Oleh Praktisi Dafa di Jakarta


(Minghui.org) Saya beberapa kali menjadi koordinator kegiatan klarifikasi fakta, antara lain: Peringatan 25 April, Hari Falun Dafa Sedunia 13 Mei, dan Peringatan 20 Juli. Tanggung jawab ini saya ambil dengan harapan semakin banyak praktisi melangkah ke luar; berkoordinasi serta bekerja sama dalam berbagai proyek penyelamatan. Dengan semakin banyak praktisi yang terlibat maka medan penyelamatan semakin besar. Selain itu  adalah salah satu cara menempa diri dalam Xiulian (berkultivasi) dan membangun keagungan De masing-masing praktisi.

“Saya beri tahu kalian, anda tidak dapat bekerja sama dengan seseorang, sebagai penanggung jawab, penanggung jawab proyek, anda terhitung ada kebocoran di dalam Xiulian, anda harus memperbaikinya. Jika anda tidak dapat memperbaiki, itu pertanda ada kebocoran, dan niscaya menjadi masalah dalam anda mencapai kesempurnaan. Apakah anda tidak percaya? Saya selalu menekankan agar kalian saling bekerja sama. Sebagai seorang penanggung jawab, mengapa anda begitu tidak punya kemampuan? Anda selalu menyingkirkan orang lain, apakah begitu sulitnya menasihati orang dengan hati yang sabar?” (Ceramah Fa, Pada Konfrensi Fa New York, Mei 2016)

Tanya jawab di ceramah Guru yang terbaru di atas cukup menohok saya, mengapa? Karena begitu saya membaca tergambar seorang praktisi yang menurut saya tepat harusnya ini ditujukan padanya. Tapi saya segera saya mencari ke dalam diri dan melihat pemikiran saya tersebut. Berarti jika saya berpikir demikian bukankah ini artinya mencari ke luar, mencari ke luar berarti saya sendiri memiliki kebocoran tersebut. Terima kasih Guru …, berarti saya sendiri bermasalah dengan hal ini.

Di dalam melaksanakan kegiatan ini saya menyadari begitu banyak hambatan baik dari kebocoran diri, dan konflik-konflik antarpraktisi yang akhirnya mengganggu sehingga kegiatan penyelamatan terhambat bahkan gagal di tengah jalan. Padahal dengan semakin banyak kesempatan melakukan kegiatan melangkah keluar ini akan membuat praktisi sadar dengan kemampuannya sehingga mampu menempuh jalan masing-masing dan menyangkal pengaturan kekuatan lama.

“Sedangkan menyelamatkan makhluk hidup yang sesungguhnya adalah menunggu sekarang pengikut Dafa yang melakukannya, pengikut Dafa benar-benar telah melakukan sesuatu yang tanpa rujukan, yang tidak pernah ada sebelumnya, oleh sebab itu berbagai macam masalah yang dialami pengikut Dafa, termasuk ujian penderitaan ini, juga adalah yang tidak pernah ada sebelumnya, tingkat kejahatannya juga tidak pernah ada sebelumnya. kejahatan yang kalian ketahui telah diekspos, sesungguhnya masih ada yang lebih zalim daripada itu.” (Ceramah Fa pada Konfrensi Fa New York, Mei 2016)

Peringatan 25 April

Sudah dua tahun ini saya aktif berperan dalam menyelenggarakan peringatan 25 April. Setiap peringatan memiliki kisah dan kesakralannya. Peringatan 25 April 2015 bertepatan dengan peristiwa KAA di Bandung yang memberikan tekanan besar pada sebagian praktisi karena pada saat itu spanduk Falun Gong tidak boleh sampai ada, jika sampai ada spanduk Falun Gong maka ada ancaman presiden Xi Jinping tidak akan datang menghadiri Konferensi. Peringatan 25 April 2015 sangat berkesan karena banyak aparat berkesempatan untuk lebih memahami apa itu Falun Gong dan kesempatan menjalin persahabatan antara aparat dan para praktisi.  

Pada peringatan 25 April tahun ini kembali saya mengkoordinasi kegiatan dan saya berhadapan dengan Xiulian diri saya sendiri lebih tepatnya. Saya menghadapi konflik di pekerjaan dan divisi saya terpaksa ditutup karena dianggap gagal. Bersamaan pada saat itu saya harus tetap fokus menjalankan kegiatan agar kegiatan 25 April berjalan dengan baik. Kedua kegiatan ini dilaksanakan di depan kedubes Tiongkok.

Memperingati Hari Ulang Tahun Falun Dafa, 13 Mei

Di tahun 2015 peringatan kegiatan cukup meriah, ada sambutan dari ketua POJ (Pasar Organik Jakarta, nyanyi bersama, pengenalan Falun Dafa dan sharing rekan-rekan yang telah mendapatkan manfaat, pembacaan puisi dan barisan Genderang Pinggang Falun Dafa tampil di panggung yang menarik banyak perhatian pengunjung.

Namun sebelum acara berlangsung sempat terjadi ketegangan dengan aparat karena panggung yang sudah berdiri terpaksa harus mundur sedikit, tapi dengan pikiran lurus rekan-rekan praktisi semua acara bisa berlangsung dengan baik. Panggung yang sudah berdiri terpaksa dibongkar ulang namun segera bisa berdiri kembali dengan megah dan indah.

Di tahun 2016, kembali diadakan di tempat yang sama, di tempat saya berlatih yang selalu bersamaan dengan acara car free day (CFD). Acara CFD ini biasanya dihadiri ribuan warga ibukota dan mereka yang berolah raga berlalu lalang di dekat kami berlatih dan menjadi tempat klarifikasi Falun Dafa yang efektif.

Dimulai dengan latihan perangkat Falun Gong bersama, disambung pengenalan prinsip-prinsip dasar Falun Dafa, dan manfaatnya serta sambutan dari koordinator Himpunan Falun Dafa Indonesia. Kemudian dilaksanakan pawai. Pawai menampilkan barisan Genderang Pinggang Falun Dafa, foto-foto penyebaran Falun Dafa di seluruh dunia dan penampilan para bidadari-bidadari yang membagikan kipas, balon bertuliskan ‘Falun Dafa baik’ dan lotus kertas buatan tangan praktisi serta brosur pengenalan dasar. Secara keseluruhan acara berjalan dengan baik.

Namun di balik kegiatan tersebut ada konflik di antara kami dan tekanan yang tiba-tiba saja muncul. Rekan praktisi yang biasa mendukung untuk membuat panggung untuk kali ini bersikap untuk pasif menunggu, dan rekan praktisi lainnya menelpon saya  jika tidak diizinkan, kita tidak perlu melakukan pawai. Bahkan setelah kegiatan berlangsung, saya mendapat kabar bahwa dikatakan saya tidak melakukan koordinasi dengan baik, karena beberapa koordinator merasa tidak dilibatkan. Padahal saya sendiri biasanya mengirimkan konsep awalnya melalui email. Hati mengeluh pun muncul: Saya sudah lakukan semua masih saja dinilai kurang … sekilas terbersit mentalitas pamer, ingin menonjolkan diri dan perasaan kurang dihargai di dalam hati saya, namun pada saat bersamaan pikiran sekilas seorang pengikut Dafa pun muncul, seorang pengikut Dafa haruslah memiliki kesabaran..

Saya mencari ke dalam, jika suatu masalah sampai terjadi berarti itu adalah ujian Xiulian saya. kebocoran dalam diri saya tengah ditunjukkan keluar. Saya paham jika hati saya tergerak berarti kebocoran memang ada di dalam diri, tapi jika saya tersenyum dan menganggapnya selesai dan hati tetap tenang berarti keterikatan saya sudah mulai memudar dan bisa saya lepaskan… bukankah ini Xiulian … bukankah ini kesempatan untuk meningkat? Terima kasih Guru, terima kasih rekan praktisi.

Peringatan 20 Juli

Peringatan 20 juli 2015 diadakan di Bundaran HoteI Indonesia, dan untuk kali ini kami menggelar teatrikal pengadilan Jiang Zemin. Ada hakim, jaksa, korban penindasan dan peragaan kerja paksa serta peragaan jual beli organ. Kami juga membawa spanduk-spanduk termasuk di dalamnya spanduk dukungan dari berbagai LSM yang mendukung kegiatan kami.

Dalam proses Xiulian ini, saya menyadari masih banyak kekurangan, khususnya dalam belajar Fa, saya memahami jika pengikut Dafa semakin pikirannya diisi dengan Fa, maka daya kekuatan penyelamatan yang dilakukan pun semakin kuat. Semoga dengan semua kegiatan yang telah dilakukan bersama rekan praktisi, bukan hanya di bagian permukaannya saja yang nampak bagus di luar namun rapuh di dalam, tapi baik di dalam maupun di luarnya adalah sungguh baik, masing-masing dapat meningkat.

Terima kasih Guru, terima kasih rekan praktisi