Dengar pendapat ini diadakan oleh
Anggota Parlemen Eropa Louis Michel.
David Matas yang telah mengabdikan dirinya untuk melakukan
penyelidikan atas pengambilan organ paksa di Tiongkok selama
bertahun-tahun, menyerukan kepada Uni Eropa agar melakukan apa saja
yang bisa dilakukan untuk menghentikan kekejaman ini.
Menurut Matas, penyelidikan terbaru menyimpulkan bahwa Partai
Komunis Tiongkok telah terlibat dalam pembunuhan massal di seluruh
negeri. Kebanyakan korbannya adalah para praktisi Falun Gong, dan
sisanya termasuk orang-orang Uyghur, Tibet, dan Kristen. Rezim
komunis mengambil organ dari orang-orang tersebut untuk memperoleh
keuntungan.
Ethan Gutmann, penulis
The Slaughter, yaitu buku tentang
pengambilan organ paksa, mengatakan dalam diskusi panel, bahwa Uni
Eropa telah mengeluarkan resolusi pada bulan Desember 2013 yang
mendesak Tiongkok untuk menghentikan pengambilan organ paksa, namun
Uni Eropa seharusnya mengadakan penyelidikan independen lebih jauh.
Adalah tidak normal untuk membunuh seseorang untuk menyelamatkan
orang lain, dan Eropa perlu mengambil tindakan, katanya.
Gutmann berkata bahwa tindakan yang diambil harus mendapatkan
dukungan dari publik. Dia menyarankan bahwa Uni Eropa harus membuat
hukum, seperti yang dilakukan Taiwan, yang melarang orang-orang
pergi ke Tiongkok untuk melakukan transplantasi organ.
Anggota Parlemen Peter Liese dari Jerman merasa yakin bahwa adalah
tanggung jawab Uni Eropa untuk menghentikan pengambilan organ paksa
di Tiongkok. Dia menyerukan rekan-rekannya untuk tidak menunggu,
dan segera mendesak serta memberi tekanan ke Beijing. Dia berkata
bahwa para Anggota Parlemen harus membuat suara mereka didengar,
jadi komite Anggota Parlemen akan mau mendengarkan.
Tomas Zdechovsky dari Ceko berkata bahwa kakeknya pernah mengalami
teror partai komunis. Dia menyerukan kepada para pembuat hukum
untuk tidak menyerah dalam melawan tirani. Dia berkata, jika kita
mau mengubah sesuatu, kita harus mengambil tindakan, dan kita yakin
bahwa kita akan sukses, kita akan sukses. Jika anda tertidur dalam
demokrasi, maka nanti Anda akan bangun dalam sebuah alam
kediktatoran, katanya.
Tunne Kelam, salah seorang sponsor resolusi Uni Eropa perihal
pengambilan organ ini, berkata bahwa hal ini sangat penting untuk
semua orang, bukan hanya untuk para Anggota Parlemen. Kejahatan
semacam ini hanya bisa terjadi di sebuah negara dengan
kediktatoran. Dia berkata bahwa adalah tanggung jawab Uni Eropa
untuk menghentikannya, karena banyak orang Eropa yang bisa pergi ke
Tiongkok untuk melakukan transplantasi organ.
Tidak ada alasan untuk kejahatan terhadap kemanusiaan ini, kata
Kelam, dan dia menyerukan penyelidikan independen oleh Parlemen
Eropa. Dia berkata bahwa mereka tidak bisa mengabaikan kejahatan
ini hanya karena hubungan ekonomi dengan Tiongkok, dan harus
memandang hal penghentian kekejaman ini sebagai suatu
tanggung jawab.
Miss World Canada juga membuat kesaksian pada diskusi panel
tersebut. Secara singkat dia memperkenalkan Falun Gong sebagai
sesuatu yang berbeda dari tai chi ataupun yoga; yaitu adalah,
sebuah latihan kultivasi kuno yang berfokus pada peningkatan
hati atau karakter manusia. Para praktisinya mengikuti
prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar dan berusaha untuk menjadi orang
yang lebih baik, katanya. Ada sekitar 100 juta orang Tiongkok yang
berlatih sebelum 1999, saat itu dimana PKT merasa terancam oleh
kepopuleran Falun Gong dan memulai penindasan brutal kepada
kelompok Falun Gong ini.
Chinese version click here
English
version click here