Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Rapat Umum Besar di Capitol A.S. Menyerukan Diakhirinya Penganiayaan 17 Tahun

20 Juli 2016 |   Oleh koresponden Minghui Xia Yanchu


(Minghui.org) Sembilan belas anggota Kongres AS datang atau mengirim surat ke rapat umum di depan Capitol pada 14 Juli, mendukung upaya Falun Gong untuk mengakhiri penindasan di Tiongkok.

“Kami menuntut bahwa semua praktisi Falun Gong yang dipenjara dan tahanan hati nurani lainnya dibebaskan, dan kami menyerukan kepada Tiongkok untuk segera menghentikan praktik pengambilan organ yang tidak manusiawi dan tidak etis," kata Ileana Ros-Lehtinen, seorang senior Perwakilan AS dari Florida yang memulai H.Res.343 yang dengan suara bulat dikeluarkan bulan lalu untuk mengecam pengambilan organ paksa di Tiongkok.

Sejak Falun Gong dilarang di Tiongkok pada tahun 1999, praktisi Falun Gong dari seluruh Amerika Serikat dan seluruh dunia telah berkumpul di Washington, DC, setiap bulan Juli untuk meningkatkan kesadaran terhadap penindasan dengan mengadakan unjuk rasa serta parade.

http://en.minghui.org/u/article_images/00493d53ce3f33110667b5c3bec013b1.jpg

http://en.minghui.org/u/article_images/00493d53ce3f33110667b5c3bec013b1.jpg

http://en.minghui.org/u/article_images/00493d53ce3f33110667b5c3bec013b1.jpg

http://en.minghui.org/u/article_images/00493d53ce3f33110667b5c3bec013b1.jpg

Rapat umum Falun Gong di Capitol A.S untuk menentang penganiayaan selama 17 tahun di Tiongkok

Pesan dari Kongres Keras dan Jelas

Ileana Ros-Lehtinen, seorang Perwakilan senior AS dari Florida, memulai H.Res.343 bulan Juni 2015.

Ileana Ros-Lehtinen, seorang Perwakilan senior AS dari Florida, memulai H.Res.343 bulan Juni 2015.

Ros-Lehtinen mengucapkan selamat pada praktisi pada sambutan dari H.Res.343, sebuah resolusi yang dia perkenalkan Juni lalu "Mengungkapkan kekhawatiran mengenai laporan kredibel dan berkelanjutan dari pengambilan paksa organ dari tahanan hati nurani secara sistematis yang disetujui negara di Republik Rakyat Tiongkok, termasuk dari sejumlah besar praktisi Falun Gong dan anggota kelompok minoritas agama dan etnis lainnya."

"DPR telah secara resmi mengetahui penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong oleh rezim komunis Tiongkok. Kami telah mengirim pesan, keras dan jelas, kepada Partai Komunis Tiongkok, bahwa kita menuntut segera diakhirinya penganiayaan terhadap Falun Gong," katanya pada rapat umum di halaman depan Capitol.

"... Setiap potongan bukti, setiap bagian dari bukti mengatakan bahwa Tiongkok, memang, masih mengambil organ sampai hari ini," tambahnya. "Tidak hanya ada pembenaran untuk pratik menghebohkan ini, dan saya sangat prihatin dengan upaya untuk menutupi, untuk menyamarkan kebenaran, tentang perilaku Tiongkok."

Ros-Lehtinen mendorong praktisi melanjutkan upaya mereka untuk mendapatkan kebebasan berkeyakinan di Tiongkok. "Saya tahu bahwa dengan pekerjaan terus menerus, suatu hari nanti kita akan berkumpul di sini lagi, tepat di mana DPR AS berdiri, untuk merayakan bukan hanya sebagian dari rancangan undang-undang; tetapi kita akan merayakan kebebasan semua praktisi Falun Gong di Tiongkok."

Dana Rohrabacher mengatakan praktisi Falun Gong berada di garis depan melawan kejahatan.

Dana Rohrabacher mengatakan praktisi Falun Gong berada di garis depan melawan kejahatan.

Dana Rohrabacher, ketua Subkomisi Hubungan Luar Negeri Eropa, Eurasia dan Kemunculan Ancaman, berterima kasih kepada praktisi karena membantu membuat dunia lebih baik. "Falun Gong adalah di garis depan melawan kejahatan. Bagi kita yang di dunia ini yang ingin membuat dunia lebih baik memahami bahwa ada kekuatan jahat sedang bermain. Salah satu kekuatan jahat terburuk yang sedang bermain adalah Komunis Tiongkok yang masih menguasai daratan Tiongkok."

Dia meminta lebih banyak orang untuk bersatu di belakang orang-orang Tionghoa yang menginginkan kebebasan, demokrasi, perdamaian, dan kemakmuran: "Kita harus berada di sisi kebebasan. Kita harus berada di sisi martabat bagi semua orang."

Tidak Seorang pun yang Berhak Memaksa Orang Lain untuk Bertindak Melawan Hati Nurani Mereka

Perwakilan dari banyak LSM juga berbicara pada acara tersebut. Tina Mufford dari Komisi AS tentang Kebebasan Beragama Internasional (USCIRF) mengatakan, "Kita semua harus berdiri bersama-sama dan mengecam, dalam istilah yang paling kuat, penindasan pemerintah Tiongkok terhadap warga negaranya sendiri. Praktik brutal termasuk psikiatri dan eksperimen medis lainnya, pengambilan organ, kekerasan seksual, dan tindakan penyiksaan yang tak terkatakan yang dilakukan terhadap ribuan praktisi Falun Gong dan tahanan hati nurani lainnya."

Dia mengatakan pemerintah Tiongkok mencap Falun Gong sebagai sebuah sekte, sebutan yang jelas-jelas tidak benar dan merupakan sebuah searangan yang tidak bisa dimaafkan. Selain itu, karena hukum pidana Tiongkok telah diubah pada tahun 2015, perubahan ini membuat Falun Gong lebih rentan terhadap hukuman penjara lebih panjang, termasuk hukuman penjara seumur hidup.

"Kami mendengar anda, kami mendukung anda, dan kami berdiri dengan anda, bukan hanya hari ini, tapi setiap hari," tambahnya. "Tidak ada individu, tidak ada kelompok, tidak ada pemerintah, bahkan pemerintah Tiongkok, yang memiliki hak untuk memaksa orang lain untuk bertindak melawan hati nurani mereka."

"Tujuh Belas Tahun adalah Waktu yang Lama, Tapi Anda Tidak Menyerah"

Dr. T. Kumar, Direktur Advokasi Internasional dari Amnesty International AS, mengatakan presiden berikutnya tidak boleh mengabaikan masalah ini.

Dr. T. Kumar, Direktur Advokasi Internasional dari Amnesty International AS, mengatakan presiden berikutnya tidak boleh mengabaikan masalah ini.

Dr. T. Kumar, Direktur Advokasi Internasional dari Amnesty International AS, terkesan dengan tekad praktisi. "Tujuh belas tahun adalah waktu yang lama, tetapi anda tidak menyerah. Kami telah memantau, mendokumentasikan, dan berkampanye untuk mengakhiri pelanggaran terhadap praktisi Falun Gong di Tiongkok. Jadi kami di sini hari ini untuk kembali fokus lagi pada pelanggaran itu dan untuk berbicara dengan pemerintah AS dan pemerintah Tiongkok. Ini harus dihentikan."

Ia mengatakan, siapa pun presiden berikutnya, dia tidak boleh mengabaikan masalah ini: "Dengan cara itu, kongres sedang memimpin, dan, saya yakin, presiden berikutnya juga akan melakukannya"

Presiden Freedom House Mark Lagon berkata Kantor 610 didirikan di Tiongkok untuk mengoordinasikan penganiayaan terhadap Falun Gong.

Presiden Freedom House Mark Lagon berkata Kantor 610 didirikan di Tiongkok untuk mengoordinasikan penganiayaan terhadap Falun Gong.

Mark Lagon, presiden Freedom House, berkata Kantor 610 didirikan di Tiongkok pada tahun 1999 dengan tujuan mengoordinasikan penganiayaan terhadap Falun Gong. "Cabang-cabang kantor yang terus berfungsi di seluruh negeri, mengambil langkah-langkah mulai dari pengawasan yang luas untuk menangkap, mengampanyekan propaganda yang bertujuan untuk menjelekkan dan merendahkan praktisi Falun Gong di mata sesama warga mereka."

Dia mengatakan praktisi Falun Gong telah mengalami pelecehan seksual, setruman tongkat listrik, dan metode penyiksaan licik lainnya dan banyak menjadi korban pengambilan paksa organ.

"Satu Transplantasi Satu Kematian"

Suzanne Scholte, presiden Defense Forum Foundation, mengatakan sejumlah besar praktisi Falun Gong dibunuh untuk diambil organnya.

Suzanne Scholte, presiden Defense Forum Foundation, mengatakan sejumlah besar praktisi Falun Gong dibunuh untuk diambil organnya.

Beberapa pembicara menyebutkan update terbaru atas pengambilan paksa organ dari David Kilgour, David Matas, dan Ethan Gutmann. Suzanne Scholte, presiden Defense Forum Foundation, mengatakan dokumen tersebut mengungkapkan bahwa rumah sakit di seluruh Tiongkok telah melakukan transplantasi antara 60.000 dan 100.000 organ setiap tahun sejak tahun 2000."

Dia mengatakan adalah jelas bahwa banyak kematian disebabkan oleh transplantasi ini, "tapi kami ngeri mengetahui, menurut dokter Tiongkok yang terlibat dalam praktik-praktik ini, dalam sebagian besar kasus, satu transplantasi sama dengan satu kematian."

Michelle Hong dari Jubilee Campaign AS mengatakan pemerintah Tiongkok telah menggunakan kelaparan, pemukulan, penjara, memaksa pindah agama, dan penyiksaan dalam kampanye penganiayaan.

Michelle Hong dari Jubilee Campaign AS mengatakan pemerintah Tiongkok telah menggunakan kelaparan, pemukulan, penjara, memaksa pindah agama, dan penyiksaan dalam kampanye penganiayaan.

Meskipun pemerintah Tiongkok mengumumkan ada sekitar 10.000 transplantasi per tahun, Michelle Hong dari Jubilee Campaign AS mencatat, "Namun, menurut Matas, hanya dengan melihat pada beberapa rumah sakit terbesar saja jumlahnya diperkirakan jauh lebih besar."

David Cleveland dari Catholic Charities dari Washington berbicara tentang pengambilan organ paksa di Tiongkok.

David Cleveland dari Catholic Charities dari Washington berbicara tentang pengambilan organ paksa di Tiongkok.

David Cleveland dari Catholic Charities dari Washington memberi sebuah contoh: "Di Tiongkok, anda bisa membuat janji: misalnya 12 Agustus pukul 2. Anda dapat menjadwalkan operasi transplantasi anda." Namun, dalam waktu 24 jam sebelum janji tersebut, seseorang akan dibunuh dan organ mereka diambil.

Kesadaran Telah Membawa Perubahan

Lagon mengatakan bahwa upaya konsisten praktisi telah membawa perubahan di Tiongkok. Misalnya, setelah seorang praktisi ditangkap di Provinsi Shaanxi, hakim menerima banyak telepon dan surat, dan kampanye tanda tangan diluncurkan menuntut penyelamatan praktisi. Pada akhirnya, hakim mengumumkan praktisi tidak bersalah dan membebaskannya.

Faith McDonnell telah mendukung praktisi Falun Gong selama 11 tahun.

Faith McDonnell telah mendukung praktisi Falun Gong selama 11 tahun.

Faith McDonnell, Direktur Religious Liberty Programs di Institut Agama dan Demokrasi, senang mendengar lebih dari 200 juta orang Tionghoa telah mengumumkan pengunduran diri mereka dari rezim komunis. Dia dan organisasinya mulai mendukung praktisi Falun Gong 11 tahun yang lalu pada tahun 2005, dan akan terus mendukungnya.

Surat-surat Dukungan dari Para Legislator

Banyak anggota Kongres menulis surat mendukung Falun Gong.

Banyak anggota Kongres menulis surat mendukung Falun Gong.

Anggota Kongres yang tidak bisa menghadiri rapat umum karena terbentur jadwal pemilihan pada hari terakhir sebelum istirahat musim panas menulis surat untuk mendukung Falun Gong.

Senator dan Calon Presiden Marco Rubio menulis bahwa dia sangat paham tentang penganiayaan di Tiongkok, terutama dari dengar pendapat terbaru di mana korban dari Kamp Kerja Paksa Masanjia menceritakan mereka telah mengalami metode penyiksaan yang mengerikan.

Senator Bill Cassidy dari Louisiana, seorang anggota dari Senator Hak Asasi Manusia Caucus, menulis: “Saya gembira melihat bagian dari H.Res. 343, yang menyerukan kepada Tiongkok untuk menghentikan praktik pengambilan organ dan menuntut diakhirinya penindasan terhadap Falun Gong... Sekarang lebih dari sebelumnya, anggota Partai Komunis Tiongkok harus mengizinkan investigasi independen dan transparan terhadap praktik pengambilan paksa organ yang tidak etis itu.”

Chinese version click here

English version click here