Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Pentolan Bandit yang Dipenjara Menjadi Praktisi Dafa

21 Juli 2016 |   Oleh seorang Praktisi Falun Dafa dari Provinsi Hebei, Tiongkok


(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa (juga disebut Falun Gong) di tahun 2000. Sebelumnya saya adalah seorang “pentolan bandit,” yang berhubungan dengan perkelahian, pemerasan dan perbuatan kriminal. Banyak orang benci dan dendam terhadap saya.

Saya kemudian tertangkap, dan dikirim ke pusat penahanan dan dijatuhi hukuman 18 tahun penjara. Tetapi orang-orang takut pada saya karena saya sering memukul tahanan lain dan tidak pernah mau mendengar penjaga.

Berhubungan dengan Falun Dafa

Partai Komunis Tiongkok (PKT) mulai menganiaya Falun Gong pada tanggal 20 Juli 1999. Propaganda disebarkan di setiap tempat dengan berbagai bentuk dari media yang dikontrol oleh pemerintah. Penjara dan pusat penahanan juga tidak dikecualikan. Setiap orang diarahkan untuk mengkritik Falun Gong.

Setiap kali giliran saya untuk mengkritik latihan ini, saya menjadi bingung dan lidah saya menjadi kaku, tidak bisa mengingat sebuah kata pun dalam pidato yang sudah saya siapkan. Dada saya terasa kencang dan mengalami sesak napas.

Seorang Praktisi Falun Gong dikurung bersama saya sewaktu di pusat penahanan. Saya menanyakan beberapa pertanyaan tentang latihan dan ingin belajar, tetapi ia hanya tertawa dan memberitahukan saya bahwa saya tidak akan bisa belajar.

Saya menjadi gelisah dan merasa ingin tahu kenapa ia berpikir begitu, tetapi ia hanya tersenyum kembali.

Praktisi lain yang bernama Li juga ditahan di sel kami beberapa hari kemudian. Ia mempunyai segulungan kertas dengan salinan kata-kata dari “Hong Yin.”

Sewaktu menanyakan apa itu, ia menjawab, “Ini adalah syair yang ditulis oleh Guru Falun Gong. Saya sedang mempelajarinya.”

Saya menanyakannya pelanggaran hukum apa yang telah ia lakukan. “Saya tidak melanggar hukum apapun,” Ia menjawab. “Pemerintahlah yang membuat kesalahan besar.”

Li setiap hari membersihkan lantai, maka saya bertanya kepada tahanan yang bertanggung jawab atas sel kami kenapa ia selalu ditunjuk untuk membersihkan lantai. Kepala sel menjawab, “Ia satu-satunya yang bersedia melakukan pekerjaan itu.”

Saya marah dan mengomelinya. Pria malang ini sangat takut dan berjanji akan segera menunjuk orang lain untuk melakukan pekerjaan ini.

Pada tanggal 21 Maret 2000, seorang Praktisi Falun Gong yang lain bernama Wang dimasukkan ke dalam sel kami. Wang selalu tersenyum. Saya mengetahui ia telah tiga hari tidak makan.

Penjaga yang bertanggung jawab pada sel kami meminta beberapa tahanan menyiksanya. Saya tahu mereka akan menyiram 50 baskom air di atas kepalanya, karena ini sudah suatu aturan yang tidak tertulis di mana setiap pendatang baru akan dikenakan penyiksaan ini.

Saya telah berhubungan dengan beberapa Praktisi Falun Gong pada waktu itu, dan telah mempunyai perasaan hubungan baik dengan mereka. Sewaktu tahanan akan melakukan apa yang disuruh penjaga, saya memberikan peringatan keras, “Apakah kalian berani melakukannya!”

Maka mereka tidak melakukannya.

Wang menceritakan kepada saya banyak tentang kebaikan dan keindahan Dafa. Sikap tulusnya membuat saya terharu. Saya ingin belajar latihan, maka ia mengajari saya.

Saya segera menguasai semua lima perangkat latihan dan merasakan sangat baik. Wang memberitahukan saya bahwa hanya latihan saja tidak cukup, dan saya perlu membaca buku Zhuan Falun.

Wang segera dibebaskan. Sehari setelah ia pergi, penjaga yang bertugas memberitahukan saya bahwa Wang telah mampir untuk melihat saya tapi ia tidak diizinkan. Sewaktu hari menerima pengunjung, saya memperhatikan seorang pria yang menatap saya terus. Ia mendekati saya dan bertanya apakah saya kenal Wang. Saya menjawab, “Apakah anda membawa buku untuk saya?”

Begitu caranya saya mendapatkan buku Zhuan Falun. Tetapi saya tidak membaca habis dan menyimpannya.

Seorang Praktisi Falun Gong lain dimasukkan ke dalam sel saya lagi setelah lebih dari sebulan. Ia sangat terkejut sewaktu saya menunjukkannya Zhuan Falun dan ia bertanya, “Bagaimana kamu memperolehnya?”

Saya memberitahukannya bahwa ia boleh meminjam. Ia sangat berterima kasih, dan terus membaca buku tersebut beberapa hari.

Saya mulai heran apa yang membuatnya tertarik pada buku itu, dan berpikir saya harus membaca lagi. Maka saya meminta bukunya dikembalikan.

Praktisi mengembalikan buku, tetapi ia berkata, “Bolehkah saya pinjam lagi sewaktu kamu sedang tidak membaca?”

Sewaktu saya membaca Zhuan Falun kali ini, saya tidak bisa berhenti. Setiap kata Guru menyentuh hati saya. Kemurahan hati Guru masuk dalam ke hati saya. Guru telah bekerja begitu lama dan keras untuk akhirnya membawa saya kembali ke jalur yang benar. Guru telah melakukan dan memikul begitu banyak bagi saya untuk memastikan keselamatan saya!

Air mata mengalir ke muka saya sewaktu saya menulis kata-kata ini.

Membuktikan Fa dan Memprotes Penganiayaan 14 Tahun

Sejak itu saya membaca buku setiap hari. Penjaga menanyakan apa yang saya sedang baca. Sewaktu saya memberitahukannya itu adalah Zhuan Falun, Ia mengatakan dengan menghina, “Seorang seperti kamu mau berlatih Falun Gong?”

Saya kembali membaca buku saya dan tidak memperhatikannya lagi. Saya rajin belajar Fa dan berlatih setiap hari.

Tiga bulan kemudian saya membuang air besar dengan mengeluarkan darah dalam jumlah yang banyak. Saya merasa nyaman setelah itu. Sewaktu saya sampaikan kepada praktisi, ia memberi tahu saya bahwa itu hal yang baik karena Guru sedang membersihkan tubuh saya.

Guru menjelaskan tentang pembersihan tubuh di dalam Zhuan Falun, di mana telah terjadi pada saya. Saya sangat gembira dan memberitahukan diri sendiri dalam hati bahwa saya akan berlatih sampai akhir!

Pimpinan pusat penahanan dan sekelompok penjaga datang memeriksa tahanan pada suatu hari. Mereka menemukan saya sedang duduk di lantai dengan setumpuk lada disamping saya, dan mereka ingin tahu apa yang saya sedang lakukan.

Mereka tertawa terbahak bahak sewaktu saya memberitahukan mereka saya sedang bekerja. Mereka semua tahu bahwa saya dulu selalu menolak untuk bekerja apapun. Saya tidak menjawab dan hanya terus bekerja.

Suatu hari saya sedang berdiri seorang tahanan muda yang bertanggung jawab atas tahanan lain berteriak pada saya supaya kembali bekerja. Saya melihatnya dengan senyum tanpa mengeluarkan sebuah kata pun. Sebelumnya saya pasti sudah berteriak balik kepadanya atau malah memukulnya.

Sewaktu yang lain melihat ia berteriak pada saya, mereka buru-buru menghentikannya. Ia menjadi takut sewaktu ia diberitahukan siapa saya.

Saya bisa menikmati banyak kebebasan karena orang-orang takut kepada saya, hal ini membuat saya dapat memperoleh materi Dafa dari praktisi di luar. Saya kemudian berbagi dengan praktisi di dalam.

Saya memberitahukan semua kepala tahanan di setiap bangsal untuk tidak menyiksa praktisi Falun Gong dan mengizinkan mereka belajar Fa dan berlatih. Saya memastikan praktisi tidak akan dianiaya dengan cara apapun.

Penjaga kemudian memindahkan saya ke sebuah pusat penahanan di luar batas yuridiksi lokal. Di sana, kedua tangan saya diborgol di belakang selama 24 jam. Besi borgol masuk ke dalam daging saya. Saya merasa sakit yang menyiksa setelah beberapa jam, maka saya mulai melafal syair Guru:

“Sang Maha Sadar tidak takut pada penderitaan.
Tekadnya bagaikan dilebur dari intan.
Tiada keterikatan pada hidup dan mati.
Dengan lapang hati menelusuri jalan pelurusan Fa”
(“Pikiran Lurus dan Perbuatan Lurus” dari Hong Yin II)

Saya melafal dengan berulang kali. Saya selamat dari penyiksaan, kemudian saya memprotes penganiayaan ini dengan melakukan mogok makan. Saya berhenti makan selama sembilan hari.

Kulit saya berubah menjadi pucat pada waktu saya dibawa ke rumah sakit. Saya mendengar bisikan seorang dokter berkata kepada penjaga, “Kenapa lama baru kalian bawa kemari. Apabila lain kali begini juga, jangan bawa ke sini…”

Mereka berusaha mencekok paksa saya, tetapi saya melakukan perlawanan keras. Mereka memakai alat khusus untuk membuka paksa mulut saya dan berhasil memasukan sedikit makanan, tetapi saya memuntahkannya semua.

Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan kepada saya, maka saya dibawa kembali ke pusat penahanan lokal. Kepala seksi di sana telah berhasil membuat seorang praktisi untuk berhenti berlatih Falun Gong dalam sehari dengan penyiksaan memakai ranjang kematian. Ia mengancam akan menggunakan cara yang sama untuk menyiksa saya apabila saya tidak berhenti berlatih Falun Gong.

Ia mengetahui tahanan lokal tidak berani menyentuh saya, maka ia mengumpulkan beberapa tahanan yang bukan lokal untuk mengikat saya pada ranjang kematian.

Kedua kaki dan tangan saya direntangkan ke empat sudut ranjang, dan dibiarkan di sana beberapa jam. Saya tidak bisa bergerak. Saya melakukan mogok makan untuk memprotes. Beberapa orang memohon saya untuk memakan pada hari kelima, tetapi saya menolak. Mereka memutuskan untuk mencekok paksa saya pada hari berikutnya.

Sekitar enam pria besar tiba-tiba datang pada saya. Mereka memindahkan saya dari ranjang kematian ke sebuah kursi. Kemudian seseorang berusaha memasang sebuah selang masuk ke dalam lubang hidung saya. Mereka satu satu mencoba tetapi tidak ada yang berhasil, maka mereka berhenti dan meninggalkan saya.

Mereka kembali pada sore hari dan meminta saya bekerja sama, tetapi saya tidak mau. Saya kemudian mendengar suara di telinga saya, “Pancarkan pikiran lurus!”

Begitu saya mulai memancarkan pikiran lurus, saya melihat benda kecil jatuh seperti hujan, dengan ukuran sebuah ujung jarum. Di antaranya ada yang bunyi berdesis.

Saya mendengar dokter penjara berkata, “Saya tidak mau melakukannya lagi. Sudah cukup!” Ia meninggalkan tempat. Kemudian yang lain tiba-tiba meninggalkan tempat.

Lebih banyak orang dikirim untuk memohon saya untuk makan. Saya memberitahukan mereka, “Apabila kepala seksi tidak membebaskan saya dari ranjang kematian dan mengizinkan saya membaca buku dan berlatih, saya akan melanjutkan mogok makan.”

Kepala seksi akhirnya menyetujui dan mengizinkan setiap hal yang saya minta. Sejak itu, saya diberi banyak kebebasan untuk berlatih Falun Gong. Saya juga menggunakan setiap kesempatan untuk berbicara tentang Dafa dengan siapa pun yang saya temui.

Saya kemudian dipindahkan ke Penjara Baoding di mana saya tetap melanjutkan latihan Falun Gong.

Sekali saya dikurung di sel tersendiri, maka saya duduk untuk memancarkan pikiran lurus. Seorang penjaga melihat apa yang saya lakukan dari CCTV, dan datang dengan tongkat listrik.

Saya tidak takut, tetapi memancarkan pikiran lurus yang kuat bahwa setrum listrik akan dirasakan oleh orang yang menyiksa saya.

Begitu tongkat menyentuh tubuh saya, saya mendengar penjaga berteriak karena sakit, dan ia meninggalkan tempat. Ia tidak pernah menyentuh saya lagi.

Guru berkata:

“Dafa tidak meninggalkan tubuh.
Hati mengandung Zhen Shan Ren.
Arhat besar di dunia.
Dewa dan hantu paling takut.”
(“Keagungan De” dari Hong Yin)

Saya selalu membawa buku Dafa dan materi lain, maka saya bisa memberikan kepada praktisi sewaktu bertemu dengan mereka.

Mereka melakukan pemeriksaan di tempat setiap hari dan memeriksa badan di penjara. Saya memancarkan pikiran lurus supaya mereka tidak memeriksa saya. Ketika saya berikutnya yang akan diperiksa, sesuatu selalu terjadi atau orang yang memeriksa akan dipanggil pergi pada saat itu.

Saya tidak pernah diperiksa lebih dari sepuluh tahun, maka materi Dafa saya tidak pernah ditemukan. Benar-benar sulit dipercaya dan mengagumkan. Saya mengetahui ini adalah keagungan Guru yang belas kasih yang setiap kali melindungi dan menyelamatkan saya.

Seorang praktisi dipukul dengan keras karena berlatih Falun Gong, sampai kakinya harus diamputasi. Kami menjadi gempar sewaktu mendengar apa yang terjadi, dan semua praktisi menulis keluhan kepada otoritas untuk membeberkan perbuatan brutal yang dilakukan oleh penjaga. Tetapi hanya keluhan saya yang diterima.

Saya juga berhasil menyampaikan berita ini keluar, sehingga praktisi bisa menerbitkan hal ini di situs web Minghui. Penjaga sangat marah sewaktu mereka mengetahuinya.

Mereka memasukan saya ke sebuah kandang metal yang kecil pada malam itu sehingga saya tidak bisa bergerak, dan memborgol saya dan menggantung saya di sebuah pohon yang dirayapi semut pada siang hari. Saya disiksa seperti ini lebih dari seminggu.

Saya berhasil menghadapi pengurungan di kandang yang kecil, dan menemukan semut-semut menjauhi saya sewaktu saya digantung di pohon.

Saya berterima kasih kepada Guru atas perlindungannya dan pengawasannya lebih dari sepuluh tahun.

Melakukan Tiga Hal dengan Baik

Saya menghabiskan 16 tahun di penjara, 14 tahun sebagai seorang Praktisi Dafa. Dalam lingkungan yang mengerikan itu, saya tetap tabah dalam kultivasi saya, mengandalkan keyakinan saya yang mutlak dalam Dafa dan Guru, melakukan tiga hal dengan sebaik mungkin. Saya juga telah membantu lebih dari seribu orang untuk mundur dari PKT dan organisasi terkaitnya.

Dibawa bimbingan dan perlindungan Guru, saya menemukan makna dan petunjuk kehidupan.

Setelah pembebasan saya di tahun 2014, keluarga dan teman-teman saya masih terpengaruh oleh kebohongan dan propaganda PKT, mereka berusaha membujuk saya untuk berhenti berlatih.

Saya menggunakan pengalaman pribadi saya untuk memberitahukan mereka tentang keindahan dan kebaikan Dafa, dan memberitahukan mereka bahwa apabila tidak ada Dafa dan Guru, saya tidak akan menjadi orang yang baik, sehat dan bermanfaat.

Mereka telah memperhatikan perubahan dalam diri saya. Ekspresi dan sikap saya dulu yang galak sudah berubah menjadi baik dan halus. Saya sebenarnya kelihatan cukup tampan sekarang, dengan kulit saya yang baik dan sehat, berwatak halus dan ramah.

Kekuatan Dafa telah menggerakkan hati mereka begitu besar sehingga sebagian dari mereka mundur dari Partai dan sebagian mulai berlatih Falun Gong.

Bagi teman-teman lama saya, meskipun mereka mengetahui saya 16 tahun di penjara, mereka semua tampil ke depan memberikan bantuan kepada saya sehingga saya bisa membangun usaha saya sendiri yang legal. Sebagai balasan, saya membantu mereka semua untuk mundur dari PKT.

Rekan praktisi dan saya bekerja sama dan saling membantu dalam misi kita melakukan tiga hal dengan baik. Membantu Guru dalam pelurusan Fa dan menyelamatkan manusia.

Saya bersujud diri dengan rendah hati di depan Guru dengan sangat bersyukur.

Chinese version click here
English version click here