Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Media di Selandia Baru Melaporkan Maraknya Kejahatan Pengambilan Organ Secara Paksa di Tiongkok

8 Juli 2016

Artikel itu berjudul ‘Pengambilan Organ Berdarah’: Ribuan orang dibunuh untuk diambil organ tubuhnya, menurut laporan terbaru’, laporan dari hasil investigasi terbaru oleh mantan Sekretaris Negara Kanada David Kilgour, pengacara HAM David Matas, dan jurnalis Ethan Gutman.

(Minghui.org) Media cetak terbesar di Selandia Baru, The New Zealand Herald pada 28 Juni 2016, memberitakan tentang kejahatan pengambilan organ secara paksa di Tiongkok.


Penemuan mereka dirilis dalam konferensi pers di National Press Club di Washington D.C pada tanggal 22 Juni 2016, diperkirakan 60.000 hingga 100.000 organ tubuh ditransplantasikan setiap tahun di rumah sakit-rumah sakit Tiongkok. Tetapi, jumlah total transplantasi legal dilaporkan kira-kira 10.000 per tahun, menurut statistis tahunan resmi Tiongkok.

Sub-komite gabungan kongres AS mengadakan dengar pendapat mengenai perdagangan organ terlarang, hanya dua minggu setelah Parlemen meloloskan sebuah resolusi yang mendesak Beijing agar menghentikan pengambilan organ dari para tahanan tidak bersalah tersebut.

Laporan itu melaporkan ada puluhan ribu transplantasi organ tidak dilaporkan oleh pemerintah (Tiongkok) dimana organ-organ ini diambil dari para tahanan tidak bersalah yang dipenjara karena keyakinan atau politik mereka.

“Kesimpulan terakhir adalah Partai Komunis Tiongkok telah melibatkan negara dalam pembunuhan massal terhadap orang-orang tidak bersalah, terutama praktisi Falun Gong, namun juga warga Uyghur, Tibet, dan Kristiani, untuk mendapatkan organ untuk transplantasi,” bunyi laporan tersebut.

Artikel Herald melaporkan bahwa para praktisi Falun Gong dipaksa untuk menjalani berbagai pemeriksaan medis, dimana hasil itu dimasukkan ke dalam database – hakekatnya untuk menciptakan bank donor hidup.

“Gutmann berkata pengambilan organ di Tiongkok telah berlangsung hampir 20 tahun lalu saat Falun Gong - sebuah latihan spiritual berbasis budaya Tiongkok – sedang berkembang pesat.”

“Partai Komunis Tiongkok merasa khawatir atas perkembangan Falun Gong dan takut atas ideologi supremasi mereka sehingga melarang latihan ini pada tahun 1999,” kata Gutmann.

“Praktisi Falun Gong yang ditangkap berjumlah ratusan ribu orang dan diminta untuk mengakui kesalahan mereka, jika tidak mereka akan disiksa.

“Jika mereka tidak mengaku bersalah, mereka akan dihilangkan. Dugaan itu muncul pada tahun 2006 dimana orang yang hilang dibunuh untuk diambil organnya yang kemudian dijual kepada sejumlah besar pariwisata transplantasi asing. Ini diterima secara umum dimana Tiongkok membunuh tahanan demi organ mereka.”

Laporan itu lebih lanjut mendiskusikan bahwa pemerintah Tiongkok mengatakan memiliki rencana untuk menghentikan penggunaan organ yang diambil dari para tahanan yang dihukum mati dan beralih ke sistem donasi organ secara sukarela.

“Tetapi menurut sejumlah laporan, praktik pengambilan kontroversi ini jauh dari kata menghapuskan. Pemerintah Tiongkok berulang kali menolak untuk memberikan data berapa banyak orang yang telah dieksekusi setiap tahun.

“Tiongkok disebut sebagai pengeksekusi terbesar di dunia menurut Laporan Hukuman Mati dan Eksekusi 2015 dari Amnesty International.

Chinese version click here
English version click here