Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Kegiatan di Jerman, Irlandia Utara dan Prancis Memperingati 17 Tahun Penganiayaan

15 Agu 2016 |   Oleh koresponden Minghui di Eropa


(Minghui.org) Di bawah perintah mantan pemimpin Jiang Zemin, pemerintah Tiongkok melarang Falun Gong pada 20 Juli 1999.

Untuk memperingati 17 tahun penindasan, praktisi Falun Gong di banyak negara meningkatkan kesadaran atas pelanggaran HAM yang parah di Tiongkok kepada pejabat pemerintah dan komunitas.

Kegiatan Falun Gong digelar di Jerman, Irlandia dan Perancis.

Jerman

Di luar Gereja St. Paul, sebuah bangunan penting di pusat Frankfurt, praktisi Falun Gong memasang poster dan melakukan latihan guna menarik perhatian atas penindasan yang masih berlangsung di Tiongkok

Melakukan latihan di dekat Gereja St. Paul di Frankfurt pada 23 Juli 2016
Melakukan latihan di dekat Gereja St. Paul di Frankfurt pada 23 Juli 2016

Seorang turis berkata kepada praktisi, ”Saya berasal dari Hong Kong dan mendukung kalian. Tetapi apakah kamu tahu Partai Komunis sangat berkuasa?”

“Tidak apa-apa. Kami melakukan ini berdasarkan hati nurani kami demi kemanusiaan, itulah kekuatan sejati berasal,” jawab praktisi.

Wanita itu mengangguk dan tersenyum.

Pengunjung membaca poster tentang penganiayaan di Tiongkok

Pengunjung membaca poster tentang penganiayaan di Tiongkok

Pengunjung membaca poster tentang penganiayaan di Tiongkok

Pada musim puncak turis, sejumlah besar bis tur datang setiap hari. Para turis, termasuk dari Tiongkok, berjalan-jalan, berbelanja, makan dan melihat-lihat. Satu hal yang paling sering mereka lihat ketika turun bis adalah spanduk berbunyi, ”Dunia Memerlukan Sejati-Baik-Sabar.”

Menunjuk ke arah praktisi yang melakukan latihan, seorang turis Tiongkok berkata kepada kelompok turnya, ”Hei lihat! Ada Falun Gong!”

Pengunjung bertanya mengenai latihan Falun Gong

Pengunjung bertanya mengenai latihan Falun Gong

Seorang pengunjung sangat mendukung. Penduduk local, Ny. Moschel-Spohr terkejut setelah mendengar tentang kebrutalan penganiayaan yang terjadi di Tiongkok, terutama pengambilan organ praktisi Falun Gong yang masih hidup. “Ini sangat menyedihkan. Saya akan selalu mendukung kalian.”

Ny. Moschel Spohr berkata bahwa penyiksaan terhadap praktisi, terutama pengambilan organ secara paksa tidak dapat diterima

Ny. Moschel Spohr berkata bahwa penyiksaan terhadap praktisi, terutama pengambilan organ secara paksa tidak dapat diterima

Vojtech Heidelberg, seorang pemuda, tidak pernah mendengar tentang Falun Gong. Ia menandatangani petisi untuk menyerukan diakhirinya penganiayaan setelah mengetahui situasi di Tiongkok. “Saya sungguh berharap ada sesuatu yang dapat saya lakukan untuk membantu kalian,” katanya.

Irlandia Utara

Mengikuti pawai pada 23 Juli, praktisi Falun Gong di Irlandia Utara mengadakan rapat umum di Arthur Square di Belfast pada sore hari. Kedua kegiatan tersebut menarik banyak perhatian.

Praktisi Falun Gong melakukan pawai dari Balai Kota menuju Donegall Place, Royal Avenue dan Castle Place, lalu kembali ke Arthur Square

Praktisi Falun Gong melakukan pawai dari Balai Kota menuju Donegall Place, Royal Avenue dan Castle Place, lalu kembali ke Arthur Square

Praktisi Falun Gong melakukan pawai dari Balai Kota menuju Donegall Place, Royal Avenue dan Castle Place, lalu kembali ke Arthur Square

Sekelompok pelajar Italia terkejut setelah mendengar tentang pengambilan organ paksa dari praktisi Falun Gong di Tiongkok. Seluruh dari 23 pelajar menandatangani petisi untuk mendukung praktisi.

Pasangan Williams dari Amerika Serikat, mengatakan mereka pernah mengajar di Tiongkok dan menyaksikan praktisi diperlakukan dengan kasar. “Di hadapan kejahatan seperti ini, semua orang harus melakukan bagiannya untuk menghentikannya.”

Melakukan latihan bersama di Arthur Square di Belfast

Melakukan latihan bersama di Arthur Square di Belfast

Pmair, penduduk setempat di Belfast, mengatakan ini sangat jahat dimana pengambilan organ paksa bisa terjadi pada zaman sekarang ini. “Saya pikir orang Inggris dan pemerintahnya harus menaruh perhatian pada masalah ini. Transplantasi pariwisata harus dihentikan, karena kita tidak boleh terlibat dalam pembunuhan.”

Prancis

Praktisi berkumpul di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Paris pada 22 Juli untuk melakukan latihan dan memberitahu orang-orang tentang penganiayaan di Tiongkok.

“Penganiayaan terhadap Falun Gong adalah kejahatan negara yang dilancarkan oleh Jiang Zemin pada tahun 1999,” jelas Tan Hanlong, ketua Himpunan Falun Dafa Prancis. “Penganiayaan ini termasuk penangkapan, penahanan, penyiksaan, kerja paksa dan pengambilan organ secara paksa.”

Jiang Youlu, seorang pengacara HAM, mengatakan ia mengagumi keberanian praktisi. Karena Partai Komunis Tiongkok telah melakukan hal-hal yang mengerikan selama beberapa dekade, ia menganjurkan orang Tiongkok memisahkan diri dari rezim komunis demi masa depan yang lebih baik. “Saya berumur 81 tahun sekarang dan cukup melihat bahwa Partai Komunis akan jatuh. Kalian tidak ingin terseret bersamanya.”

Dua pengunjung menandatangani petisi di kegiatan dekan Kedutaan Besar Tiongkok di Paris pada 22 Juli

Dua pengunjung menandatangani petisi di kegiatan dekan Kedutaan Besar Tiongkok di Paris pada 22 Juli

Isabelle Brunot mengatakan ia menaruh perhatian pada masalah HAM namun terkejut dengan apa yang diketahuinya. “Saya tidak mengetahui masalah ini. Sulit dibayangkan orang dibunuh dengan orang lain atas organ mereka pada abad ke-21. Parahnya, tidak banyak laporan mengenai masalah penting ini.” Ia mendukung praktisi untuk meneruskan upaya mereka untuk memberitahu lebih banyak orang mengenai hal ini.

Jerry Normal, seorang pemuda dari Togo, mengatakan tidak seorang pun boleh mengabaikan hal ini. “Saya telah melihat pelanggaran HAM di negara saya. Dan kita tidak memperkenankan hal berlanjut.”

Saat menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya pengambilan organ paksa, Normal berkata ia melakukannya dengan “sepenuh hati:” ”Ini adalah dasar kemanusiaan - sesuatu yang kita semua harus pedulikan.”

Mengikuti resolusi tahun 2013 untuk mengecam pengambilan organ paksa di Tiongkok, Parlemen Eropa mengeluarkan deklarasi tertulis baru-baru ini, mendesak tindakan lebih lanjut untuk menghentikan kejahatan tersebut.

Lebih dari setengah anggota Parlemen Eropa (MEP) bersama-sama menandatangani Deklarasi Tertulis, di antara mereka Tomáš Zdechovsk dari Republik Ceko, mengatakan bahwa dasar HAM tidak bisa diabaikan: “Hati-hatilah. Sekarang semua negara berusaha menjadi demokrasi, tetapi Tiongkok bermasalah. Berikutnya bisa terjadi masalah lain di sebuah negara.”

Artikel terkait dalam bahasa Mandarin:

http://www.minghui.org/mh/articles/2016/7/25/法国七二零反迫害集会-民众支持法轮功(图)-

331891.htmlhttp://www.minghui.org/mh/articles/2016/7/25/北爱尔兰民众-残酷的迫害一定要立即制止(图)-331879.html

Chinese version click here

English version click here