(Minghui.org) Kultivator mengerti pentingnya belajar Fa, memerhatikan pemancaran pikiran lurus dan mencari ke dalam. Dengan melakukan hal itu, kita bisa berkultivasi dengan tekun ketika mengalami penderitaan seperti karma penyakit atau penganiayaan.

Banyak kali setelah saya melewati kesulitan, saya menghela napas lega. Setelah itu keterikatan akan kenyamanan akan meresap ke dalam, saya perlahan-lahan mengendur, dan akhirnya menyebabkan penderitaan, susul menyusul, seperti saya didorong untuk berkultivasi.

Melihat Bagaimana Saya Berkultivasi

Ketika saya tidak mempertahankan tingkat kultivasi yang tekun, saya menghadapi penderitaan berat, karma penyakit dan penganiayaan. Sepertinya keterikatan akan nafsu berahi menjadi penyebab utama.

Ketika saya mencari ke dalam, saya mendapati lebih banyak masalah. Saya terlalu terikat pada keegoisan, iri hati dan mengejar kenyamanan. Saya menginginkan pengakuan orang lain, mengejar keuntungan pribadi dan lain-lain.

Untuk satu waktu saya melakukan lebih baik dan kemudian sebuah gelombang penganiayaan lainnya akan datang. Saya merasa bingung, susah dan tidak punya harapan. Saya berpikir bahwa saya sudah menyingkirkan keterikatan itu hingga hilang. Mengapa saya terus menghadapi masalah ini lagi dan lagi?

Penerobosan

Meskipun saya terus melakukan kesalahan, Guru tidak pernah meninggalkan saya. Suatu hari ketika saya membaca Fa, saya mengklik link sebuah artikel tapi ternyata malah artikel lain yang terbuka, “Pengikut Dafa Harus Belajar Fa.” Saya berpikir bahwa ini menarik dan mungkin bukan suatu kebetulan. Saya membacanya dengan teliti.

Guru memberi tahu saya:

“Saat menjumpai hal yang tidak menyenangkan, menjumpai hal yang membuat anda marah, menjumpai hal yang menyangkut kepentingan pribadi, ego diri mendapat gempuran, namun anda dapat melihat ke dalam, mengultivasi diri sendiri, mencari kebocoran diri sendiri, di tengah konflik sekalipun anda tidak bersalah juga dapat berlaku demikian: Oh, saya sudah mengerti, saya pasti ada suatu hal yang tidak dilakukan dengan baik, sekiranya benar-benar tidak bersalah, mungkin juga adalah hutang karma yang terhutang di masa lampau, saya lakukan dengan baik, yang harus dibayar maka saya bayar.” (“Pengikut Dafa Harus Belajar Fa – Ceramah Fa pada Konferensi Fa Washington DC tahun 2011”)

Bagian ceramah ini menyentuh saya sangat dalam. Saya merenungkan bagian ini berulang kali. Kemudian, suatu hari saya merasa bahwa halangan yang menghalangi saya menjadi tekun telah tersingkirkan.

Saya tidak melakukan dengan baik di masa lalu karena saya tidak memperhatikan kaitan antar hal yang membuat saya kesal dan utang karma di masa lalu. Setiap kali tiba waktunya untuk menyingkirkan karma, saya menjadi kesal, menyalahkan segalanya dan semua orang, hingga akhirnya melewati kesempatan itu.

Sekarang hati saya menjadi tenang dan menjadi mudah bagi saya untuk menangani konflik yang tiba-tiba dan tidak terduga dengan rasional. Baik itu di rumah atau di kantor, sebelumnya, jika seseorang berkata sesuatu yang tidak adil atau kasar, saya akan menjadi kesal.

Saya sekarang mengerti bahwa saya sedang menghapus karma dan menjadi lebih tenang. Saya mencari ke dalam dan mencari bagian yang tidak saya lakukan dengan baik. Pengalaman ini luar biasa. Saya bisa merasakan diri sendiri meningkat, mental maupun fisik.

Akar dan Ranting

Saya perlahan menyadari bahwa keterikatan akan nafsu berahi, yang terus menyiksa saya bertahun-tahun, telah berkurang dan saya dengan mudah melepaskannya. Jika saya berkultivasi secara solid dalam Fa, saya bisa dengan jelas membedakan pikiran saya apa yang benar dan apa yang tidak, dan apa yang baik dan apa yang jahat. Saya merasa lebih percaya diri dan lega.

Keterikatan akan nafsu berahi datang dari perasaan sentimentil. Saya telah menemukan ketika sulit untuk menghilangkan keterikatan akan nafsu berahi itu, saya harus memperlakukan diri sendiri sebagai kultivator.

Selama periode pelurusan Fa, kekuatan lama telah memanipulasi keterikatan emosional praktisi dan memperbesar mereka untuk mengganggu kita. Mengendur dalam kultivasi adalah akar dari penderitaan kita, sedang keterikatan hanyalah cabang-cabangnya.

Memperhatikan Setiap Pikiran

Saya sadar ketika melihat ke belakang, masalah saya adalah tidak memerhatikan pikiran diri sendiri. Ketika saya mengalami hal yang membuat kesal, khususnya di rumah atau di lingkungan yang nyaman, saya lupa bahwa saya seorang kultivator, dan melakukan atau berkata hal-hal yang tidak sesuai dengan kultivator. Kekuatan lama tidak pernah istirahat. Mereka melihat setiap celah.

Kesulitan terakumulasi, menjadi besar dan hampir menghancurkan saya. Saat itulah saya baru sadar bahwa saya harus tekun untuk bertahan. Ini sebenarnya adalah sebuah respons yang terkondisi dan saya menghabiskan banyak waktu di jalan berputar ini.

Terima kasih atas karunia Guru, saya masih di sini. Jika tidak, saya pasti telah hilang. Saya sadar bahwa saya tidak bisa lagi membuang waktu hingga sebuah penderitaan atau penyakit serius datang sebelum mulai berkultivasi dengan tekun.

Peningkatan terjadi ketika seseorang menghadapi hal besar. Mereka terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan dalam pekerjaan dan selama pelurusan Fa.

Identifikasi pikiran kebencian, iri hati, nafsu berahi dan perasaan takut, dan singkirkan mereka adalah pertarungan bagi saya. Saya bisa melakukannya dalam jangka pendek, tapi kultivasi sejati adalah untuk jangka panjang. Bisa melakukan ini dengan teguh membutuhkan kewaspadaan.

Tidak ada Masalah Kecil dalam Kultivasi

Saya menyesal membutuhkan banyak ujian hidup dan mati untuk menjadi tahu unsur utama dari kultivasi. Ketika saya melihat hal-hal sebagai “masalah kecil,” saya memuaskan hati manusia dan kehilangan banyak kesempatan untuk meningkat. Itulah ketika karma terakumulasi dan menjadi sulit untuk diatasi.

Saya belajar bahwa jalan kultivasi, saya harus membayar utang karma yang saya hasilkan sepanjang perjalanan. Saya tidak bisa berhasil jika saya terus berkultivasi dengan cara lama.

Guru telah menyingkirkan porsi besar bagi saya. Saya hanya perlu mengingat bahwa saya adalah seorang kultivator. Saya harus mengukur dengan Fa.

Langkah Terakhir dari Perjalanan

Saya mengerti bahwa kita berada dalam tahap terakhir perjalanan dari pelurusan Fa. Kita benar-benar harus buru-buru mengeliminasi kekurangan kita. Ada elemen-elemen yang membantu kita meningkat setiap hari, setiap menit dan setiap detik. Jangan sampai terlewatkan.

Ketika pikiran yang muncul aneh, tidak benar dan bahkan kotor, kita seharusnya tidak memuaskan mereka. Saya sadar bahwa pikiran-pikiran itu kadang muncul di masa lalu ketika saya berpikir bahwa saya tekad melakukan dengan baik atau mempunyai pikiran, “saya benar-benar hebat” atau “lihat bagaimana banyaknya yang telah saya capai.” Mereka menghadang saya untuk berasimilasi dengan Fa dan menghalangi saya menjadi tekun berkultivasi.

Saya tidak mempunyai alasan untuk rileks atau bermalasan. Saya kadang-kadang membuat kesalahan yang sama yang praktisi lain perbuat: menyamakan apa yang telah kita lakukan dengan bagaimana tekunnya kultivasi kita.

Guru menghendaki kita untuk melakukan tiga hal dan tidak ada jalan pintas. Hanya rendah hati hati yang bisa mempertahankan tingkat ketekunan.

Chinese version click here
English version click here