(Minghui.org) Praktisi Falun Gong mengadakan aksi unjuk rasa baru-baru ini di depan kedutaan dan konsulat, untuk memprotes pemerintah Tiongkok yang menolak Wang Zhiwen, mantan koordinator terkenal, bepergian ke luar negeri untuk mengunjungi putrinya di A.S.

Wang adalah salah satu koordinator utama eks Himpunan Falun Dafa Tiongkok (Falun Dafa juga dikenal sebagai Falun Gong). Dia ditangkap di Beijing pada 20 Juli 1999, ketika mantan kepala Partai Komunis Tiongkok (PKT), Jiang Zemin, memerintahkan penganiayaan terhadap Falun Gong.

Wang dipenjara selama hampir 15 tahun, selama waktu itu dia disiksa dengan berbagai cara. Semua giginya rusak, kukunya ditusuk dengan jarum tajam, dan dia dilarang tidur sampai tujuh hari berturut-turut. Dia diborgol, ditahan dan di belenggu dengan berat 23 kg ketika dikurung dalam sel kecil sendirian.

Wang baru-baru ini dilarang meninggalkan Tiongkok untuk berkumpul kembali dengan keluarganya di Amerika Serikat.

Paris

Praktisi Falun Gong berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Paris pada sore hari 17 Agustus 2016, memprotes pelanggaran keras rezim atas hak Wang Zhiwen untuk melakukan perjalanan.

Tang Hanlong, Ketua Himpunan Falun Dafa di Prancis, berbicara di rapat umum tersebut.

Tang Hanlong, Ketua Himpunan Falun Dafa di Prancis, berbicara di rapat umum tersebut.

Peragaan latihan Falun Gong.

Peragaan latihan Falun Gong.

Suzanne Boulier (kiri), seorang pejalan kaki dan anaknya, mengatakan bahwa rezim menghancurkan keluarga Wang adalah tindakan kebencian. Dia berkata,

Suzanne Boulier (kiri), seorang pejalan kaki dan anaknya, mengatakan bahwa rezim menghancurkan keluarga Wang adalah tindakan kebencian. Dia berkata, "Saya percaya satu-satunya cara untuk menyatukan kembali keluarga itu adalah memberikan tekanan internasional terhadap rezim dan buat mereka malu."

Matthias Seddik (kanan) menandatangani petisi untuk menghentikan pengambilan organ paksa di Tiongkok, dan mengatakan,

Matthias Seddik (kanan) menandatangani petisi untuk menghentikan pengambilan organ paksa di Tiongkok, dan mengatakan, "Pria ini (Wang Zhiwen) telah menderita dan telah mendapat perlakuan mengerikan. Dia terpisah dari putrinya. Adalah hak asasinya, untuk bepergian dan menyatu kembali dengan putrinya di Amerika Serikat."

Martine Zabner (No. 2 dari kiri) ingin membantu upaya anti-penganiayaan.

Martine Zabner (No. 2 dari kiri) ingin membantu upaya anti-penganiayaan.

Zurich

Sebuah protes damai di dekat Konsulat Tiongkok di Zurich menarik perhatian banyak orang yang lewat pada tanggal 16 Agustus 2016.

Praktisi Falun Gong melakukan protes di Konsulat Tiongkok di Zurich karena rezim baru-baru ini melarang Wang Zhiwen bepergian ke negara Amerika untuk bergabung kembali dengan putrinya.

Praktisi Falun Gong melakukan protes di Konsulat Tiongkok di Zurich karena rezim baru-baru ini melarang Wang Zhiwen bepergian ke negara Amerika untuk bergabung kembali dengan putrinya.

Praktisi Simone berharap paspor Wang Zhiwen akan kembali diterbitkan dan bergabung kembali dengan putrinya.

Praktisi Simone berharap paspor Wang Zhiwen akan kembali diterbitkan dan bergabung kembali dengan putrinya.

Pejalan kaki yang peduli terhadap kejahatan pengambilan paksa organ oleh rezim komunis.

Pejalan kaki yang peduli terhadap kejahatan pengambilan paksa organ oleh rezim komunis.

Pejalan kaki yang peduli terhadap kejahatan pengambilan paksa organ oleh rezim komunis.

Para praktisi juga menyampaikan surat terbuka kepada pejabat konsulat, mendesak mereka untuk tidak mematuhi perintah rezim untuk menganiaya Falun Gong, dan meminta pemerintah Tiongkok untuk menerbitkan kembali paspor Wang dan mencabut larangan perjalanan.

Edinburgh

Praktisi melakukan protes di Konsulat Tiongkok di Edinburgh pada tanggal 15 Agustus 2016.

Praktisi melakukan protes di Konsulat Tiongkok di Edinburgh pada 15 Agustus.

Praktisi melakukan protes di Konsulat Tiongkok di Edinburgh pada 15 Agustus.

Praktisi Christina mengatakan bahwa dia sendiri pernah merasakan kesewenang-wenangan rezim. Dia ditolak mendapatkan visa untuk melakukan perjalanan ke Tiongkok karena berlatih Falun Dafa.

Christina mengatakan, "Penganiayaan Falun Gong yang tidak masuk akal harus berakhir sekarang!"

Praktisi mengatakan mereka akan terus melakukan protes di konsulat setiap minggu sampai Wang bersatu kembali dengan putrinya.

Milan

Praktisi Italia melakukan protes di Konsulat Tiongkok pada 17 Agustus 2016.

Lan, seorang praktisi Tiongkok dari Beijing, mengatakan ia ingat bahwa Wang Zhiwen adalah orang yang tulus dan baik hati. Ia Mengatakan,

Lan, seorang praktisi Tiongkok dari Beijing, mengatakan ia ingat bahwa Wang Zhiwen adalah orang yang tulus dan baik hati. Ia Mengatakan, "Wang Zhiwen terkenal karena kerjanya yang bagus sebagai insinyur kereta api, dan relawan di masyarakat.

"Dia dipenjara selama 15 tahun dan sekarang rezim melarang dia untuk bergabung kembali dengan putrinya. Rezim ini tidak manusiawi dan tak berperasaan."

Anna, seorang praktisi yang melarikan diri dari rezim setelah bertahun-tahun dipenjara karena berlatih Falun Dafa, mengatakan bahwa ini adalah satu lagi tragedi yang diciptakan oleh rezim. Dia berkata, "Coba anda pikirkan, 15 tahun di penjara, kebebasan untuk melakukan perjalanan dan berkeyakinan dirampas, dan dipisahkan dari keluarganya. Rezim sedang menciptakan tragedi."

Kopenhagen

Praktisi melakukan protes di Kedutaan Besar Tiongkok di Kopenhagen pada sore hari tanggal 17 Agustus 2016. Mereka memprotes rezim yang menghancurkan paspor Wang Zhiwen dan melarang ia bersatu kembali dengan putrinya di A.S.

Praktisi Falun Dafa melakukan protes di Kedutaan Besar Tiongkok di Kopenhagen pada 17 Agustus.

Praktisi Falun Dafa melakukan protes di Kedutaan Besar Tiongkok di Kopenhagen pada 17 Agustus.

Praktisi Falun Dafa melakukan protes di Kedutaan Besar Tiongkok di Kopenhagen pada 17 Agustus.

Praktisi Gisela (kiri) memegang tulisan berbunyi,

Praktisi Gisela (kiri) memegang tulisan berbunyi, "Biarkan Wang Zhiwen Bergabung dengan Keluarganya di U.S.A!"