Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Penyembuhan Ajaib dari Penglihatan dan Pendengaran yang Sangat Buruk, serta Kelumpuhan Fisik

23 Sep. 2016 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Provinsi Liaoning, Tiongkok

(Minghui.org) Anggota keluarga, kerabat, teman-teman, serta mantan teman sekolah yang menyaksikan perubahan dramatis kesehatan saya merasa kagum akan kekuatan Falun Dafa.

Putra saya yang sedang kuliah di sebuah universitas yang jauh, sangat kagum ketika melihat kesembuhan saya waktu pulang di masa liburan.

“Ibu, apakah ibu berlatih Falun Dafa sekarang?” itu adalah kata-kata pertama yang keluar dari mulutnya.

Ketika saya menjawab ya, dia berkata, “Ibu harus terus berlatih. Falun Dafa benar-benar bagus.”

Sebelumnya saya menderita berbagai macam penyakit, yaitu kebutaan, tungkai bawah sangat lemah, tulang belakang melengkung parah sampai tidak bisa meluruskan punggung, juga tuli.

Saya juga mengalami penyakit lain antara lain penyakit jantung, bahu kaku, kembung, sakit perut, tidak mampu mengontrol buang air kecil, dan diare. Namun, tidak lama setelah ikut berlatih Falun Dafa, seluruh penyakit ini lenyap secara ajaib.

1. Ikut Berlatih Kultivasi

Saya bersama suami mengelola toko kembang tahu dengan bantuan seorang asisten bernama Wang. Wang adalah orang yang menyenangkan dan pekerja keras. Dia sering menghibur saya dengan cerita tentang reinkarnasi. Suatu hari, saya berbagi dengannya tentang mimpi saya, yang membuat saya bertanya-tanya selama bertahun-tahun.

Saya bermimpi tentang orang-orang mengenakan pakaian tradisional pejabat dan Kaisar di masa lampau, namun mereka tinggal di dalam bebatuan. Wang memberitahu saya, “Memang betul ada kehidupan di dalam bebatuan.”

Saya bertanya bagaimana dia bisa tahu tentang hal ini, dan dia memberitahu saya sebuah kalimat dari buku utama Falun Dafa, yaitu Zhuan Falun:

“Jika batu itu tidak hancur, atau tidak terkikis lapuk, selamanya anda tidak dapat keluar, alangkah sulitnya untuk memperoleh sebuah tubuh manusia! Jika benar-benar dapat memperoleh Dafa, orang ini sungguh sangat beruntung. Tubuh manusia sulit diperoleh, demikianlah prinsip yang diajarkan.” (Ceramah Dua dari Zhuan Falun)

Kemudian dia memberitahu saya bahwa dia adalah seorang praktisi Falun Dafa dan juga bercerita tentang banyak perubahan positif yang dialami setelah berkultivasi Falun Dafa. Saya berseru, “Falun Dafa sangat menakjubkan! Tidak heran ada begitu banyak orang yang berlatih Falun Dafa.”

Dia bertanya apakah saya mau membaca buku Zhuan Falun, dan saya segera mengiyakannya. Keesokan harinya, dia membawa buku Zhuan Falun dan membacakannya dengan keras untuk saya, sambil saya bekerja. Ketika dia sedang membaca, saya melihat sebuah objek yang terang dan bulat sedang berputar di sampul buku tersebut. Dia berkata kepada saya, “Apa yang Anda lihat adalah Falun. Bakat dasar Anda pasti bagus dan sepertinya Anda mempunyai jodoh untuk memperoleh Dafa. Kenapa Anda tidak mencoba berlatih dan berkultivasi?”

Saya setuju dan memutuskan untuk berlatih Falun Dafa. Dengan satu pikiran itu kehidupan saya mulai meningkat. Kemudian dia melanjutkan dengan mengajarkan saya lima perangkat latihan gerakan Falun Dafa.

Tidak lama kemudian, saya mengunjungi saudari ipar saya dan memberitahunya tentang latihan Falun Dafa. Dia menasihati saya untuk berpikir ulang. Dia berkata bahwa berlatih Falun Dafa bisa mempengaruhi masa depan anak saya karena penganiayaan yang sedang terjadi di Tiongkok. Namun saya tahu sebaiknya saya tidak berhenti berlatih. Tapi kata-katanya mempengaruhi saya, dan saya memikirkan ulang keputusan saya. Kemudian saya mendengar sebuah suara berkata kepada saya, “Sebaiknya Anda segera membuat keputusan; mata Anda akan menjadi buta sepenuhnya.” Merasa terkejut, saya bertanya-tanya darimana suara itu berasal.

Hari berikutnya saya memberitahu Wang tentang kata-kata yang saya dengar. Dia berkata, “Guru menyemangati kamu untuk segera berkultivasi.” Saya merasa takjub mengetahui Guru Li sudah memperhatikan saya dan ini membuat saya semakin mantap untuk berkultivasi.

Saya berlatih kultivasi Falun Dafa dengan sungguh-sungguh. Penampakan Falun yang berputar di papan pemotong, masakan, dan minuman, cukup sering, membuat saya semakin yakin dan semakin mantap untuk berkultivasi.

2. Mengultivasi Karakter

Saya selalu meratapi fakta bahwa saya menikah dengan seorang yang egois, suami yang tidak pengertian yang menuntut saya untuk bekerja keras dalam waktu yang lama walaupun kesehatan saya buruk. Kami sering bertengkar dan saya selalu bertanya-tanya kapan penderitaan saya akan berakhir.

Setelah belajar Falun Dafa hanya sebentar, saya menyadari bahwa kehidupan kita telah dimulai jutaan tahun yang lalu dan terus berlanjut sampai hari ini melalui siklus reinkarnasi. Saya menyadari bahwa hubungan kami di kehidupan sebelumnya menyebabkan pernikahan kami di kehidupan sekarang.

Setelah menyadari kenyataan akan masa lalu, saya tidak lagi menyalahkan orang lain atas keadaan saya yang kurang beruntung, dan malahan memfokuskan perhatian pada penerapan prinsip-prinsip ajaran Falun Dafa yaitu Sejati-Baik-Sabar dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan pikiran ini, segalanya mulai berubah antara saya dan suami. Ketika menghadapi perilaku buruknya, saya biasanya mampu untuk tetap tenang dan mengingat bahwa saya adalah praktisi Dafa, yaitu seseorang yang selalu harus memikirkan orang lain terlebih dahulu.

Suatu kali ketika saya kehilangan kesabaran pada dirinya, saya terjatuh dan kaki terluka. Lain waktu, saya terjatuh dua kali berturut-turut. Kejadian ini membuat saya sadar akan seriusnya mengutamakan Xiulian dalam kehidupan sehari-hari.

Di kejadian lain, tiba-tiba saya mengalami suatu keadaan seperti gejala stroke. Saya tidak bisa mengangkat tangan. Segera, saya memancarkan pikiran lurus untuk menolak ilusi penyakit ini, dan saya mulai berlatih gerakan. Tidak lama kemudian, saya mampu menggerakkan tangan lagi dan semuanya kembali normal.

Seiring waktu berjalan, saya mulai memikirkan kondisi dan memahami lebih baik kesulitan suami saya yang memiliki istri penyakitan. Untuk merawat saya serta keluarga kami, dia harus berjuang keras.

Sejak sikap saya kepadanya membaik, saya menyadari ada perbaikan sikap dirinya kepada saya secara berpadanan. Dia menjadi jarang marah dan lebih bisa memahami saya. Dari pengalaman ini, saya menyadari bahwa mengultivasi diri sendiri adalah penting untuk mengubah sikap orang lain.

3. Melakukan Tiga Hal dengan Baik

Walaupun terlambat mendapatkan Fa, saya memahami melalui ajaran guru yaitu bahwa di masa yang sangat jauh lampau, para praktisi Dafa telah membuat sumpah janji bahwa mereka akan membantu Guru dalam penyelamatan makhluk hidup selama periode pelurusan Fa.

Bertekad untuk memenuhi sumpah janji, saya mengabaikan ketidakmampuan saya untuk melihat jelas di malam hari, dan keluar di malam hari untuk membagikan materi klarifikasi fakta. Walaupun tersesat beberapa kali, namun saya selalu berhasil menemukan jalan pulang ke rumah. Saya selalu merasa bersyukur atas perlindungan terus-menerus dari Guru.

Sekarang saya membagikan buku Sembilan Komentar, CD, dan materi mingguan lainnya. Saya juga melakukan klarifikasi kepada orang-orang yang saya temui serta membantu mereka mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan organisasi afiliasinya. Saya telah berhasil meyakinkan seluruh keluarga besar saya serta beberapa teman sekolah mundur dari PKT.

Namun, semuanya tidak selalu berjalan mulus.

Suatu kali, saya mengalami vertigo yang parah, tepat ketika baru saja melangkah keluar pintu. Saya menyadari bahwa hal ini adalah gangguan kekuatan jahat yang mencoba untuk mencegah saya ikut belajar Fa bersama di rumah seorang rekan praktisi. Saya segera memancarkan pikiran lurus dan meminta bantuan Guru untuk membersihkan segala gangguan yang menghalangi saya. Dalam beberapa menit, semua gejala lenyap.

Suatu malam ketika sedang memasang poster, seorang pria berlari ke arah saya dan memegang tangan saya. Dia menolak untuk melepaskannya. Saya tahu tidak perlu takut karena Guru melindungi saya, jadi saya berkata dengan keras agar dia melepaskan tangannya. Dia langsung melepaskan tangan saya. Kemudian dia mulai menanyai saya. Saya berkata kepadanya, “Saya berada di sini untuk mengklarifikasi fakta Falun Dafa.”

Dia melepaskan poster yang baru saja saya pasang. Saya berkata kepadanya, “Taruh kembali poster itu! Kamu tidak punya hak untuk mencegah saya melakukan hal ini?” dia mengikuti apa yang saya katakan dan menaruh kembali poster di tembok. Kemudian saya berjalan pergi, meninggalkannya di belakang.

4. Berkah karena Mendukung Dafa

Suami, putra, juga putri saya sangat mendukung Falun Dafa dan kultivasi saya. Sebagai hasilnya, Dafa telah memberkati seluruh keluarga saya dengan keberuntungan.

Suami saya, biasanya menderita karena batuk kronis, sakit kepala, dan insomnia. Setelah saya berkultivasi Dafa, kesehatannya membaik tanpa perawatan medis.

Setelah lulus dari universitas, putri saya dengan mudah memperoleh pekerjaan di perusahaan rel kereta appi. Putra saya ditawari kontrak kerja di sebuah bank dan tidak lama kemudian ditawari posisi sebagai karyawan tetap.

Ketika tiba waktunya putra saya membeli rumah baru, dia mampu membayar uang setorannya namun kekurangan dana untuk merenovasi rumah. Mendengar hal ini, saya melepaskan kekhawatiran dan memutuskan untuk membiarkan segala sesuatu berjalan secara alamiah. Jika saya tidak berlatih Falun Dafa, saya pasti akan menghabiskan sepanjang hari mengkhawatirkan keadaan finansial ini terus menerus.

Tidak lama kemudian, tempat kerja putra saya menawarkan pinjaman pemilikan rumah. Makin banyak orang yang meminjam, makin banyak dia memperoleh komisi. Dan seolah diatur oleh tangan yang tak terlihat, semua pembeli rumah di suatu area pemukiman kecil mendekati putra saya untuk mengajukan pinjaman kredit rumah. Komisi yang dia peroleh cukup baginya untuk merenovasi rumah.

Di atas hanyalah sebagian kecil pengalaman saya dalam berkultivasi Falun Dafa. Mereka yang bisa menjadi praktisi Dafa adalah sangat beruntung. Walaupun saya masih tertinggal jauh dari standar yang diminta Guru untuk seorang praktisi Dafa, saya bertekad untuk berkultivasi dengan lebih rajin, melakukan tiga hal dengan baik, menunaikan sumpah janji, dan bersama Guru pulang ke rumah yang asli.